Tingkatkan Waspada, 99% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat hampir seluruh atau sekitar 99% wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
“Kami laporkan hingga 99% di wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan tetapi masih ada 1% meliputi zona musim di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah. Sehingga kami meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Kepala Sub bidang Peringatan Dini Iklim BMKG, Supari dalam Konferensi Pers Tim Intelenjen Bencana bulan Januari 2020 di Ruang Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta (31/1/2020).
Supari mengatakan BMKG mempredikasi dalam satu minggu ke depan terjadi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan. “Di awal Februari, sekitar satu minggu ke depan kami memprediksi ada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan. Ada di sebagian wilayah Jawa dan Kalimantan, Sulawesi ini yang perlu kita waspadai di awal bulan Februari,” jelasnya.
Sementara sepanjang Februari, BMKG telah memprediksi akan terjadi curah hujan tinggi meliputi wilayah Sumatera bagian Selatan dan Barat, Pulau Jawa, sebagain besar Kalimantan dan Sulawesi. “Papua juga ada kemungkinan namun tidak terlalu tinggi curah hujannya,” ungkap Supari.
Supari menambahkan pihaknya mengingatkan bahwa potensi hujan di Pulau Jawa akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau lain di Indonesia. “Di Pulau Jawa akan cenderung tinggi curah hujannya karena memang curah hujannya akumulasi, tapi kami berharap semoga tidak seekstrem pada awal Januari kemaren.”
“Tapi perlu diwaspadai curah hujan tinggi di sebagian wilayah Jawa. Rekomendasi dari kami adalah tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi curah hujan yang tinggi,” sambung Supari.
Selain itu, Supari mengingatkan untuk waspada terhadap adanya gelombang tinggi di sebagian wilayah Laut Natuna dan Laut Jawa. “Mungkin yang kemudian perlu diwaspadai adalah adanya gelombang tinggi di Laut Natuna, kemudian di sebagian Laut Jawa yang mengalami gelombang tinggi. Kemudian di laut dalam, tinggi gelombang masih akan normal,” tutupnya.
“Kami laporkan hingga 99% di wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan tetapi masih ada 1% meliputi zona musim di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah. Sehingga kami meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Kepala Sub bidang Peringatan Dini Iklim BMKG, Supari dalam Konferensi Pers Tim Intelenjen Bencana bulan Januari 2020 di Ruang Serbaguna Dr Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Jakarta (31/1/2020).
Supari mengatakan BMKG mempredikasi dalam satu minggu ke depan terjadi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan. “Di awal Februari, sekitar satu minggu ke depan kami memprediksi ada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan. Ada di sebagian wilayah Jawa dan Kalimantan, Sulawesi ini yang perlu kita waspadai di awal bulan Februari,” jelasnya.
Sementara sepanjang Februari, BMKG telah memprediksi akan terjadi curah hujan tinggi meliputi wilayah Sumatera bagian Selatan dan Barat, Pulau Jawa, sebagain besar Kalimantan dan Sulawesi. “Papua juga ada kemungkinan namun tidak terlalu tinggi curah hujannya,” ungkap Supari.
Supari menambahkan pihaknya mengingatkan bahwa potensi hujan di Pulau Jawa akan lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau lain di Indonesia. “Di Pulau Jawa akan cenderung tinggi curah hujannya karena memang curah hujannya akumulasi, tapi kami berharap semoga tidak seekstrem pada awal Januari kemaren.”
“Tapi perlu diwaspadai curah hujan tinggi di sebagian wilayah Jawa. Rekomendasi dari kami adalah tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi curah hujan yang tinggi,” sambung Supari.
Selain itu, Supari mengingatkan untuk waspada terhadap adanya gelombang tinggi di sebagian wilayah Laut Natuna dan Laut Jawa. “Mungkin yang kemudian perlu diwaspadai adalah adanya gelombang tinggi di Laut Natuna, kemudian di sebagian Laut Jawa yang mengalami gelombang tinggi. Kemudian di laut dalam, tinggi gelombang masih akan normal,” tutupnya.
(kri)