Terima Data Tapol Papua dari BEM UI, Mahfud Janji Bakal Tindaklanjuti
A
A
A
DEPOK - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menerima dokumen data tahanan politik (tapol) Papua dan korban sipil tewas di Nduga, Papua dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Penyerahan data itu juga disaksikan Rektor UI, Ari Kuncoro.
Usai menerima data tersebut, Mahfud memastikan akan menindaklanjuti. “Bagus, bagus. Gini ya, tadi saya terima dokumen dari BEM UI yang katanya daftar tahanan atau korban pelanggaran HAM, itu bagus. Saya terima, nanti saya pelajari. Jadi ndak ada masalah kalau itu," kata Mahfud disela mengisi acara di Balai Purnomo Prawiro Universitas Indonesia, Depok (17/2/2020).
Data tersebut diketahui merupakan data dari Amnesty International Australia bersama aktivis dan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) yang berisi nama-nama rakyat Papua yang menjadi tahanan politik dan warga sipil Papua yang tewas karena konflik bersenjata dengan TNI-Polri beberapa waktu lalu.
Sementara itu, diketahui data tersebut juga telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat kunjungannya ke Australia beberapa waktu lalu. “Nah, katanya itu udah disampaikan ke Presiden. Kemungkinan iya waktu di Australia,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan data yang disampaikan kepadanya merupakan hak setiap masyarakat untuk melakukan pengaduan. “Saya lihat dulu. Saya kira bagus. Setiap masyarakat berhak mengadukan,” tutup Mahfud.
Usai menerima data tersebut, Mahfud memastikan akan menindaklanjuti. “Bagus, bagus. Gini ya, tadi saya terima dokumen dari BEM UI yang katanya daftar tahanan atau korban pelanggaran HAM, itu bagus. Saya terima, nanti saya pelajari. Jadi ndak ada masalah kalau itu," kata Mahfud disela mengisi acara di Balai Purnomo Prawiro Universitas Indonesia, Depok (17/2/2020).
Data tersebut diketahui merupakan data dari Amnesty International Australia bersama aktivis dan pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) yang berisi nama-nama rakyat Papua yang menjadi tahanan politik dan warga sipil Papua yang tewas karena konflik bersenjata dengan TNI-Polri beberapa waktu lalu.
Sementara itu, diketahui data tersebut juga telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada saat kunjungannya ke Australia beberapa waktu lalu. “Nah, katanya itu udah disampaikan ke Presiden. Kemungkinan iya waktu di Australia,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan data yang disampaikan kepadanya merupakan hak setiap masyarakat untuk melakukan pengaduan. “Saya lihat dulu. Saya kira bagus. Setiap masyarakat berhak mengadukan,” tutup Mahfud.
(cip)