Wacana Partai Islam Tunggal Dinilai Menarik tapi Kurang Realistis
![Wacana Partai Islam...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2020/03/04/12/1545325/wacana-partai-islam-tunggal-dinilai-menarik-tapi-kurang-realistis-GoJ-thumb.jpg)
Wacana Partai Islam Tunggal Dinilai Menarik tapi Kurang Realistis
A
A
A
JAKARTA - Wacana Partai Islam Tunggal yang sempat dilontarkan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin menuai respons di masyarakat. Bahkan terbaru, tokoh atau aktivis Islam seperti mantan Politikus PPP Ahmad Yani dan tokoh PBB, MS Ka'ban merespons hal itu dengan ide 'Masyumi Reborn'.
Pengamat Komunikasi Politik UGM, Nyarwi Ahmad menganggap, usulan partai islam tunggal cukup menarik dan rasional. "Tapi kurang efektf dan realistis," kata Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (4/3/2020).
(Baca juga: Sejumlah Faktor Kenapa Partai Islam di Indonesia Sulit Bersatu)
Menurut Nyarwi, ada beberapa hal yang menyebabkan partai islam sulit terwujud. Antara lain, masyarakat Islam di Indonesia beragam baik dari segi aliran pemikiran, ideologi dan latarbelakang etnis dan ikatan budaya.
Menurutnya, sentimen ke-Islaman memang bisa memicu perhatian atau daya tarik bagi umat Islam. namun, menjadikannya terikat dalam satu aliran ideologi dan pemikiran, tidak mudah untuk diwujudkan.
Terlebih, kata Nyarwi, sekularisai terhadap umat Islam sudah lama berkembang di Indonesia. Sehingga merumuskan satu platform ideologi yang menarik semua Umat Islam tidak mudah dilakukan saat ini.
"Dalam sejarah kepartaian di Indonesia, kita juga melihat belum ada satu pun partai Islam yang berhasil tumbuh atau berkembang sebagai partai papan atas. Rata-rata menjadi partai papan menengah dan bawah," pungkas dia.
Pengamat Komunikasi Politik UGM, Nyarwi Ahmad menganggap, usulan partai islam tunggal cukup menarik dan rasional. "Tapi kurang efektf dan realistis," kata Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (4/3/2020).
(Baca juga: Sejumlah Faktor Kenapa Partai Islam di Indonesia Sulit Bersatu)
Menurut Nyarwi, ada beberapa hal yang menyebabkan partai islam sulit terwujud. Antara lain, masyarakat Islam di Indonesia beragam baik dari segi aliran pemikiran, ideologi dan latarbelakang etnis dan ikatan budaya.
Menurutnya, sentimen ke-Islaman memang bisa memicu perhatian atau daya tarik bagi umat Islam. namun, menjadikannya terikat dalam satu aliran ideologi dan pemikiran, tidak mudah untuk diwujudkan.
Terlebih, kata Nyarwi, sekularisai terhadap umat Islam sudah lama berkembang di Indonesia. Sehingga merumuskan satu platform ideologi yang menarik semua Umat Islam tidak mudah dilakukan saat ini.
"Dalam sejarah kepartaian di Indonesia, kita juga melihat belum ada satu pun partai Islam yang berhasil tumbuh atau berkembang sebagai partai papan atas. Rata-rata menjadi partai papan menengah dan bawah," pungkas dia.
(maf)