DPR Minta Pemerintah Produksi Masker Anticorona
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta segera memproduksi masker antiviruscorona. Tujuannya, untuk menekan harga masker yang mahal saat ini dan juga memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Saya berharap BUMN melalui PT RNI bisa membuat masker lebih banyak lagi untuk menekan harga masker dan mengatasi kelangkaan di dalam negeri,” kata anggota DPR Bobby Adhityo Rizaldi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Sekadar diketahui, permintaan masker juga melonjak di luar negeri, tidak hanya di Tanah Air. Beberapa hari lalu, BUMN pun mendapat pesanan 2 juta masker dari Inter Milan.
Maka itu, Bobby yang juga sebagai ketua dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Golkar ini berharap tak hanya dijadikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari ekspor saja, tapi penting untuk mengutamakan kebutuhan dalam negeri. “Ketersediaan masker secara massal dan terjangkau oleh masyarakat adalah upaya ketahanan negara dalam menghadapi dampak wabah virus corona,” pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan kepolisian untuk mengusut melambungnya harga masker di pasaran. Pasalnya, ada indikasi tindakan mengambil keuntungan yang berlebihan (excerssive margin). Langka dan melambungnya harga masker di pasaran terjadi setelah kasus mewabahnya virus Corona dari Wuhan, Hubei, China.
“Saya berharap BUMN melalui PT RNI bisa membuat masker lebih banyak lagi untuk menekan harga masker dan mengatasi kelangkaan di dalam negeri,” kata anggota DPR Bobby Adhityo Rizaldi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Sekadar diketahui, permintaan masker juga melonjak di luar negeri, tidak hanya di Tanah Air. Beberapa hari lalu, BUMN pun mendapat pesanan 2 juta masker dari Inter Milan.
Maka itu, Bobby yang juga sebagai ketua dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Golkar ini berharap tak hanya dijadikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari ekspor saja, tapi penting untuk mengutamakan kebutuhan dalam negeri. “Ketersediaan masker secara massal dan terjangkau oleh masyarakat adalah upaya ketahanan negara dalam menghadapi dampak wabah virus corona,” pungkasnya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan kepolisian untuk mengusut melambungnya harga masker di pasaran. Pasalnya, ada indikasi tindakan mengambil keuntungan yang berlebihan (excerssive margin). Langka dan melambungnya harga masker di pasaran terjadi setelah kasus mewabahnya virus Corona dari Wuhan, Hubei, China.
(cip)