Berprestasi dan Terekspose, Kepala Daerah Potensial Masuk Bursa Capres
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai, kans kepala daerah maju dalam kontestasi politik nasional pada Pilpres 2024 sangat terbuka lebar. Indikasinya adalah prestasi yang sudah mereka torehkan di daerahnya masing-masing.
"Saya kira banyak sekali kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi yang sudah bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk melayani kepentingan dan kebutuhan rakyatnya," ujar Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Jumat (24/1/2020).
Namun Nyarwi melihat hanya beberapa kepala daerah yang terekspose ke publik. Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan kepala daerah itu tidak terekspose ke publik.
Pertama, ia melihat tidak semua para kepala daerah tersebut suka mempublikasikan atau memamerkan kinerja dan prestasinya kepada publik. Kedua, lanjut dia, kepala daerah tersebut bukan dari wilayah kabupaten/kota dan provinsi dengan jumlah penduduk besar dan dekat dengan akses media. (Baca Juga: Pengamat: Anies Dikesankan 'Dikeroyok' Para Pembenci dari Seluruh Penjuru Mata Angin).
"Sehingga meski kinerjanya bagus dan dedikasi serta prestasinya di mata rakyatnya juga besar, namun peluang untuk terekspose di media atau dikenal publik rendah," tutur dia.
Ketiga, tidak banyak di antara mereka yang mampu mengembangkan model komunikasi politik yang baik untuk menyampaikan kebijakan unggulan maupun prestasi-prestasi yang diraihnya sebagai pemimpin daerah.
Alhasil, hanya sedikit di antara kepala daerah di Indonesia yang memiliki tim yang mengelola strategi komunikasi politiknya dengan baik. Ia melihat jumlah kepala daerah yang memiliki tim manajemen media dan sosial media yang gesit dan canggih tidak banyak.
Di sisi lain, lebih sedikit pula para kepala daerah yang mampu menggunakan beragam sosial media untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan rakyatnya. "Mereka yang prestasi dan kinerjanya terekspose dengan baik inilah yang seringkali dianggap yang paling potensial masuk dalam bursa Pilpres 2024," pungkasnya.(Baca Juga: Kepala Daerah, Menteri, dan Ketum Parpol Bersaing Jadi Capres 2024).
"Saya kira banyak sekali kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan provinsi yang sudah bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk melayani kepentingan dan kebutuhan rakyatnya," ujar Nyarwi saat dihubungi SINDOnews, Jumat (24/1/2020).
Namun Nyarwi melihat hanya beberapa kepala daerah yang terekspose ke publik. Menurut dia, ada tiga faktor yang menyebabkan kepala daerah itu tidak terekspose ke publik.
Pertama, ia melihat tidak semua para kepala daerah tersebut suka mempublikasikan atau memamerkan kinerja dan prestasinya kepada publik. Kedua, lanjut dia, kepala daerah tersebut bukan dari wilayah kabupaten/kota dan provinsi dengan jumlah penduduk besar dan dekat dengan akses media. (Baca Juga: Pengamat: Anies Dikesankan 'Dikeroyok' Para Pembenci dari Seluruh Penjuru Mata Angin).
"Sehingga meski kinerjanya bagus dan dedikasi serta prestasinya di mata rakyatnya juga besar, namun peluang untuk terekspose di media atau dikenal publik rendah," tutur dia.
Ketiga, tidak banyak di antara mereka yang mampu mengembangkan model komunikasi politik yang baik untuk menyampaikan kebijakan unggulan maupun prestasi-prestasi yang diraihnya sebagai pemimpin daerah.
Alhasil, hanya sedikit di antara kepala daerah di Indonesia yang memiliki tim yang mengelola strategi komunikasi politiknya dengan baik. Ia melihat jumlah kepala daerah yang memiliki tim manajemen media dan sosial media yang gesit dan canggih tidak banyak.
Di sisi lain, lebih sedikit pula para kepala daerah yang mampu menggunakan beragam sosial media untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan rakyatnya. "Mereka yang prestasi dan kinerjanya terekspose dengan baik inilah yang seringkali dianggap yang paling potensial masuk dalam bursa Pilpres 2024," pungkasnya.(Baca Juga: Kepala Daerah, Menteri, dan Ketum Parpol Bersaing Jadi Capres 2024).
(zik)