BNPB Sebut Bencana Hidrometeorologi Masih Mendominasi di 2020

Jum'at, 31 Januari 2020 - 16:43 WIB
BNPB Sebut Bencana Hidrometeorologi...
BNPB Sebut Bencana Hidrometeorologi Masih Mendominasi di 2020
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang Januari 2020 telah terjadi 297 kejadian bencana. Bencana hidrometeorologi masih mendominasi yakni banjir sebanyak 111 kejadian, tanah longsor 60 kejadian, gelombang pasang ada 2 kejadian serta puting beliung sebanyak 110 kejadian.

“Dari seluruh kejadian bencana sepanjang Januari 2020 ini, bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo dalam Konferensi Pers Tim Intelenjen Bencana bulan Januari 2020 di Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta (31/1/2020).

Agus mengatakan pola bencana hidrometeorologi akan terjadi pada Januari, Fabruari dan Maret mengikuti prediksi hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Jadi khususnya memang ada di Januari, Februari dan Maret. Pola ini mengikuti musim hujan, dan ini sesuai dengan prediksi BMKG yang puncaknya Februari dan berakhir Maret,” jelasnya.

Dia menambahkan, sampai April masih berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. ”Kita lihat pola bencana saat ini memang tren bencana tinggi terutama bencana hidrometeorologi. Kemudian akan turun bencana hidrometeorologi ini pada puncak kekeringan pada sekitar bulan Juni-Juli,” tambah Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan beberapa wilayah di Indonesia dilanda banjir dan tanah longsor yang cukup parah. “Kalau dilihat di sini kejadian bencana menyebabkan 93 orang meninggal dan 2 orang hilang, 120 orang mengalami luka-luka, dan sekitar 893.996 orang mengungsi,” katanya.

Bencana, tambah Agus juga merusak sekitar 10.613 unit rumah dengan rincian 2.401 rumah mengalami rusak berat, 1.671 rusak sedang, 6.541 rusak ringan. “Kemudian sekitar 132 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, 103 fasilitas ibadah rusak, 11 fasilitas kesehatan rusak, 44 unit kantor rusak, dan 82 jembatan mengalami rusak,” katanya.

Sementara itu, wilayah yang terdampak akibat bencana hidrometeorologi ini terutama di wilayah Jabodetabek, banjir dan tanah longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, banjir dan tanah longsor di wilayah Lebak, Banten. Kemudian banjir di Kabupaten Bandung serta bencana puting beliung di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1291 seconds (0.1#10.140)