Bila Berlarut-larut, Pandemi Corona Bisa Picu Persoalan Keamanan

Senin, 13 April 2020 - 18:48 WIB
loading...
Bila Berlarut-larut,...
Ken Setiawan mengatakan, Virus Covid-19 bisa berujung petaka bila tidak segera ditangani menyeluruh. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Pandemi Corona yang melanda Tanah Air dan telah banyak menelan korban jiwa diharapkan cepat usai. Pandemi yang tidak berkesudahan berpotensi menimbulkan masalah baru.

Pendiri Negara Islam Indonesia ( NII ) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan, virus Covid-19 bisa berujung petaka bila tidak berkesudahan."Kondisi ini menjadi pemicu untuk memunculkan aksi radikal teror. Akan banyak aktor dan kelompok akan bermain," kata Ken, Senin (13/4/2020).

Menurut dia, aksi pencurian, jambret, perampokan, penjarahan, vandalisme dan lain-lain bukan mustahil muncul bila rakyat sudah lapar tak terkendali. Sebab mereka memiliki banyak kebutuhan untuk keberlangsungan hidupnya. Ken juga khawatir kondisi ini akan memicu munculnya radikalisme dengan mengatasnamakan agama.

Terkait adanya anggapan yang menyamakan krisis 1998 dengan kondisi saat ini, Ken mengatakan peristiwa 98 terjadi hanya di sebagian besar wilayah perkotaan saja, sedangkan di daerah tidak terlalu berimbas.

Menurut dia, kasus Covid-19 yang terkena dampak dan merasakan betul efeknya adalah sebagian besar ada di wilayah perkotaan, daerah hanya terkena imbas.

Dia mencontohkan pembagian bahan pokok bagi masyarakat yang terdampak kebijakan pembatasan sosial. "Banyak yang mengklaim tidak mendapatkan bantuan, Ada yang miskin beneran dan ada yang miskin hanya karena iri tidak mendapat jatah," tuturnya.

Di perkotaan, kata dia, persoalan distribusi ini menjadi krusial sebab ketika bila ini berkepanjangan rakyat akan menghadapi krisis.

Berbeda dengan di daerah. Misalnya di perdesaan, petani baru saja melewati masa panen beberapa waktu lalu. Hasil panen bisa dipakai untuk bertahan beberapa bulan ke depan. "Jadi persoalan pangan di daerah tidak separah di perkotaan," kata Ken.

Adapun kesulitan yang juga akan dihadapi masyarakat di perdesaan adalah kenaikan beberapa bahan pokok. Menurut dia, masalah utama masyarakat di daerah adalah tidak terbiasa dengan pembatasan sosial seperti sosial distancing.

"Yang terbiasa ke sawah atau ke kebun, mereka tetap ke sawah dan kebun tidak mau mengindahkan imbauan pemerintah karena mereka yakin wabah virus tidak sampai ke sawah. Ini juga berbahaya," tuturnya.

Ken mengatakan, mayoritas terdampak Coronada adalah masyarakat menengah ke bawah yang terbiasa dengan penghasilan harian. "Kini mereka menganggur dan tidak punya pemasukan, tidak sedikit yang sudah menjual barang milik mereka untuk kebutuhan harian," tuturnya.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
RUU TNI Langkah Strategis...
RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks
BP Taskin Sebut Kemiskinan...
BP Taskin Sebut Kemiskinan Dapat Picu Ketidakamanan Nasional
Peneliti FIS Minta Pemerintah...
Peneliti FIS Minta Pemerintah Beri Jaminan Kepastian Hukum dan Keamanan bagi Investor
Luncurkan World Terrorism...
Luncurkan World Terrorism Index, ReCURE Berharap Perkuat Pemahaman Ancaman Terorisme
Pakar Intelijen Sebut...
Pakar Intelijen Sebut Polri Presisi Menjaga Keamanan Nasional 2024 Kian Efektif
Bakamla RI Pererat Sinergitas...
Bakamla RI Pererat Sinergitas dengan Singapore Police Coast Guard
Mako Zona Bakamla Barat...
Mako Zona Bakamla Barat Akan Jadi Kekuatan Baru Hadapi Gangguan Keamanan Laut RI
Jaga Kedaulatan Negara,...
Jaga Kedaulatan Negara, Bakamla Tak Gentar Usir Kapal Rusia
Prabowo: Buat Apa Kita...
Prabowo: Buat Apa Kita Bangun Kereta Api dan Jalan Raya jika Negara Tak Terlindungi
Rekomendasi
Trump Kobarkan Perang...
Trump Kobarkan Perang Dagang, China Mencoba Bersikap Baik kepada Dunia
Rusia Derita Kerugian...
Rusia Derita Kerugian Rp6.745 Triliun, Putin Hadapi Tekanan Berat
5 Gunung Suci di Jawa...
5 Gunung Suci di Jawa Timur Jadi Patokan Kerajaan Dirikan Bangunan
Berita Terkini
2 Kapolda Jebolan Akpol...
2 Kapolda Jebolan Akpol 1989 Rekan Seangkatan Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri
25 menit yang lalu
Eks Penyidik KPK Anggap...
Eks Penyidik KPK Anggap Febri Diansyah Tak Bisa Dampingi Hasto, Guntur Romli: Ada Upaya Kotor
2 jam yang lalu
Kelakar Sufmi Dasco...
Kelakar Sufmi Dasco usai Halalbihalal di Rumah Dinas Cak Imin: Ini Bukan Matahari, Ini Bulan
3 jam yang lalu
Ahmad Dhani: Saya Kader...
Ahmad Dhani: Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra
4 jam yang lalu
13 Kapolda Jebolan Akpol...
13 Kapolda Jebolan Akpol 1991 Teman Satu Angkatan Kapolri
4 jam yang lalu
Deretan Menteri Prabowo...
Deretan Menteri Prabowo yang Sowan ke Jokowi, Siapa Saja?
7 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved