PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina

Senin, 02 Maret 2020 - 18:32 WIB
PBNU Minta Anggota Klub...
PBNU Minta Anggota Klub Dansa dan Tim Medis Pasien Corona Dikarantina
A A A
JAKARTA - Dalam upaya mencegah penyebaran Virus Corona di masyarakat, mereka yang diduga tertular harus ditemukan dan dikarantina. Para anggota klub dansa dan perawat pasien positif Corona harus ditemukan dan diketahui kondisi kesehatannya.Ketua PBNU Bidang Kesehatan dr Syahrizal Syarif menyebut, yang harus dicermati dari munculnya dua kasus WNI positif Virus Corona adalah kasus ini tidak ditemukan dari pintu masuk seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan atau dari ratusan kru kapal yang dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Menurutnya, kasus ini bermula dari aktivitas sosial kelompok dansa yang beranggotakan multibangsa. Munculnya gejala klinis berupa demam, batuk, dan sesak napas yang mendorong kasus nomor 1 dan kasus nomor 2 ini ke rumah sakit.

"Di sinilah sebenarnya persoalan akan dimulai. Kecepatan Covid-19 menular antarmanusia pada angka 2-3. Artinya, seorang yang terinfeksi dan bergejala mampu menularkan penyakitnya pada 2-3 orang lainnya," urainya, Senin (2/3/2020). (Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Corona, Pemerintah Bakal Bikin Crisis Center).

Kasus konfirmasi yang berasal dari karantina Kapal Pesiar Diamond Princess di Yokohama, kata Syahrizal, mengajarkan tentang besarnya 20- 50 persen kasus tanpa gejala, hasil lab positif, namun yang bersangkutan tidak mempunyai gejala. "Ada baiknya terhadap 71 tenaga kesehatan yang saat ini diawasi dilakukan pemeriksaan lab," urainya.Dia juga mengatakan, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa terdapat dua kasus Virus Corona di Indonesia menjawab tiga hal yang beredar di masyarakat. Pertama, bahwa tidak benar genetik Indonesia kenal Covid-19. Kedua, tidak benar iklim tropis membuat virus tidak bisa hidup. Ketiga, menepis keraguan bahwa Laboratorium Litbangkes tidak mampu mendiagnosis Covid-19.

"Munculnya dua kasus ini sebenarnya tidak perlu mengejutkan di tengah kenyataan bahwa wabah global yang berasal dari Wuhan, China dan memasuki minggu ke-9 ini telah menyebar ke 64 negara dan wilayah, serta satu kapal pesiar. Hanya soal waktu Indonesia mempunyai kasus konfirmasi," ujarnya.
(zik)
Berita Terkait
Corona Masih Melanda,...
Corona Masih Melanda, PBNU Tunda Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama
Menkes Berharap PBNU...
Menkes Berharap PBNU Turut Sukseskan Program Vaksinasi Corona
Pengurus Besar Nahdlatul...
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Mengecam Keras Tindakan Aparat Kepolisian Israel
Pandemi Corona, LPBI...
Pandemi Corona, LPBI NU Sebut Perempuan Berperan Penting Menjaga Keluarga
Menlu Sebut NU Miliki...
Menlu Sebut NU Miliki Peran Penting Dalam Penanganan Corona
Rapid Test Mahal, IPNU...
Rapid Test Mahal, IPNU Minta Pemerintah Fasilitasi Kesehatan di Pesantren
Berita Terkini
Dunia Tidak Baik-baik...
Dunia Tidak Baik-baik Saja, Kiai Said: Tokoh dan Ormas Agama Harus Jadi Pendamai, Bukan Penonton
19 menit yang lalu
KASBI Pilih Demo di...
KASBI Pilih Demo di DPR: Belum Saatnya Bermesraan dengan Pemerintah
27 menit yang lalu
Prabowo Minta Dewan...
Prabowo Minta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional Hapus Outsourcing
1 jam yang lalu
Prabowo Dukung Marsinah...
Prabowo Dukung Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
1 jam yang lalu
Karier Militer Mentereng...
Karier Militer Mentereng Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Anak Try Sutrisno yang Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD
2 jam yang lalu
Gelar Hari Buruh 2025...
Gelar Hari Buruh 2025 di DPR, AJI Tuntut Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Media
2 jam yang lalu
Infografis
Israel Paksa Tim Medis...
Israel Paksa Tim Medis Indonesia Keluar dari RS Kamal Adwan Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved