BNPT Perkuat Pemberdayaan Pemuda untuk Pencegahan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan terus melakukan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme dengan memperkuat pemberdayaan pemuda di seluruh Indonesia melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan, sinergitas kuat seluruh komponen dan elemen bangsa sangat diperlukan untuk mencegah secara efektif dan masif atas penyebaran paham maupun tindakan radikalisme dan terorisme.
Menurut dia, salah satu upaya yang dijalankan oleh BNPT dengan melakukan penguatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di berbagai daerah.
Saat ini, tutur Suhardi, ada 32 kepengurusan FKPT di daerah. Dari angka tersebut, tutur dia, 26 di antaranya melibatkan dinas/badan kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol) di daerah. Upaya ini, menurut Suhardi, agar upaya pencegahan radikalisme dan terorisme membuahkan hasil maksimal.
"Kita tentu bisa berharap banyak ke FKPT. Karena merekalah yang mengerti bagaimana masalah di daerahnya masing-masing diselesaikan. Apa dan bagaimana potensi dan tantangan terorisme di satu daerah tentu berbeda dengan daerah lain," kata Suhardi melalui siaran pers kepada KORAN SINDO, Sabtu 22 Februari 2020.
Dia menegaskan, pada Senin 17 Februari lalu telah melantik 32 kepengurusan FKPT seluruh Indonesia. Pelantikan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
Suhardi mengamanahkan kepada seluruh kepengurusan FKPT se-Indonesia agar turun langsung merangkul dan memberdayakan kalangan pemuda hingga kalangan pelajar/sederajat.
"Pelibatan FKPT, kita lakukan agar pencegahan terorisme bisa maksimal," tegasnya.
Selepas pelantikan, BNPT melalui FKPT menyelengarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kurun 17 hingga 20 Februari 2020.
Salah satu hasil rakernas, yakni pelibatan para pelajar SMA/sedarajat untuk ikut berpartisipasi dalam uapaya pencegahan radikalisme-terorisme di masyarakat. Program yang disiapkan di antaranya pelatihan pembuatan video pendek dengan tema "Kita Indonesia". Pelaksanaan kegiatan ditangani oleh BNPT melalui 32 FKPT se-Indonesia.
Untuk kegiatan pembuatan video pendek, BNPT melalui FKPT di 32 provinsi telah menentukan jadwal kegiatan yang disepakati bersama. Tujuannya untuk memudahkan penyusunan kegiatan peserta mulai dari persiapan tempat, waktu-wakti pelaksanaan kegiatan peserta, hingga penyiapan narasumber.
Koordinator Bidang Pemuda dan Pendidikan BNPT Andi Subhan menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pelaksanaan rakernas, hasil, dan rencana pelaksanaan program-program yang telah disusun.
Menurut Subhan, kegiatan yang menyangkut bidang pemuda dan pendidikan dengan tema 'Kita Indonesia’ ini merupakan sebuah terobosan baru dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
"Ini terobosan karena akan melibat pemuda dan para pelajar SMA/sederajat se-Indonesia. Jadi secara tidak langsung BNPT melalui FKPT di 32 provinsi akan membentengi para kaula muda terutama para pelajar/sederajat agar tidak terpapar radikalisme-terorisme," ungkap Andi.
Dia mengungkapkan, saat ini penyebaran radikalisme-terorisme memang banyak menyasar pada pemuda dan pelajar atau sederajat di lingkungan lembaga pendidikan maupun masyarakat.
Subhan menilai, penyebaran paham tersebut tentu lebih banyak dan lebih mudah melalui teknologi, informasi, dan komunikasi khususnya media sosial dengan medium video.
"Maka dari itu, perlu adanya penguatan pemahaman anti radikalismeterorisme di kalangan pemuda dan pelajar/sederajat sebagai daya imun mereka agar tidak terpapar radikalisme-terorisme," katanya.
Subhan menjelaskan kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan BNPT dengan tema Kita Indonesia nantinya tidak hanya melibatkan pemuda dan pelajar/sederajat berprestasi tetapi juga melibatkan para tokoh agama dan para tokoh masyarakat.
Pelibatan para tokoh tersebut, lanjut dia, agar para tokoh dan masayarakat ikut andil dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
"Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga menjadi benteng dan dapat mengawasi pemuda dan pelajar/sederajat dari berbagai paham yang berpotensi menghancurkan keutuhan NKRI," tuturnya.
Dia menjelaskan, kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan dengan tema Kita Indonesia disusun dala dua sesi.
Sesi pertama, penyampaian dua dengan narasumber dari BNPT dengan tema Kebijakan dan Strategi Pencegahan Radikalisme-Terorisme di Kalangan Pemuda dan Pelajar/sederajat serta narasumber dari FKPT dengan tema Peran Aktif Pemuda, Pelajar/Sederajat, dan Organisasi Kepemudaan dalam Pencehagan Radikalisme-terorisme.
Sesi kedua, pembekalan materi video oleh narasumber dari praktisi film. Tema yang diangkat, yakni Melawan Propaganda Paham Radikali-Teroris Secara Apple to Apple dan Menyasar pada Paham-paham atau Ideologi Radikalisme-Terorisme'.
"Para pesarta SMA/sederajat tidak hanya mendapatkan materi terkait lomba video pendek melainkan pembahasan pada penguatan konten-konten kontra paham radikalisme-terorisme dan melakukan kampanye damai Kita Indonesia di kalangan masyarakat," ucap Subhan.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius mengatakan, sinergitas kuat seluruh komponen dan elemen bangsa sangat diperlukan untuk mencegah secara efektif dan masif atas penyebaran paham maupun tindakan radikalisme dan terorisme.
Menurut dia, salah satu upaya yang dijalankan oleh BNPT dengan melakukan penguatan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di berbagai daerah.
Saat ini, tutur Suhardi, ada 32 kepengurusan FKPT di daerah. Dari angka tersebut, tutur dia, 26 di antaranya melibatkan dinas/badan kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol) di daerah. Upaya ini, menurut Suhardi, agar upaya pencegahan radikalisme dan terorisme membuahkan hasil maksimal.
"Kita tentu bisa berharap banyak ke FKPT. Karena merekalah yang mengerti bagaimana masalah di daerahnya masing-masing diselesaikan. Apa dan bagaimana potensi dan tantangan terorisme di satu daerah tentu berbeda dengan daerah lain," kata Suhardi melalui siaran pers kepada KORAN SINDO, Sabtu 22 Februari 2020.
Dia menegaskan, pada Senin 17 Februari lalu telah melantik 32 kepengurusan FKPT seluruh Indonesia. Pelantikan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
Suhardi mengamanahkan kepada seluruh kepengurusan FKPT se-Indonesia agar turun langsung merangkul dan memberdayakan kalangan pemuda hingga kalangan pelajar/sederajat.
"Pelibatan FKPT, kita lakukan agar pencegahan terorisme bisa maksimal," tegasnya.
Selepas pelantikan, BNPT melalui FKPT menyelengarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kurun 17 hingga 20 Februari 2020.
Salah satu hasil rakernas, yakni pelibatan para pelajar SMA/sedarajat untuk ikut berpartisipasi dalam uapaya pencegahan radikalisme-terorisme di masyarakat. Program yang disiapkan di antaranya pelatihan pembuatan video pendek dengan tema "Kita Indonesia". Pelaksanaan kegiatan ditangani oleh BNPT melalui 32 FKPT se-Indonesia.
Untuk kegiatan pembuatan video pendek, BNPT melalui FKPT di 32 provinsi telah menentukan jadwal kegiatan yang disepakati bersama. Tujuannya untuk memudahkan penyusunan kegiatan peserta mulai dari persiapan tempat, waktu-wakti pelaksanaan kegiatan peserta, hingga penyiapan narasumber.
Koordinator Bidang Pemuda dan Pendidikan BNPT Andi Subhan menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pelaksanaan rakernas, hasil, dan rencana pelaksanaan program-program yang telah disusun.
Menurut Subhan, kegiatan yang menyangkut bidang pemuda dan pendidikan dengan tema 'Kita Indonesia’ ini merupakan sebuah terobosan baru dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
"Ini terobosan karena akan melibat pemuda dan para pelajar SMA/sederajat se-Indonesia. Jadi secara tidak langsung BNPT melalui FKPT di 32 provinsi akan membentengi para kaula muda terutama para pelajar/sederajat agar tidak terpapar radikalisme-terorisme," ungkap Andi.
Dia mengungkapkan, saat ini penyebaran radikalisme-terorisme memang banyak menyasar pada pemuda dan pelajar atau sederajat di lingkungan lembaga pendidikan maupun masyarakat.
Subhan menilai, penyebaran paham tersebut tentu lebih banyak dan lebih mudah melalui teknologi, informasi, dan komunikasi khususnya media sosial dengan medium video.
"Maka dari itu, perlu adanya penguatan pemahaman anti radikalismeterorisme di kalangan pemuda dan pelajar/sederajat sebagai daya imun mereka agar tidak terpapar radikalisme-terorisme," katanya.
Subhan menjelaskan kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan BNPT dengan tema Kita Indonesia nantinya tidak hanya melibatkan pemuda dan pelajar/sederajat berprestasi tetapi juga melibatkan para tokoh agama dan para tokoh masyarakat.
Pelibatan para tokoh tersebut, lanjut dia, agar para tokoh dan masayarakat ikut andil dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
"Tokoh agama dan tokoh masyarakat juga menjadi benteng dan dapat mengawasi pemuda dan pelajar/sederajat dari berbagai paham yang berpotensi menghancurkan keutuhan NKRI," tuturnya.
Dia menjelaskan, kegiatan Bidang Pemuda dan Pendidikan dengan tema Kita Indonesia disusun dala dua sesi.
Sesi pertama, penyampaian dua dengan narasumber dari BNPT dengan tema Kebijakan dan Strategi Pencegahan Radikalisme-Terorisme di Kalangan Pemuda dan Pelajar/sederajat serta narasumber dari FKPT dengan tema Peran Aktif Pemuda, Pelajar/Sederajat, dan Organisasi Kepemudaan dalam Pencehagan Radikalisme-terorisme.
Sesi kedua, pembekalan materi video oleh narasumber dari praktisi film. Tema yang diangkat, yakni Melawan Propaganda Paham Radikali-Teroris Secara Apple to Apple dan Menyasar pada Paham-paham atau Ideologi Radikalisme-Terorisme'.
"Para pesarta SMA/sederajat tidak hanya mendapatkan materi terkait lomba video pendek melainkan pembahasan pada penguatan konten-konten kontra paham radikalisme-terorisme dan melakukan kampanye damai Kita Indonesia di kalangan masyarakat," ucap Subhan.
(dam)