KH Ahmad Bagdja, Sosok Setia Dampingi Gus Dur Hadapi Rezim Orde Baru

Kamis, 06 Februari 2020 - 15:25 WIB
KH Ahmad Bagdja, Sosok Setia Dampingi Gus Dur Hadapi Rezim Orde Baru
KH Ahmad Bagdja, Sosok Setia Dampingi Gus Dur Hadapi Rezim Orde Baru
A A A
JAKARTA - Wafatnya KH Ahmad Bagdja, mantan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi duka mendalam bagi keluarga besar NU.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, warga NU sangat kehilangan sosok Ahmad Bagdja.

"Hari ini kita, warga NU kehilangan salah seorang tokoh penting yang sejak muda telah menjadi aktivis NU, berjuang tanpa pamrih, tanpa ada kepentingan jabatan atau kekuasaan. Saya termasuk juniornya dan saya termasuk yang banyak belajar mengambil hikmah dari kepemimpinan beliau," ujar Said Aqil, Kamis (6/2/2020). (Baca Juga: Tokoh NU, Kiai Ahmad Bagdja Wafat)

Said Aqil menilai Ahmad Badgja adalah sosok tenang, tidak suka gaduh, tidak akan bicara sebelum dipikir matang, dan tidak akan bertindak sebelum disiapkan dengan baik.

"Beliau pernah menjabat sebagai ketua umum PMII, dan ketika saya baru pulang dari Timur Tengah bergabung dengan PBNU, beliau sekjen PBNU, menjadi sekjennya almarhum almaghfurlah Gus Dur," katanya.

Saat itu, kata Said Aqil, Ahmad Badgja merupakan sosok yang setia mendampingi Gus Dur dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.

"Ketika itu NU berhadapan dengan tirani kekuasaan yang sangat otoriter dan diktator, tapi Gus Dur tidak pernah surut, tidak pernah goyang, apapun konsekuensinya," katanya.

Di bawah kepemimpinan Gus Dur, NU sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) memerankan fungsi sebagai kekuatan civil society yang selalu berkata benar dan bertindak benar.

"Yang selalu mendampingi Gus Dur setia adalah antara lain almarhum almaghfurlah Bapak Ahmad Badgja ini. Tanpa Pak Badgja dan lain-lain, barang kali dulu PBNU tidak sekuat saat ini karena waktu itu Gus Dur seakan-akan sendirian tunggal berhadapan dengan kekuasaan Orde Baru yang sangat tirani yang sangat otoriter. Di belakang Gus Dur ada Bapak Bagja salah satunya," katanya.

Karena itu, Said Aqil mengajak semua orang, terutama keluarga besar NU untuk bisa meneladani sikap positif Ahmad Badgja dan mengikuti perjalanan hidupnya yang semuanya dicurahkan untuk NU. "Setelah beliau tidak menjadi pengurus harian pun, beliau masih mengadakan pertemuan bulanan dengan tema bagaimana NU ke depan menyongsong 100 tahun, satu abad. Bagaimana NU ini agar tetap menjadi kekuatan pergerakan keagamaan dan kemasyraatan yang selalu berjalan di jalan yang benar," katanya.

"Selamat jalan Pak Badgja, semoga Allah menempatkan Anda di sisiNya," kata Said Aqil.

KH Ahmad Badgja mengembuskan napas terakhir pada Kamis (6/2/2020) dini hari pukul 01.09 WIB di Jakarta Medical Center (JMC).

Kiai Badgja pernah menjadi Ketua Umum PMII periode 1977-1981. Selain itu, juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Mahasiswa IKIP Jakarta, Ketua Badan Koordinasi Senat-senat Mahasiswa IKIP se-Indonesia (1970), dan Sekjen PBNU pada periode kedua kepengurusan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tahun 1989-1994.

(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5681 seconds (0.1#10.140)