PDIP Didorong Laporkan Kejanggalan Tindakan Hukum KPK ke Dewas

Kamis, 16 Januari 2020 - 11:37 WIB
PDIP Didorong Laporkan...
PDIP Didorong Laporkan Kejanggalan Tindakan Hukum KPK ke Dewas
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti angkat suara terkait konferensi pers PDI Perjuangan yang membentuk tim hukum sekaligus merespons isu berkenaan dengan kasus dugaan suap yang menjerat Anggota KPU Wahyu Setiawan dan Caleg asal PDIP Harun Masiku sebagai tersangka.

Ray mengatakan, inti dari materi konferensi pers itu adalah dua hal, yakni pertama, adanya framing seolah kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) ini menyangkut PDIP. Framing itu disebut dibentuk oleh media dan 'oknum KPK'. Kedua, PDIP menyatakan rencana penyegelan Kantor DPP PDIP adalah tindakan melawan hukum dan melanggar kode etik.

Kata Ray, menarik jika melihat dua subtansi konferensi pers ini. Tapi solusi elegan atas dua kesimpulan itu satu, yakni melaporkan oknum KPK dan rencana 'ilegal' KPK yang akan menyegel Gedung DPP PDIP itu kepada dewan pengawas. Tanpa upaya ini, isi konferensi pers itu juga hanya bisa dilihat sebagai pandangan subjektif PDIP, dan karenanya hanya bisa dilihat sebagai asumsi.

"Membuktikan adanya pelanggaran etik, tindakan ilegal, dan framing oknum KPK hanya mungkin objektif melalui putusan Dewan Pengawas KPK. Karena itulah, saya mendorong PDIP segera membuat laporan kejanggalan ini ke Dewas KPK," ujar Ray kepada SINDOnews, Kamis (16/1/2020).

Namun demikian, kata Ray, di luar subtansi konferesi pers, kehadiran Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dalam momen itu layak dipertanyakan. Mengingat Yasonna Laoly masih tercatat sebagai anggota kabinet Jokowi, sehingga ada baiknya hal ini diperhatikan serius.

Ray menganggap, kehadiran Yasonna akan mudah mengundang pandangan negatif masyarakat bahwa seolah Menkumham akan mempergunakan pengaruhnya dalam proses penegakan hukum ini atau dengan kata lain, pandangan negatif yang tak bisa dihindari.

Untuk itu, Ray mengingatkan kepada Presiden Jokowi berkenan untuk menjaga netralitas anggota kabinetnya dalam setiap upaya penegakan hukum. Karena sejatinya, seluruh kegiatan anggota kabinet sudah merupakan sepengetahuan presiden. (Baca juga: Merasa Dikriminalisasi, PDI Perjuangan Bentuk Tim Hukum ).

"Maka kehadiran Menkumham dalam acara ini dapat juga mengundang pandangan masyarakat bahwa presiden memberi izin atas aktivitas Menkumham dalam advokasi hukum PDIP. Tentu saja ada kekhawatiran yang kuat bahwa proses hukum tidak dijalankan dengan asas keadilan," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Ray, publik sangat berharap dan memastikan bahwa seluruh anggota kabinet bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan kepentingan individu ataupun kelompok. Kenyataan ini makin menegaskan dibutuhkannya sikap Presiden agar memastikan anggota kabinetnya bersikap profesional.

"Saat yang bersangkutan dilantik sebagai anggota kabinet, saat yang sama ia menjadi milik warga Indonesia dan bekerja untuk seluruh warga Indonesia. Prinsip-prinsip seperti ini sebaiknya tetap dan makin diperkuat oleh presiden," pungkasnya.

Diketahui, DPP PDIP membentuk tim hukum untuk menyikapi isu yang berkembang mengenai kasus dugaan suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan caleg asal PDIP Harun Masiku dan dua orang lainnya yang dikaitkan dengan PDIP.

Ketua DPP bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan DPP PDIP Yasonna Laoly mengatakan, pembentukan tim hukum karena dianggap pemberitaan yang beredar sudah mengarah atau melebar ke mana-mana, dan tanpa didukung fakta dan bukti yang benar. (Baca juga: Hasto Tegaskan Siap Datang jika Dipanggil KPK ).
(zik)
Berita Terkait
Ditangkap KPK, Ini Tiga...
Ditangkap KPK, Ini Tiga Kontroversi Bupati Penajam Paser Utara
Calon Dewas KPK Sarankan...
Calon Dewas KPK Sarankan Penyidik Bicara ke Dewan Pengawas Sebelum OTT
Breaking News: KPK Gelar...
Breaking News: KPK Gelar OTT Jakarta dan Bekasi, Pejabat Negara Ditangkap
OTT di Jakarta dan Semarang,...
OTT di Jakarta dan Semarang, KPK Amankan Pejabat Perkeretaapian
Hanya Tangkap 5 Orang,...
Hanya Tangkap 5 Orang, KPK Akui Tak Banyak OTT Sepanjang Semester I 2022
Usai Terjaring OTT KPK,...
Usai Terjaring OTT KPK, Bupati Meranti Segera Diterbangkan ke Jakarta
Berita Terkini
Celana Ukuran 33 Lebih...
Celana Ukuran 33 Lebih Cepat Menghadap Allah, Mantan Menkes Siti Fadilah: Janganlah Perutmu Besar!
9 menit yang lalu
2 Laksdya TNI Bertugas...
2 Laksdya TNI Bertugas di Lembaga Pemerintah, Nomor 1 Kepala Bakamla
5 jam yang lalu
Guru Besar FKUI Prihatin...
Guru Besar FKUI Prihatin soal Kebijakan Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran, Ini Respons Kemenkes
8 jam yang lalu
Jokowi Berpeluang Jadi...
Jokowi Berpeluang Jadi Caketum PSI, Djarot: Kan Sudah Dipecat PDIP, Jadi Silakan
8 jam yang lalu
Soroti RUU KUHAP, Akademisi...
Soroti RUU KUHAP, Akademisi Kritik Pembatasan Interaksi Jaksa dan Penyidik
9 jam yang lalu
Korupsi APD Covid-19,...
Korupsi APD Covid-19, Eks Pejabat Kementerian Kesehatan Dituntut 4 Tahun Penjara
9 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved