BNPT Ajak Bravo Lima Ikut Cegah Penyebaran Radikalisme
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh anggota maupun pengurus organisasi kemasyarakatan (ormas) Bravo Lima untuk terus ikut membantu menciptakan suasana perdamaian di tengah masyarakat.
Ajakan itu dinilai penting agar masyarakat bangsa ini tidak terpecah belah dan tetap solid. Pernyataan itu disampaikan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis usai menjadi pembicara terkait Pencegahan Bahaya Radikal Terorisme pada acara Narasi Kebangsaan Pejuang Bravo Lima.
Diskusi yang digelar pada Jumat lalu di Discovery Hotel, Jakarta, Jumat 31 Januari 2020 itu bertajuk Mengurai Akar Persoalan dan Telaah Strategi tangkal Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia
“Jangan mau terpecah belah oleh siapa pun, termasuk mencegah penyebaran paham radikal terorisme di masyarakat,” ujar Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis usai acara.
Hendri berharap dalam praktiknya nanti, BNPT akan berkolaborasi dengan Bravo Lima dalam mencegah ini semua. Saat ini BNPT telah memiliki Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang tersebar di 32 provinsi.
“Sementara mereka (Bravo Lima) mempunyai cabang yang ada di 34 provinsi. Ini akan kita sinkronkan untuk sama-sama bekerja di daerah. Yang pasti ini akan secepatnya kita lakukan,” ucap mantan Komandan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis TNI ini.
Dalam pembekalan tersebut, Hendri juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan BNPT selama ini dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air termasuk upaya pencegahan masuknya paham-paham radikal terorisme tersebut di masyarakat.
Dia mengaku senang dengan antusiasme para audiens acara tersebut. Hal tersebut terlihat saat acara ramah tamah usai dirinya memberikan pembekalan.
Menurut dia, Bravo Lima ingin bersinergi bagaimana semuanya bisa bersatu mengamankan bangsa Indonesia ini. “Walaupun sebagian besar itu adalah senior-senior saya mantan-mantan Jenderal. Ada Jenderal Fachrul Razi, Menteri Agama kita, ada Pak (Letjen Purn) Suaidi Marasabessy (mantan Kasum TNI), ada Pak (Letjen Purn) Sumardi dan banyak lagi. Kemudian ada juga anak-anak muda, bapak-bapak ibu-ibu yang intinya kita bersatu ingin mengamankan negara ini agar ke depannya supaya jangan tercabik-cabik oleh kekejaman dari terorisme,” tutur Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri.
Sementara itu Ketua Umum Bravo Lima, Jenderal Purn Fachrul Razi mengaku sengaja mengundang BNPT untuk berbicara di depan pengurus dan anggota Bravo Lima.
Tujuannya, lanjut dia, agar anggota Bravo Lima memiliki wawasan mengenai rakalisme terorisme yang harus diwaspadai bersama. “Karena kita (Bravo Lima) ini ada di seluruh Indonesia. Kita juga ada di luar negeri juga. Ada di Malaysia, di Timur Tengah supaya mereka memahami sekali apa itu radikalisme dan ancaman ancaman terorisme itu. Mereka bisa membantu karena mereka ini menyebar banyak untuk membantu pemerintahan dalam mengatasi radikalisme ini,” kata Fachrul Razi.
Mantan Wakil Panglima TNI ini pun juga menekankan seluruh anggota Bravo Lima untuk bersama-sama mencegah penyebaran paham radikal terorisme ini agar tidak semakin menyebar di masyarakat.
“Pertama, tentu supaya mereka jangan terlibat di sana, Kedua mereka paham dan bisa ikut menangkal munculnya terorisme itu. Kalau ada benih-benih yang muncul, dia bisa melaporkan kepada aparat keamanan,” tuturnya.
Ajakan itu dinilai penting agar masyarakat bangsa ini tidak terpecah belah dan tetap solid. Pernyataan itu disampaikan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis usai menjadi pembicara terkait Pencegahan Bahaya Radikal Terorisme pada acara Narasi Kebangsaan Pejuang Bravo Lima.
Diskusi yang digelar pada Jumat lalu di Discovery Hotel, Jakarta, Jumat 31 Januari 2020 itu bertajuk Mengurai Akar Persoalan dan Telaah Strategi tangkal Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia
“Jangan mau terpecah belah oleh siapa pun, termasuk mencegah penyebaran paham radikal terorisme di masyarakat,” ujar Deputi I BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis usai acara.
Hendri berharap dalam praktiknya nanti, BNPT akan berkolaborasi dengan Bravo Lima dalam mencegah ini semua. Saat ini BNPT telah memiliki Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang tersebar di 32 provinsi.
“Sementara mereka (Bravo Lima) mempunyai cabang yang ada di 34 provinsi. Ini akan kita sinkronkan untuk sama-sama bekerja di daerah. Yang pasti ini akan secepatnya kita lakukan,” ucap mantan Komandan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis TNI ini.
Dalam pembekalan tersebut, Hendri juga menyampaikan langkah-langkah yang telah dilakukan BNPT selama ini dalam penanggulangan terorisme di Tanah Air termasuk upaya pencegahan masuknya paham-paham radikal terorisme tersebut di masyarakat.
Dia mengaku senang dengan antusiasme para audiens acara tersebut. Hal tersebut terlihat saat acara ramah tamah usai dirinya memberikan pembekalan.
Menurut dia, Bravo Lima ingin bersinergi bagaimana semuanya bisa bersatu mengamankan bangsa Indonesia ini. “Walaupun sebagian besar itu adalah senior-senior saya mantan-mantan Jenderal. Ada Jenderal Fachrul Razi, Menteri Agama kita, ada Pak (Letjen Purn) Suaidi Marasabessy (mantan Kasum TNI), ada Pak (Letjen Purn) Sumardi dan banyak lagi. Kemudian ada juga anak-anak muda, bapak-bapak ibu-ibu yang intinya kita bersatu ingin mengamankan negara ini agar ke depannya supaya jangan tercabik-cabik oleh kekejaman dari terorisme,” tutur Komandan Grup 3/Sandi Yudha Kopassus ini mengakhiri.
Sementara itu Ketua Umum Bravo Lima, Jenderal Purn Fachrul Razi mengaku sengaja mengundang BNPT untuk berbicara di depan pengurus dan anggota Bravo Lima.
Tujuannya, lanjut dia, agar anggota Bravo Lima memiliki wawasan mengenai rakalisme terorisme yang harus diwaspadai bersama. “Karena kita (Bravo Lima) ini ada di seluruh Indonesia. Kita juga ada di luar negeri juga. Ada di Malaysia, di Timur Tengah supaya mereka memahami sekali apa itu radikalisme dan ancaman ancaman terorisme itu. Mereka bisa membantu karena mereka ini menyebar banyak untuk membantu pemerintahan dalam mengatasi radikalisme ini,” kata Fachrul Razi.
Mantan Wakil Panglima TNI ini pun juga menekankan seluruh anggota Bravo Lima untuk bersama-sama mencegah penyebaran paham radikal terorisme ini agar tidak semakin menyebar di masyarakat.
“Pertama, tentu supaya mereka jangan terlibat di sana, Kedua mereka paham dan bisa ikut menangkal munculnya terorisme itu. Kalau ada benih-benih yang muncul, dia bisa melaporkan kepada aparat keamanan,” tuturnya.
(dam)