DPD Optimistis Indonesia Cepat Pulih dari Pandemi Corona
loading...
Anggota DPD Fahira Idris mengatakan kondisi kurva pada Mei ini sangat menentukan langkah Indonesia melawan pandemi Corona. Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar penyebaran Sars Cov-II menurun di bulan ini harus didukung. Itu bisa terpenuhi asal pemerintah dan masyarakat konsisten mematuhi dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan. (Baca juga: Keluarkan Aturan Tegas, Ketua Gugus Tugas Corona: Mudik Dilarang, Titik!)
Anggota DPD Fahira Idris mengatakan kondisi kurva pada Mei ini sangat menentukan langkah Indonesia melawan pandemi Corona. Beberapa negara telah melakukan pelonggaran dan mencabut aturan pembatasan. “Jika Mei ini kasus positif berhasil ditekan maksimal, bulan-bulan selanjutnya jumlah kasus di Indonesia bisa terus menurun bahkan nol,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (7/5/2020).
Pemerintah, menurutnya, harus konsisten menegakkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara masyarakat juga konsisten dengan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. “Semua pembatasan yang terjadi saat ini, misalnya dalam bidang sosial, ekonomi, transportasi, dan lainnya, jangan dulu dilonggarkan. Alasannya, kurva Corona kita belum aman,” tuturnya.
Konsistensi menjalankan aturan dan evaluasi terus-menerus strategi penanggulangan Corona menjadi jalan terbaik. Semua negara melakukan itu dengan tujuan segera menata kembali segala sendiri kehidupan. Semakin pemerintah disiplin, maka masyarakat juga disiplin menjalankan kebijakan yang dicanangkan.
Dia menjelaskan, kebijakan pembatasan yang sudah baik dan dirasakan efektivitasnya harus semakin konsisten dijalankan. Bukan malah diberi ruang untuk dilonggarkan. Kebijakan pelonggaran jika tidak cermat akan membuat semua upaya dan sumber daya yang dikerahkan berjalan di tempat.
“Sikap disiplin masyarakat itu awalnya berasal dari sebuah kebijakan yang konsisten. Semakin kuat komitmen kita, semakin cepat pulih,” kata putri politisi Partai Golkar Fahmi Idris itu.
Sebelumnya, Jokowi dalam sidang kabinet menyatakan target penurunan kasus infeksi Corona harus tercapai pada Mei. Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan harus dilakukan dengan cara apapun. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus meningkatkan kapasitas tes polymerase chain reaction (PCR) dan pelacakan orang diduga terpapar.
Anggota DPD Fahira Idris mengatakan kondisi kurva pada Mei ini sangat menentukan langkah Indonesia melawan pandemi Corona. Beberapa negara telah melakukan pelonggaran dan mencabut aturan pembatasan. “Jika Mei ini kasus positif berhasil ditekan maksimal, bulan-bulan selanjutnya jumlah kasus di Indonesia bisa terus menurun bahkan nol,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (7/5/2020).
Pemerintah, menurutnya, harus konsisten menegakkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara masyarakat juga konsisten dengan mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. “Semua pembatasan yang terjadi saat ini, misalnya dalam bidang sosial, ekonomi, transportasi, dan lainnya, jangan dulu dilonggarkan. Alasannya, kurva Corona kita belum aman,” tuturnya.
Konsistensi menjalankan aturan dan evaluasi terus-menerus strategi penanggulangan Corona menjadi jalan terbaik. Semua negara melakukan itu dengan tujuan segera menata kembali segala sendiri kehidupan. Semakin pemerintah disiplin, maka masyarakat juga disiplin menjalankan kebijakan yang dicanangkan.
Dia menjelaskan, kebijakan pembatasan yang sudah baik dan dirasakan efektivitasnya harus semakin konsisten dijalankan. Bukan malah diberi ruang untuk dilonggarkan. Kebijakan pelonggaran jika tidak cermat akan membuat semua upaya dan sumber daya yang dikerahkan berjalan di tempat.
“Sikap disiplin masyarakat itu awalnya berasal dari sebuah kebijakan yang konsisten. Semakin kuat komitmen kita, semakin cepat pulih,” kata putri politisi Partai Golkar Fahmi Idris itu.
Sebelumnya, Jokowi dalam sidang kabinet menyatakan target penurunan kasus infeksi Corona harus tercapai pada Mei. Mantan Wali Kota Solo itu menegaskan harus dilakukan dengan cara apapun. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus meningkatkan kapasitas tes polymerase chain reaction (PCR) dan pelacakan orang diduga terpapar.
(cip)
Explore More