Kemenkes Tegaskan Indonesia Siap Hadapi Status Darurat Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan menegaskan Indonesia siap menghadapi penyebaran Virus Corona setelah penetapan status tanggap darurat global oleh World Health Organization (WHO).
“Indonesia siap menghadapi masuknya virus ini,” tegas Kepala Sub Direktorat Surveilance dan Karantina Kesehatan Kemenkes, di Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta (31/1/2020). (Baca juga: Evakuasi WNI di Wuhan Dilakukan Kurang dari 24 Jam!)
Endang mengatakan dengan adanya pengumuman dari WHO ini pihaknya memastikan akan meningkatkan jumlah personel di Kemenkes untuk melakukan pemantauan. “Ini perlu ditingkatkan lagi ada penambahan personel untuk pantau. Di rumah sakit juga sudah ditingkatkan kewaspadaan untuk virus ini,” tambanya.
Endang memastikan penyuluhan tentang informasi virus corona juga terus dilakukan Kemenkes. “Kami sudah mengupayakan penyuluhan, sudah beberapa kali melalui talkshow atau wawancara dengan media. Kami ingin masyarakat tahu mengenai penyebaran virus ini agar sedini mungkin tahu bagaimana upaya pencegahannya.”
Di Indonesia, kata Endang masih belum ada yang terjangkit virus corona. Namun saat ini, masih ada 19 orang yang tengah dipantau oleh Dinas Kesehatan. Meskipun dari jumlah tersebut, 9 orang dinyatakan negatif terjangkit virus corona. “Mudah-mudahan yang 10 negatif,” ungkapnya.
Saat ini, Kemenkes masih fokus melakukan perawatan terhadap gejala yang ditimbulkan seperti sesak napas, demam tinggi, atau batuk dan bersin. “Kita tahu bahwa vaksin dan obat belum ada, obat difokuskan pada pengobatan gejalanya. Pasien kita tingkatkan pencegahannya dengan tingkatkan daya tahan tubuh kita,” kata.
Diapun meminta masyarakat untuk tidak langsung menerima informasi yang beredar mengenai virus ini. “Secara umum, virus ini merupakan virus tergolong baru. Virus ini adalah hasil mutasi gen dari hewan. Jadi corona itu keluarga besar penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Dia alami mutasi dan perubahan gen itu dan menulari manusia. Tetapi masih perlu dibuktikan lebih lanjut,” tambah Endang.
“Indonesia siap menghadapi masuknya virus ini,” tegas Kepala Sub Direktorat Surveilance dan Karantina Kesehatan Kemenkes, di Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta (31/1/2020). (Baca juga: Evakuasi WNI di Wuhan Dilakukan Kurang dari 24 Jam!)
Endang mengatakan dengan adanya pengumuman dari WHO ini pihaknya memastikan akan meningkatkan jumlah personel di Kemenkes untuk melakukan pemantauan. “Ini perlu ditingkatkan lagi ada penambahan personel untuk pantau. Di rumah sakit juga sudah ditingkatkan kewaspadaan untuk virus ini,” tambanya.
Endang memastikan penyuluhan tentang informasi virus corona juga terus dilakukan Kemenkes. “Kami sudah mengupayakan penyuluhan, sudah beberapa kali melalui talkshow atau wawancara dengan media. Kami ingin masyarakat tahu mengenai penyebaran virus ini agar sedini mungkin tahu bagaimana upaya pencegahannya.”
Di Indonesia, kata Endang masih belum ada yang terjangkit virus corona. Namun saat ini, masih ada 19 orang yang tengah dipantau oleh Dinas Kesehatan. Meskipun dari jumlah tersebut, 9 orang dinyatakan negatif terjangkit virus corona. “Mudah-mudahan yang 10 negatif,” ungkapnya.
Saat ini, Kemenkes masih fokus melakukan perawatan terhadap gejala yang ditimbulkan seperti sesak napas, demam tinggi, atau batuk dan bersin. “Kita tahu bahwa vaksin dan obat belum ada, obat difokuskan pada pengobatan gejalanya. Pasien kita tingkatkan pencegahannya dengan tingkatkan daya tahan tubuh kita,” kata.
Diapun meminta masyarakat untuk tidak langsung menerima informasi yang beredar mengenai virus ini. “Secara umum, virus ini merupakan virus tergolong baru. Virus ini adalah hasil mutasi gen dari hewan. Jadi corona itu keluarga besar penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Dia alami mutasi dan perubahan gen itu dan menulari manusia. Tetapi masih perlu dibuktikan lebih lanjut,” tambah Endang.
(cip)