DPR Harap Virus Corona Tak Ganggu Ekonomi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR, Marwan Jafar menilai pemerintah perlu menjaga dan waspada agar efek virus Corona tidak mengganggu kinerja investasi dan menghambat roda perekonomian nasional. Isu virus Corona yang merebak dinilai perlu disikapi secara rasional dan tidak menambah kepanikan yang berlebihan.
"Karena itu saya mengingatkan, kita mesti merespons dan menyikapi menyangkut sejumlah perkembangan aspek kasus virus Corona baru secara rasional, tetap waspada dan tidak menambah kepanikan berlebihan," ujar Marwan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (Baca juga: Penjelasan Menkes Soal Informasi Hoaks Korban Virus Corona )
Karena, ujar Marwan, bagi Indonesia dan sejumlah negara, China merupakan mitra dagang besar serta strategis. Dia berpendapat, hal itu menyebabkan beberapa negara mulai khawatir, pengaruh wabah Corona yang juga sudah ditetapkan WHO sebagai epidemi darurat, bakal berdampak pada kinerja bidang ekonomi domestik mereka.
"Kita bersyukur belum muncul laporan resmi menyebut ada korban virus Corona di Indonesia. Semoga jangan ada. Kita juga mengapresiasi keputusan pemerintah mengevakuasi 245 WNI dari China dan memulangkan ke tanah air serta tetap mengkarantina mereka dua pekan di Natuna meski dinyatakan sehat," kata mantan Mendes PDTT itu.
Sekadar diketahui, hingga Minggu 2 Februari, otoritas kesehatan China melaporkan korban jiwa akibat wabah ini terus bertambah. Total sudah 361 orang telah meninggal di China akibat Corona. Selain itu, sebanyak 17.205 kasus terkonfirmasi Corona telah dilaporkan di 31 wilayah setingkat provinsi di China.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan hingga Minggu malam waktu setempat, total 475 pasien virus mematikan itu telah sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit. Muncul sejak Desember 2019, virus yang memicu gangguan pernapasan ini telah menyebar luas di penjuru China. Virus ini juga diketahui telah menyebar hingga ke sedikitnya 24 negara.
Selain China, sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni, Jepang, Filipina, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Finlandia dan Prancis. Di Filipina, satu orang meninggal dunia akibat virus ini sehingga total korban jiwa di seluruh dunia mencapai 362 orang. (Baca juga: Bupati Pastikan Tak Ada Eksodus Warga Natuna Terkait Karantina WNI )
Sebelum memulangkan para WNI tersebut, pihak Kementerian Kesehatan telah menempuh langkah khusus mengantisipasi merebaknya wabah virusCcorona, yaitu menyiapkan 100 rumah sakit rujukan, kapsul evakuasi, mengaktifkan thermal scanner, dan membagikan kartu peringatan kesehatan atau health alert card di pintu masuk bandar udara dan pelabuhan ke Indonesia.
"Karena itu saya mengingatkan, kita mesti merespons dan menyikapi menyangkut sejumlah perkembangan aspek kasus virus Corona baru secara rasional, tetap waspada dan tidak menambah kepanikan berlebihan," ujar Marwan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). (Baca juga: Penjelasan Menkes Soal Informasi Hoaks Korban Virus Corona )
Karena, ujar Marwan, bagi Indonesia dan sejumlah negara, China merupakan mitra dagang besar serta strategis. Dia berpendapat, hal itu menyebabkan beberapa negara mulai khawatir, pengaruh wabah Corona yang juga sudah ditetapkan WHO sebagai epidemi darurat, bakal berdampak pada kinerja bidang ekonomi domestik mereka.
"Kita bersyukur belum muncul laporan resmi menyebut ada korban virus Corona di Indonesia. Semoga jangan ada. Kita juga mengapresiasi keputusan pemerintah mengevakuasi 245 WNI dari China dan memulangkan ke tanah air serta tetap mengkarantina mereka dua pekan di Natuna meski dinyatakan sehat," kata mantan Mendes PDTT itu.
Sekadar diketahui, hingga Minggu 2 Februari, otoritas kesehatan China melaporkan korban jiwa akibat wabah ini terus bertambah. Total sudah 361 orang telah meninggal di China akibat Corona. Selain itu, sebanyak 17.205 kasus terkonfirmasi Corona telah dilaporkan di 31 wilayah setingkat provinsi di China.
Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan hingga Minggu malam waktu setempat, total 475 pasien virus mematikan itu telah sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit. Muncul sejak Desember 2019, virus yang memicu gangguan pernapasan ini telah menyebar luas di penjuru China. Virus ini juga diketahui telah menyebar hingga ke sedikitnya 24 negara.
Selain China, sejumlah negara sudah melaporkan kasus corona yakni, Jepang, Filipina, Korsel, Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Sri Langka, Nepal, Uni Emirat Arab, Australia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Finlandia dan Prancis. Di Filipina, satu orang meninggal dunia akibat virus ini sehingga total korban jiwa di seluruh dunia mencapai 362 orang. (Baca juga: Bupati Pastikan Tak Ada Eksodus Warga Natuna Terkait Karantina WNI )
Sebelum memulangkan para WNI tersebut, pihak Kementerian Kesehatan telah menempuh langkah khusus mengantisipasi merebaknya wabah virusCcorona, yaitu menyiapkan 100 rumah sakit rujukan, kapsul evakuasi, mengaktifkan thermal scanner, dan membagikan kartu peringatan kesehatan atau health alert card di pintu masuk bandar udara dan pelabuhan ke Indonesia.
(kri)