Presiden PKS Tuding Pemerintah Anggap Enteng Corona
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 64 negara di dunia sudah melaporkan kejadian virus corona (Covid-19) di negaranya, dan Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang belum terjangkit virus tersebut. Atas hal itu, Presiden PKS Sohibul Iman menuding pemerintah menganggap enteng virus yang berasal dari Wuhan, China.
“Sekarang sepertinya pemerintah dalam tanda petik agak menganggap enteng ya, dan bahkan sudah mendapatkan reaksi dari beberapa pemerintah negara-negara lain mereka tidak percaya dengan penyikapan pemerintah Indonesia terkait dengan virus corona ini,” kata Sohibul kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Karena itu, Sohibul meminta kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menghadapi dan menangani virus yang sudah menghambat perekonomian di sejumlah kota di China dan juga sejumlah negara itu. “Jadi kita agar lebih serius lagi,” pinta mantan Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, peneliti dari Universitas Harvard dan organisasi kesehatan dunia WHO meragukan bahwa tidak adanya suspect Covid-19 di Indonesia lantaran kurangnya pengawasan pemerintah Indonesia terhadap virus ini. Australia, Kanada dan Amerika Serikat (AS) juga meragukan hal serupa.
“Sekarang sepertinya pemerintah dalam tanda petik agak menganggap enteng ya, dan bahkan sudah mendapatkan reaksi dari beberapa pemerintah negara-negara lain mereka tidak percaya dengan penyikapan pemerintah Indonesia terkait dengan virus corona ini,” kata Sohibul kepada wartawan di Jakarta, Minggu (1/3/2020).
Karena itu, Sohibul meminta kepada pemerintah untuk lebih serius dalam menghadapi dan menangani virus yang sudah menghambat perekonomian di sejumlah kota di China dan juga sejumlah negara itu. “Jadi kita agar lebih serius lagi,” pinta mantan Wakil Ketua DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, peneliti dari Universitas Harvard dan organisasi kesehatan dunia WHO meragukan bahwa tidak adanya suspect Covid-19 di Indonesia lantaran kurangnya pengawasan pemerintah Indonesia terhadap virus ini. Australia, Kanada dan Amerika Serikat (AS) juga meragukan hal serupa.
(cip)