'Berguru' dengan Risma, Gibran Rakabuming Lebih Bersemangat

SOLO - Bakal calon wali kota Solo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gibran Rakabuming Raka bertemu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Rabu (4/3/2020) siang.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mengaku berguru kepada Risma yang memiliki banyak keberhasilan dalam memimpin Surabaya.

Pertemuan berlangsung di Rumah Makan Pecel Solo, Jalan Supomo, Mangkubumen, Solo, Jawa Tengah. Pertemuan dimulai sekitar pukul 13.30 WIB setelah Risma mengisi acara di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Pertemuan diawali dengan makan bersama. Setelah itu, Risma tampak membuka laptop, menunjukkan berbagai foto foto, serta menjelaskannya kepada Gibran.

“Sebelumnya pernah bertemu, insya Allah nanti bisa dilanjutkan komunikasinya,” kata Risma usai pertemuan dengan Gibran. (Baca Juga: PDIP Akui Elektabilitas Gibran Tunjukkan Tren Meningkat)

Ditanya mengenai sosok Gibran, Risma mengungkapkan Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri pernah menyatakan harus menyiapkan generasi muda.

Ketika generasi yang tua sudah tidak terlibat, maka generasi mudanya tidak "katrok" atau ketinggalan karena sudah dilibatkan sejak awal. Terlebih ada pengurus di DPP PDIP yang sudah berusia tua.

“Ketika ada anak muda tumbuh, tertarik di partai, menjadi kader di politik. Bukan hanya di legislatif tapi juga di eksekutif. Sehingga membawa wajah baru,” katanya.

Risma juga mengaku belajar dan berkomunikasi dengan anak-anak muda. Itu perlu dilakukan untuk bisa menangkap isu-isu yang berkembang. Jika tidak mengikuti perkembangan zaman akan kesulitan karena dunia bergerak cepat.

“Contohnya startup, enggak bisa dibayangkan orang punya toko tapi enggak punya toko. Orang punya industri tapi enggak punya pabrik,” urainya.

Sebagai kepala daerah, Risma mengaku mengalami banyak suka dan duka. Menurut dia, berkiprah di politik harus sangat dekat dengan masyarakat dan mengerti kehendaknya. Termasuk tantangan tugas dan pekerjaan yang sama sekali tidak mengenal waktu.

“Saya pikir Mas Gibran masih muda, lebih kuat dibanding saya,” ujarnya.

Dalam pertemuan, Risma mengungkapkan lebih banyak belajar bagaimana mengenai masalah kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Gibran mengaku pertemuannya dengan Risma sekadar makan siang, sekaligus berkonsultasi.

“Tadi Bu Risma menjelaskan bagaimana UMKM (usaha mikro, kecil menengah) tumbuh. Bagaimana UMKM didampingi masalah branding, packaging, lalu pemasarannya. Tadi makan pecel sekaligus kuliah. Banyak sekali ilmu yang nanti bisa diterapkan di Solo,” ungkap Gibran.

Dia mengakui kemungkinan bakal ada pertemuan dengan Risma di waktu berikutnya. Gibran memuji sosok Risma yang dinilainya pemimpin berprestasi, mau turun ke lapangan, paham betul masalah di perkampungan dan bisa memberikan solusi yang pas. Pertemuan dengan Risma merupakan inisiatifnya sendiri.

”Kebetulan beliau ada acara di kampus UNS. Langsung saya kontak dengan ajudannya apakah ada waktu untuk makan siang. Ternyata ada waktu,” ucapnya.

Setelah pertemuan di Solo, Gibran mengaku memiliki rencana ke Surabaya guna menemui Risma kembali. Gibran sendiri mengaku juga baru saja dari Surabaya. Setelah pertemuan dengan Risma, Gibran mengaku bertambah semangat.

“Saya sampaikan harus semangat karena energinya lebih besar dibanding saya. Yang pasti lebih muda,” timpal Risma.

Gibran sendiri mengaku saat ini masih menunggu turunnya rekomendasi dari DPP PDIP terkait siapa yang akan diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo tahun 2020. Gibran mengaku terus blusukan, dan menerima keluhan keluhan dari warga. Gibran menegaskan memiliki sejumlah program.

Dia juga mengaku memiliki tim dan program pemenangan sendiri. “Saya itu bukan diarahkan siapa siapa, bukan diarahkan bapak (Jokowi-red),” tuturnya. Disinggung mengenai rekomendasi DPP PDIP yang sampai kini belum turun, Gibran menegaskan bahwa dirinya menunggu arahan saja.