Dewas TVRI - Helmy Yahya Disebut Ada Miskomunikasi

Selasa, 21 Januari 2020 - 19:34 WIB
Dewas TVRI - Helmy Yahya Disebut Ada Miskomunikasi
Dewas TVRI - Helmy Yahya Disebut Ada Miskomunikasi
A A A
JAKARTA - Supra Wimbarti merupakan satu-satunya anggota dewan pengawas (Dewas) TVRI yang tidak setuju Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan direktur utama televisi milik pemerintah itu. Menurut Supra, ada miskomunikasi antara dewan pengawas TVRI dengan Helmy Yahya. (Baca juga: Utang Rp126 Miliar dari Liga Inggris Alasan Helmy Yahya Dipecat)

Dia memberikan contoh, empat dewan pengawas TVRI menilai pembelian hak siar Liga Inggris berpotensi terjadinya gagal bayar. Sedangkan direksi dan Helmy Yahya meyakini tidak akan terjadi gagal bayar. "Ada negosiasi tertentu yang saya tidak bisa menceritakan karena saya bukan pembela mereka, tapi menurut saya itu harus diexplore lebih lanjut oleh dewan pengawas, sebetulnya bagaimana," ungkap Supra Wimbarti dalam rapat dengar pendapat Komisi I DPR dengan Dewan Pengawas TVRI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Persoalan tersebut, kata dia, sudah pernah dibahas dalam rapat dewan pengawas bersama jajaran direksi TVRI pada pertengahan Juli 2019. "Saya waktu itu juga hadir dan saya menyatakan saya tidak paham itu enkripsi itu apa yang diperlukan, sufficient untuk Liga Inggris itu," katanya. (Baca juga: Kisruh TVRI, Helmy Yahya Akui Pencopotannya Terkait Liga Inggris)

Contoh lainnya mengenai program kuis siapa berani di TVRI. Dia membantah pernyataan anggota Dewan Pengawas TVRI Maryuni Kabul Budiono yang mengatakan kuis siapa berani telah 200 episode. "Tapi hanya 56 episode, ini kan menandakan bahwa masih ada miskomunikasi antara dewan pengawas dan dirut yang saya propose itu digali lagi sebelum ada keputusan akhir," tuturnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4453 seconds (0.1#10.140)