Perayaan Imlek di Sam Poo Kong, Ganjar Mendadak Main Barongsai dan Minta Angpao
A
A
A
SEMARANG - Ada pemandangan menarik saat berlangsungnya perayaan Tahun Baru Imlek 2571/2020 di pelataran Kelenteng Sam Poo Kong Semarang Jawa Tengah, Sabtu (25/1/2020).
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang hadir awalnya hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai, tiba-tiba bergerak maju dan meminjam kepala barongsai dari pemainnya. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun memainkan barongsai berwarna hitam dengan melenggak-lenggok bak pemain profesional.
Spontan, aksi Ganjar yang memainkan kesenian khas Negeri Tirai Bambu itu mengundang tawa ribuan warga yang menyaksikan. Menariknya, momen menjadi pemain barongsai tak disia-siakan Ganjar. Ia pun berlenggak lenggok menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu. Tentu saja, yang dilakukan Ganjar untuk meminta angpao pada wakil wali kota yang akrab disapa Mbak Ita.
"Tibake angel (ternyata sulit), sing marakke ewer-ewer ra ketok (yang membuat bisa membuka mulutnya ndak kelihatan). Saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," aku Ganjar.
Meski hanya sebentar, namun Ganjar menyadari bahwa bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat. Butuh skill dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.
Ganjar awalnya kaget saat pemain bagian belakang memegang pinggangnya. Setelah itu dia sadar, bahwa pemain belakang itu siap mengangkat Ganjar untuk mempertunjukkan atraksi menarik. "Ternyata itu agar siap untuk mengangkat sebagai bentuk atraksi. Yo aku ora iso (ya saya tidak bisa). Sing tak tunggu angpaone (yang saya tunggu angpaonya), sayang ndak dapat," ungkapnya sambil tertawa.
Dia menambahkan, kekayaan budaya dari agama, suku, ras dan golongan di Indonesia sangat berlimpah. Setiap mereka, memiliki tradisi, seni dan budaya menarik. "Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan," imbuhnya.
Menurutnya, pertunjukan-pertunjukan semacam ini harus dilestarikan bahkan dikembangkan. Sehingga, hal itu akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang. "Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000nya adalah wisatawan asing. Mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma mengatakan, perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di kelenteng itu. Bukan untuk kegiatan ritual peribadatan, namun lebih sebagai pesta budaya. "Karena Imlek adalah milik kita semuanya. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat semakin erat bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju," ucap Mulyadi.
Perayaan Imlek 2571 tahun 2020 di Sam Poo Kong berlangsung meriah. Ribuan masyarakat hadir menikmati beragam pementasan beragam kesenian khas Tionghoa dan penampilan penyanyi Ibu Kota, Denada.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang hadir awalnya hanya berdiri menyaksikan atraksi barongsai, tiba-tiba bergerak maju dan meminjam kepala barongsai dari pemainnya. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun memainkan barongsai berwarna hitam dengan melenggak-lenggok bak pemain profesional.
Spontan, aksi Ganjar yang memainkan kesenian khas Negeri Tirai Bambu itu mengundang tawa ribuan warga yang menyaksikan. Menariknya, momen menjadi pemain barongsai tak disia-siakan Ganjar. Ia pun berlenggak lenggok menuju ke tenda VIP sambil membuka mulut barongsai di hadapan para pejabat, salah satunya Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu. Tentu saja, yang dilakukan Ganjar untuk meminta angpao pada wakil wali kota yang akrab disapa Mbak Ita.
"Tibake angel (ternyata sulit), sing marakke ewer-ewer ra ketok (yang membuat bisa membuka mulutnya ndak kelihatan). Saya tadi bingung gimana cara memainkan agar mulutnya kebuka dan matanya berkedip," aku Ganjar.
Meski hanya sebentar, namun Ganjar menyadari bahwa bermain barongsai tidaklah semudah seperti yang terlihat. Butuh skill dan kekompakan agar menghasilkan pertunjukan menarik.
Ganjar awalnya kaget saat pemain bagian belakang memegang pinggangnya. Setelah itu dia sadar, bahwa pemain belakang itu siap mengangkat Ganjar untuk mempertunjukkan atraksi menarik. "Ternyata itu agar siap untuk mengangkat sebagai bentuk atraksi. Yo aku ora iso (ya saya tidak bisa). Sing tak tunggu angpaone (yang saya tunggu angpaonya), sayang ndak dapat," ungkapnya sambil tertawa.
Dia menambahkan, kekayaan budaya dari agama, suku, ras dan golongan di Indonesia sangat berlimpah. Setiap mereka, memiliki tradisi, seni dan budaya menarik. "Seperti saat Imlek ini, ditunjukkan seni budaya dari Tionghoa yang disambut meriah masyarakat. Ini bagian dari kekayaan kita yang harus kita rawat dan lestarikan," imbuhnya.
Menurutnya, pertunjukan-pertunjukan semacam ini harus dilestarikan bahkan dikembangkan. Sehingga, hal itu akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang. "Sam Poo Kong saja setiap tahun sekarang 900.000 wisatawan berkunjung, 100.000nya adalah wisatawan asing. Mudah-mudahan semua bisa merawat dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sam Poo Kong, Mulyadi Setiakusuma mengatakan, perayaan Imlek menjadi salah satu agenda rutin yang digelar di kelenteng itu. Bukan untuk kegiatan ritual peribadatan, namun lebih sebagai pesta budaya. "Karena Imlek adalah milik kita semuanya. Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat semakin erat bersatu untuk mewujudkan Indonesia maju," ucap Mulyadi.
Perayaan Imlek 2571 tahun 2020 di Sam Poo Kong berlangsung meriah. Ribuan masyarakat hadir menikmati beragam pementasan beragam kesenian khas Tionghoa dan penampilan penyanyi Ibu Kota, Denada.
(alf)