Waketum Golkar Nurul Arifin Apresiasi Hasil Riset INSIS
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kominfo Nurul Arifin mengapresiasi riset yang dilakukan Institut Riset Indonesia (INSIS) yang menyebutkan Golkar menguasai isu di media. Menurutnya, hal ini tak lepas dari hubungan baik kader Golkar dengan media.
"Tentunya karena hal ini merupakan kepekaan kawan-kawan di Fraksi Partai Golkar untuk berpendapat pada isu-isu aktual yang terkait dengan komisi dan mitra kerjanya. "Kami akan coba lebih baik dalam berinteraksi dengan media," kata Nurul kepada SINDOnews, Senin (3/2/2020).
Nurul Arifin mengatakan, tidak ada instruksi khusus dari DPP Partai Golkar agar kader di parlemen bersuara terkait isu aktual di komisi atau alat kelengkapan DPR lainnya.
"Teman-teman cukup peka untuk berkolaborasi dengan media. Dan, so far hubungan kami dengan media cukup baik. Biasanya rekan-rekan fraksi merespons hampir semua pertanyaan dari media sesuai dengan komisinya. Jadi by nature aja," ujar anggota Komisi I DPR RI ini. (Baca Juga: Anggota DPR Milenial Dinilai Belum Lihai Kelola Isu, Begini Respons Puteri Komarudin).
Diberitakan sebelumnya, Institut Riset Indonesia (INSIS) merilis hasil kajian riset data media monitoring, terkait citra dan kinerja komunikasi politik partai politik (parpol) yang diukur dari frekuensi dan intensitas kemunculan politikus dalam pemberitaan di media massa.
"Selama Oktober hingga Desember 2019 menunjukkan, PKS menjadi partai politik yang paling maksimal dalam menggerakkan politisinya untuk berkomentar di media massa," kata Peneliti INSIS Wildan Hakim di Jakarta, Minggu (2/2/2020).
"Sedangan Partai Golkar menjelma menjadi partai politik yang mampu memanfaatkan serta memaksimalkan setiap isu yang muncul untuk dikomentari oleh para politikusnya," ujarnya. (Baca Juga: Riset Komunikasi Politik, PKS Dinilai Efektif dan Golkar Kuasai Isu).
"Tentunya karena hal ini merupakan kepekaan kawan-kawan di Fraksi Partai Golkar untuk berpendapat pada isu-isu aktual yang terkait dengan komisi dan mitra kerjanya. "Kami akan coba lebih baik dalam berinteraksi dengan media," kata Nurul kepada SINDOnews, Senin (3/2/2020).
Nurul Arifin mengatakan, tidak ada instruksi khusus dari DPP Partai Golkar agar kader di parlemen bersuara terkait isu aktual di komisi atau alat kelengkapan DPR lainnya.
"Teman-teman cukup peka untuk berkolaborasi dengan media. Dan, so far hubungan kami dengan media cukup baik. Biasanya rekan-rekan fraksi merespons hampir semua pertanyaan dari media sesuai dengan komisinya. Jadi by nature aja," ujar anggota Komisi I DPR RI ini. (Baca Juga: Anggota DPR Milenial Dinilai Belum Lihai Kelola Isu, Begini Respons Puteri Komarudin).
Diberitakan sebelumnya, Institut Riset Indonesia (INSIS) merilis hasil kajian riset data media monitoring, terkait citra dan kinerja komunikasi politik partai politik (parpol) yang diukur dari frekuensi dan intensitas kemunculan politikus dalam pemberitaan di media massa.
"Selama Oktober hingga Desember 2019 menunjukkan, PKS menjadi partai politik yang paling maksimal dalam menggerakkan politisinya untuk berkomentar di media massa," kata Peneliti INSIS Wildan Hakim di Jakarta, Minggu (2/2/2020).
"Sedangan Partai Golkar menjelma menjadi partai politik yang mampu memanfaatkan serta memaksimalkan setiap isu yang muncul untuk dikomentari oleh para politikusnya," ujarnya. (Baca Juga: Riset Komunikasi Politik, PKS Dinilai Efektif dan Golkar Kuasai Isu).
(zik)