Pemahaman Agama dan Stabilitas Ekonomi Kunci Persatuan Indonesia

Selasa, 14 Januari 2020 - 21:40 WIB
Pemahaman Agama dan Stabilitas Ekonomi Kunci Persatuan Indonesia
Pemahaman Agama dan Stabilitas Ekonomi Kunci Persatuan Indonesia
A A A
JAKARTA - Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai suku, agama dan budaya.

Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan dinilai harus terus dijaga untuk mewujudkan Indonesia damai, Indonesia yang besar, dan Indonesia berdaulat.

Untuk mewujudkan itu, faktor yang harus diperhatikan adalah pemahaman agama yang benar serta kestabilan dan pemerataan ekonomi.

“Karena awal dari perpecahan, baik keluarga maupun kelompok terjadi kalau kensenjangan ekonomi tampak besar. Lalu berikutnya setiap pemeluk agama itu harus memahami agamanya dengan benar karena setiap agama menginginkan kebaikan. Oleh sebab itu jika mereka memahami agamanya dengan baik, Insya Allah perilakunya juga akan baik,” ujar Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)KH Ahmad Satori Ismail di Jakarta, Senin 13 Januari 2020.

Selain itu, menurut Satori, perlu dikuatkan juga masyarakat agar tidak menyentuh masalah suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dan masalah-masalah yang bisa menimbulkan perpecahan seperti ungkapan-ungkapan yang menyakitkan atau hate speech

”Bangsa Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang baik. Kalau mengerti agamanya dengan baik dan benar sesuai yang diajarkan kitab sucinya, saya yakin akan baik-baik saja. Hanya saja ada sebagian yang tidak mengenal agamanya secara utuh dan hanya memahami secuil saja sehingga bisa sangat ekstrem terhadap yang lain,” tutur Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.

Dia mengatakan, perlu untuk memberi pemahaman agama yang moderat kepada orang atau kelompok berpaham ekstrem. Hal itu dinilai penting untuk mereduksi penyebaran paham-paham kekerasan.

“Tugas kita adalah memahamkan kepada orang-orang itu tentang agama secara penuh dengan penuh moderat. Kalau di Islam adalah Islam Wasathiyah. Agar semuanya mengerti tentang kemoderatan daripada ajaran agamanya,” ungkapnya.

Oleh karena itu Satori menilai pentingya peran segenap komponen bangsa ini untuk menjaga persatuan dan toleransi yang ada.

“Perlu peran dari pemerintah, peran dari ulama, tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang peduli dengan sesamanya, termasuk juga peran dari ormas-ormas termasuk juga peran dari media supaya ikut menebarkan kebaikan-kebaikan, tidak menyebarkan hoaks atau kebencian-kebencian kepada yang lain,” tutur mubalig Indonesia tersebut.

Dia melanjutkan, pemerintah perlu untuk mengayomi semua kalangan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan UUD 1945. Juga membuat aturan yang kira-kira tidak meresahkan bangsa Indonesia.

“Aturan yang membuat bangsa ini tenang, aman, merasa hidup ini dilindungi oleh suatu pemerintahan yang berkuasa itu,” ujarnya.

Selain itu, Satori menyampaikan perlunya peran dari lembaga pendidikan untuk menanamkan kebaikan dan toleransi kepada segenap anak bangsa untuk menciptakan Indonesia yang damai.

“Pendidikan sangat penting. Semua lembaga pendidikan baik itu formal maupun non-formal, swasta atau pun negeri itu seluruhnya harus berperan untuk bisa menanamkan kedamaian dalam berbangsa, menanamkan kedamaian dalam hidup. toleransi bukan saja antarmahzab, antarsuku, tetapi juga toleransi antar-umat beragama,” tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5414 seconds (0.1#10.140)