Mahfud MD Sebut Pemerintah Lakukan Pendekatan Kesejahteraan dan Dialog untuk Bangun Papua

Jum'at, 28 Mei 2021 - 09:02 WIB
loading...
Mahfud MD Sebut Pemerintah...
Menko Polhukam Mahfud MD. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD kembali menggelar dialog terkait Papua dengan kalangan aktivis HAM, akademisi, serta para tokoh. Dalam dialog yang digelar Kamis, 27 Mei 2021, yang dibahas adalah tentang pembangunan Papua.

Dalam dialog ini, Mahfud kembali menegaskan bahwa pemerintah dalam membangun Papua melakukan pendekatan kesejahteraan dan dialog. Sebagian besar warga Papua juga menyatakan mendukung pembangunan di Papua, juga mengharapkan Papua dibangun dengan damai. Dia mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan BIN bekerja sama dengan sejumlah universitas, sebanyak 92 persen warga Papua pro NKRI dan mendukung pembangunan di Papua.

"Sebanyak 82 persen setuju Otsus, 10 persen menyatakan terserah pemerintah, berarti setuju juga, dan sisanya delapan persen yang menolak," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis.



Dari delapan persen sisanya tersebut, sambung Mahfud, terbagi ke dalam tiga kategori, antara lain yang bergerak di jalur politik, klandestin, dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) .

"Yang paling kecil yakni KKB ini, inilah yang dihadapi dengan penegakan hukum berdasarkan UU No 5 Tahun 2018 tentang Terorisme. Jadi yang dihadapi adalah KKB Egianus Kagoya, KKB Lekagak Talenggen, KKB Militer Murib, dan kelompok lain lagi, jadi bukan KKB Papua," paparnya.



Di kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun Papua amatlah tinggi. Menurut dia, belum ada Presiden Indonesia yang mengunjungi Papua dengan jumlah sebanyak Presiden Jokowi.

"Presiden mana yang pernah berkunjung ke Papua sampai 17 kali. Belum ada, baru di masa Presiden Jokowi ini hal itu terjadi, karena beliau sungguh ingin Papua maju dan damai," Moeldoko.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana sependapat dengan Mahfud bahwasanya Papua bagian dari NKRI dan itu sudah final. Dia pun mendukung KKB dimasukkan ke dalam klasifikasi teroris. "Kita membangun Papua karena Papua bagian dari Indonesia. Kalau KKB melakukan kekerasan, kita harus lawan," ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)