Evita: Pemberian Diskon Tiket Pesawat Harus Dibarengi dengan Perbaikan

Senin, 02 Maret 2020 - 07:00 WIB
Evita: Pemberian Diskon Tiket Pesawat Harus Dibarengi dengan Perbaikan
Evita: Pemberian Diskon Tiket Pesawat Harus Dibarengi dengan Perbaikan
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mengapresiasi langkah pemerintah memberikan diskon tiket pesawat kepada wisatawan domestik yang berpergian ke 10 destinasi wisata sebagai dampak dari coronavirus (Covid-19). Namun Evita juga meminta sejumlah perbaikan agar tujuan pemberian diskon itu tercapai. (Baca juga: Ancaman Virus Corona, DPR: Saatnya Genjot Pariwisata Dalam Negeri)

“Kita memberikan apresiasi langkah pemberian diskon tiket pesawat ini, karena niatnya untuk menjaga agar ekonomi di destinasi wisata tetap berjalan pada saat wisatawan mancanegara sulit untuk diharapkan dalam waktu pendek ini. Tapi saya meminta agar dilakukan perbaikan supaya tujuannya bisa tercapai,” kata Evita di Jakarta, Senin (2/3/2020).

Beberapa perbaikan yang dimaksud Evita adalah pertama, mengenai titik keberangkatan yang diberikan diskon hanya dari Jakarta. Seharusnya, kata Evita, starting point-nya dibuka dari seluruh wilayah Indonesia sehingga tujuan semula untuk meningkatkan wisatawan domestik dan cross selling antar-daerah bisa tercapai. (Baca juga: Diskon Tiket Pesawat Selama 3 Bulan, Pemerintah Guyur Rp500 Miliar)

“Jangan menutup kesempatan kota-kota lain di Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini untuk berwisata, dan memang kan akan semakin luas potensi pasarnya, jangan malah dipersempit. Model cross selling juga perlu didorong lebih insentif pada saat-saat sulit seperti ini, Medan atau Batam ‘menjual’ Bali, dan Bali juga membantu menjual Medan atau Batam,” ucap Evita.

Kedua, Evita juga meminta agar diskon 50% yang diberikan itu adalah dari agent rate bukan 50% dari harga patokan tertinggi. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan menikmati diskon yang lebih besar. Kemudian dalam proses ticketing-nya, Evita menegaskan jangan dibuat rumit dan asal-asalan. Buat saja seperti proses tiket biasa kemudian didiskon langsung dengan harga ke agen sudah turun. (Baca juga: Diguyur Insentif Rp500 M, Maskapai Akan Tambah Rute Domestik)

“Proses ticketing jangan dibuat rumit, sebab kemarin mereka usulkan dengan voucher, ini bagaimana? Kalau mau diskon ya diskon langsung jangan dibuat basa-basi doang. Perlu saya sampaikan ini, harus serius dan jadi gerakan nasional, jangan asal-asalan,” tegas Evita.

Dia juga mengingatkan diskon 50% “hanya” 25% dari total seat pesawat tergolong kecil sehingga memang harus bisa dimanfaatkan dengan tepat. Ketiga, Evita menyarankan karena program ini hanya berlaku 3 bulan ke depan, maka sebaiknya pemerintah fokus ke wisatawan domestik dulu daripada harus terpecah perhatiannya untuk mengejar wisatawan mancanegara (wisman) yang masih akan sangat sulit diraih selama isu coronavirus masih terus menghantui masyarakat global.

“Artinya anggaran yang disiapkan untuk program promosi, termasuk pembayaran kepada influencer berupa pemberian tambahan diskon USD50, anggaran untuk media relations dan insentif bagi airlines sebaiknya ditunda dulu sampai kondisi memang memungkinkan karena dalam kondisi darurat seperti sekarang apapun yang dilakukan kan akan seperti membuang air ke dalam laut,” sambung Evita.

Keempat, Evita meminta pemerintah untuk bisa membagi 10 destinasi wisata tadi ke dalam dua klaster superprioritas dan prioritas. Artinya, mana destinasi yang memang sangat darurat karena ketergantungan ke wisman asal Tiongkok sangat tinggi sehingga memberikan dampak sangat serius kepada dunia usaha pariwisata di sana.

”Sebagai contoh, kata Evita, Kepri dan Manado itu apa betul okupansinya kini paling rendah, kalau ya ini memang sangat urgent untuk dibantu. Yang lain walaupun terpengaruh namun masih bisa dicover oleh wisman asal negara lain. Tapi ini harus dicek dulu di lapangan, mana-mana destinasi yang bisa kolaps akibat ketergantungan sangat tinggi dengan wisman Tiongkok.”

Di sisi lain, Evita meminta kepada maskapai penerbangan khususnya Garuda Indonesia untuk semakin masif melakukan promosi khususnya terkait diskon ke 10 destinasi wisata ini, bahkan mungkin bisa berkolaborasi dengan pihak-pihak perusahaan atau perbankan lain untuk mendorong minat untuk berkunjung. Semua harus gotong royong, baik itu BUMN, antardaerah, antarmasyarakat, antarasosiasi, dan lainnya.

Setelah langkah pemberian diskon tiket pesawat ini diberikan, Evita berharap pemerintah bersiap menghadapi kondisi lebih buruk manakala nanti kondisi penyebaran coronavirus makin melebar dan masif, terutama jika nanti terpaksa dilakukan juga penghentian perjalanan dari dan ke Jepang, Korea Selatan, Iran atau negara-negara lain. “Jadi saya juga berharap langkah pemerintah tidak hanya berhenti pada diskon pesawat tapi fleksibel dan disesuaikan kondisi yang dihadapi dari hari ke hari,” ucapnya.

Seperti diketahui, pemerintah memberikan diskon tiket pesawat ke 10 destinasi wisata mulai 1 Maret 2020. Adapun 10 destinasi wisata yang dimaksud meliputi Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi, mengatakan, diskon akan berlaku hingga Mei 2020. Pemerintah menganggarkan Rp500 miliar untuk pemberian insentif ini, atau untuk sekitar 430.000 orang. Diskon yang diberikan berupa potongan harga sebesar 50% dari harga tiket dengan rincian 30% diberikan pemerintah dan sisanya diberikan oleh operator bandara dan PT Pertamina untuk bahan bakar avtur.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9146 seconds (0.1#10.140)