PKS Minta Pemerintah Lebih Terbuka dan Informatif soal Corona
A
A
A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini meminta pemerintah lebih terbuka dan informatif terkait virus corona (Covid-19). Dia mengatakan, jangan ada lagi informasi yang tidak jelas dan simpang siur antarkementerian dan antarpemerintah daerah.
Setelah diumumkannya dua warga Depok yang terinfeksi virus corona, dia meminta pemerintah untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya, detail, dan terarah dalam mitigasi dan penanganan agar virus tidak meluas. Selain itu, Jazuli meminta pengawasan dan pemeriksaan lalu lintas bandara dan pelabuhan diperketat sesuai protokol WHO.
Karena, tidak sedikit yang mengatakan pemeriksaan kesehatan bandara dan pelabuhan kita terlalu longgar, bahkan pemerintah justru sempat mempromosikan pariwisata dengan diskon tiket pesawat dan lain-lain. "Jangan anggap remeh virus ini karena semua negara terdampak menerapkan protokol kesehatan yang sangat serius. Imbauan agar rakyat tidak panik sudah benar. Tapi jangan sampai menyederhanakan masalah apalagi jika ada kesan menutupi dan menolak mengakui (denial) sehingga menurunkan kewaspadaan masyarakat," kata Jazuli dalam siaran persnya, Selasa (3/3/2020). (Baca Juga: PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina).
Dia mengaku punya alasan mengingatkan pemerintah karena sebelumnya sempat terjadi simpang siur informasi perihal masuknya virus corona ke Indonesia. Sejumlah daerah dikatakan mendeteksi dan menyelidiki pasien diduga corona, tapi terkesan ada upaya menutupi dan 'penyangkalan'.
Sebelumnya, sejumlah negara meragukan klaim Indonesia bebas corona. "Sekarang pemerintah telah mengumumkan dua orang positif terinfeksi corona. Perlu langkah-langkah terukur, sesuai protokol kesehatan, untuk memitigasi persebarannya. Mendeteksi semua potensi dari interaksi yang dilakukan oleh pasien serta memperketat protokol kesehatan di bandara dan pelabuhan karena nyatanya dua WNI tersebut terinfeksi dari WNA yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Legislator asal Daerah Pemilihan Banten ini juga meminta pemerintah serius menginstruksikan seluruh jajaran Kemenkes sampai ke puskesmas-puskesmas untuk tanggap dan responsif (aware) terhadap masyarakat yang terkena batuk dan flu. Cermati betul-betul indikasi yang mengarah pada potensi corona.
"Ini bagian dari tanggap bencana dan upaya memperkuat ketahanan kita dari ancaman penyakit yang menjadi keprihatinan dunia internasional saat ini," pungkasnya.
Setelah diumumkannya dua warga Depok yang terinfeksi virus corona, dia meminta pemerintah untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya, detail, dan terarah dalam mitigasi dan penanganan agar virus tidak meluas. Selain itu, Jazuli meminta pengawasan dan pemeriksaan lalu lintas bandara dan pelabuhan diperketat sesuai protokol WHO.
Karena, tidak sedikit yang mengatakan pemeriksaan kesehatan bandara dan pelabuhan kita terlalu longgar, bahkan pemerintah justru sempat mempromosikan pariwisata dengan diskon tiket pesawat dan lain-lain. "Jangan anggap remeh virus ini karena semua negara terdampak menerapkan protokol kesehatan yang sangat serius. Imbauan agar rakyat tidak panik sudah benar. Tapi jangan sampai menyederhanakan masalah apalagi jika ada kesan menutupi dan menolak mengakui (denial) sehingga menurunkan kewaspadaan masyarakat," kata Jazuli dalam siaran persnya, Selasa (3/3/2020). (Baca Juga: PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina).
Dia mengaku punya alasan mengingatkan pemerintah karena sebelumnya sempat terjadi simpang siur informasi perihal masuknya virus corona ke Indonesia. Sejumlah daerah dikatakan mendeteksi dan menyelidiki pasien diduga corona, tapi terkesan ada upaya menutupi dan 'penyangkalan'.
Sebelumnya, sejumlah negara meragukan klaim Indonesia bebas corona. "Sekarang pemerintah telah mengumumkan dua orang positif terinfeksi corona. Perlu langkah-langkah terukur, sesuai protokol kesehatan, untuk memitigasi persebarannya. Mendeteksi semua potensi dari interaksi yang dilakukan oleh pasien serta memperketat protokol kesehatan di bandara dan pelabuhan karena nyatanya dua WNI tersebut terinfeksi dari WNA yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Legislator asal Daerah Pemilihan Banten ini juga meminta pemerintah serius menginstruksikan seluruh jajaran Kemenkes sampai ke puskesmas-puskesmas untuk tanggap dan responsif (aware) terhadap masyarakat yang terkena batuk dan flu. Cermati betul-betul indikasi yang mengarah pada potensi corona.
"Ini bagian dari tanggap bencana dan upaya memperkuat ketahanan kita dari ancaman penyakit yang menjadi keprihatinan dunia internasional saat ini," pungkasnya.
(zik)