Lewat Puisi Lawan Korupsi, Ketua KPK Ajak Masyarakat Cintai Negeri

Minggu, 01 Maret 2020 - 20:16 WIB
Lewat Puisi Lawan Korupsi, Ketua KPK Ajak Masyarakat Cintai Negeri
Lewat Puisi Lawan Korupsi, Ketua KPK Ajak Masyarakat Cintai Negeri
A A A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengajak masyarakat untuk mencintai Indonesia dengan melawan korupsi. Ajakan tersebut disampaikan dalam bentuk puisi yang dibacakannya pada malam Apresiasi Puisi 'Seni vs Korupsi', yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) pada Sabtu, 29 Februari 2020.

“Sungguh indahnya kedamaian dan Kebhinekaan di negeri ini. Tetapi suasana ini bisa hilang seketika, ketika nafsu dibakar dengan niat memperkaya diri dan korupsi terus bersemi,” demikian sepenggal kutipan puisi yang ditulis dan dibacakan sendiri oleh Firli Bahuri.

Firli menjelaskan, seni dan sastra termasuk puisi dapat menjadi salah satu sarana membangkitkan kesadaran antikorupsi. “Tujuannya lebih dari ekspresi seni. Tapi penegasan bahwa segala saluran harus digunakan untuk membangun budaya antikorupsi,” jelas Firli.

Dia juga mengaku tidak khawatir apabila aksi baca puisinya dikritik. Karena menurutnya, tugas KPK bukan hanya menangkap koruptor tapi juga mengajak masyarakat menggunakan sarana apapun termasuk puisi untuk memberantas korupsi.

“Mungkin akan ada yang mencibir. Kenapa Ketua KPK bukannya berburu koruptor, tapi malah berpuisi. Patut dicatat, tugas KPK bukan cuma berburu koruptor. Tapi mengajak masyarakat dengan menggunakan sarana apapun untuk melawan korupsi mulai dari diri sendiri,” ungkap Firli.

Tak hanya membacakan puisi, Firli juga mengingatkan tamu yang hadir untuk melaporkan kepada KPK apabila memiliki informasi keberadaan tujuh buronan, termasuk Nurhadi dan Harun Masiku.

Selain Firli Bahuri, sejumlah pejabat juga hadir dan ikut membacakan puisi, antar lain Jaksa Agung ST Burhanuddin, Wadir Tipikor Bareskrim Mabes Polri dan Ketua BPK Agung Firman Sampurna.

Berikut puisi yang dibacakan Ketua KPK Firli Bahuri

Hidup Bermakna Bermain dengan Cinta

Cinta Yang Paling Terhomat Adalah Menghormati Semua Yang Dicinta,
Kerap Kali Kita Lupa Bahwa Kehancuran Berwarga Negara Berawal Dari Keakraban Yang Berjarak, Dan Berbeda Kutup,
Cinta yang Terputus dan Berkabut
Malapetakan Yang Terulang,
Semua Saling Berjauhan Seperti Gunung dan Danau,
Seperti Gurun dan Air,
Seperti Terang dan Gelap.
Padahal Kita Penghuni Pulau-Pulau yang Terbentang dari Sabang Sampai Merauke,
Dari Pulau Miangas Sampai ke Pulau Rote,
Melukiskan Surga Kebhinekaan,
Deretan Pulau-Pulau Yang Mengajarkan Kita
Untuk Menikmati Dan Menjalin Kerukunan

Sungguh Indahnya Kedamaian dan Kebhinekaan di Negeri Ini.
Tetapi Suasana Ini Bisa Hilang Seketika, Jikalau Anak Bangsa Tidak Pandai Merawatnya.

Alam, Gunung, Sungai Rusak dan Tidak Bisa Lagi Diharapkan, Ketika Nafsu Dibakar Dengan Niat Memperkaya Diri dan Korupsi Terus Bersemi di Seluruh Negeri
Karenanya Perlu Kecintaan kepada Bangsa Ini

Mengapa Kita Harus Mendahulukan Cinta, Keakraban Sesama Anak Bangsa?
Agar Kita Terbiasa Mengenali Rintihan Tak Terucap, Teriakan Tak Bersuara dan Ratapan Tak Ber Air Mata

Mengapa Kita Harus Memuliakan Mereka, Sesama Pewaris Bangsa?
Karena Negara Harus Memelihara Anak Yatim, Fakir Miskin dan Anak Terlantar,
Karena Kita Hidup Di Surga Kebhinekaan,

Saudara-Saudara Seirama, Sepenanggungan
Kita Beruntung Mengeram di Surga Indonesia.
Jangan Nodai Keindahan yang Kita Miliki Dengan Kata-Kata Buruk yang Tak Terukur,
Dengan Senyuman Melayang di atas Penderitaan Orang-Orang Banyak,
Hidup Bercinta dan Berbagi Adalah Taman Sari Berbangsa Yang Abadi,
Mari Kita Berubah, Bercahaya Dan Saling Mencinta

Wahai Putra Putri Indonesia
Bangunlah Pondasi Kecintaan Kepada Negeri Ini
Mari Seluruh Penghuni Negeri,
Menggapai NKRI Bebas dari Korupsi.


Salam Saya,
Firli Bahuri
Untuk *Indonesia Maju*29022020 RRI : Seni Melawan Korupsi.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6691 seconds (0.1#10.140)