Bantah Cucu PKI, Arteria Tegaskan Keluarganya Ngotot Jalur Hukum

Jum'at, 11 September 2020 - 13:35 WIB
loading...
Bantah Cucu PKI, Arteria Tegaskan Keluarganya Ngotot Jalur Hukum
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengaku tidak berniat untuk melaporkan Wartawan Senior Hasril Chaniago ke kepolisian.

Namun, Arteria Dahlan membantah pernyataan Hasril dalam acara talkshow Indonesia Lawyer Club (ILC) beberapa waktu lalu yang menyebutnya sebagai cucu seorang tokoh PKI Sumatera Barat.

"Kalau saya enggak, tapi keluarga tetap ngotot mau buat LP (laporan polisi-red) Mas," ujar Arteria Dahlan kepada SINDOnews, Jumat (11/9/2020).

Menurut anggota komisi III DPR ini, keluarganya bersikeras melaporkan Hasril Chaniago ke kepolisian. "Saya pribadi enggak mau diperpanjang, tapi keluarga ngotot gue juga enggak tahu, tadi habis rapat mereka katanya ada rapat lanjutan," ujarnya.( a)

Sebelumnya, Arteria Dahlan menjelaskan bahwa kakek, nenek, ayah dan ibunya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. "Tidak benar saya cucu seorang tokoh PKI," ungkapnya.

Dia menerangkan, kakeknya dari ibu adalah Wahab Syarif, seorang pedagang tekstil di Tanah abang yang merantau ke Jakarta pada tahun 1950. "Tempat berlabuhnya para perantau Minang saat tiba di Jakarta sebelum mereka memiliki rumah sendiri," ujarnya.Baca juga: Airlangga Sayangkan Penerapan PSBB DKI Jilid II yang Mendadak )

Kemudian, Arteria mengungkapkan neneknya, Hj Lamsiar, ibu rumah tangga biasa, yang melahirkan tujuh anak. Enam orang berprofesi sebagai pedagang di Tanah Abang dan satu berprofesi guru, yakni Hj Wasniar (guru SD perguruan Cikini, lalu menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono Jakarta Selatan yaitu Ibundanya.

Kakek Arteria Dahlan dari pihak ayah bernama H Dahlan bin Ali, pedagang di Sumatera Barat. "Nenek saya bernama Hj Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masyumi, satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai th 1983 (guru ngaji tiga generasi). Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian," ungkapnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)