Jokowi Minta Pangeran Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed untuk masuk dalam jajaran Dewan Pengarah Pemindahan Ibu Kota Negara Baru. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan ke UEA.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman bahw Pangeran Abu Dhabi itu menyambut positif tawaran Presiden Jokowi. Namun terkait bentuk Dewan Pengarah akan disampaikan kemudian.
“Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah Indonesia membangun ibukota baru dengan konsep yang ditawarkan oleh Pak Jokowi sebagai kota yang berkelanjutan, sustainable city. Yang akan berusia seribu tahun yang akan datang,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/1/2019). (Baca Juga: Presiden Ingin Tak Ada Pabrik di Kawasan Ibu Kota Baru)
Dia mengatakan dalam Dewan Pengarah nantinya akan melibatkan semua pihak dari dalam negeri maupun luar negeri. Dia mengatakan, Presiden terbuka dengan kerja sama dari pihak mana pun.
“Sebagaimana umumnya yang dilaksanakan Pak Jokowi, beliau selalu ingin melibatkan kerjasama. Di dalam negeri secara politik secara ekonomi, di luar negeri juga seperti itu. Jadi siapa pun pihak yang mau bekerjasama pasti akan diterima dengan hati terbuka dan tangan terbuka,” ujarnya.
Dia mengakui Presiden melibatkan semua pihak secara internasional dalam membangun ibu kota negara baru. Presiden ingin ibu kota baru dapat menjadi persembahan Indonesia untuk dunia.
“Jadi bukan saja dalam pekerjaannya baik investasinya maupun juga sejumlah kegianta-kegiatan. Di dalamnya riset teknologi, investasi terus kemudian konservasi lingkungan semuanya presiden ingin melibatkan negara-negara yang ada di dunia,” ungkapnya.
Fadjroel menuturkan saat hini sudah tercatat sudah ada beberapa negara yang berminat terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru. Misalnya perusahaan asal Jepang Soft Bank juga menyatakan minatnya untuk membangun infastruktur di ibukota baru.
“Kemudian juga dengan pertemuan di Abu Dhabi, Presiden juga menyampaikan dan mengundang semua negara mana pun, baik dari UEA, Korea Selatan, Jepang, China, Eropa atau manapun untuk bekerjasama membangun ibu kota baru,” paparnya.
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman bahw Pangeran Abu Dhabi itu menyambut positif tawaran Presiden Jokowi. Namun terkait bentuk Dewan Pengarah akan disampaikan kemudian.
“Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah Indonesia membangun ibukota baru dengan konsep yang ditawarkan oleh Pak Jokowi sebagai kota yang berkelanjutan, sustainable city. Yang akan berusia seribu tahun yang akan datang,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (13/1/2019). (Baca Juga: Presiden Ingin Tak Ada Pabrik di Kawasan Ibu Kota Baru)
Dia mengatakan dalam Dewan Pengarah nantinya akan melibatkan semua pihak dari dalam negeri maupun luar negeri. Dia mengatakan, Presiden terbuka dengan kerja sama dari pihak mana pun.
“Sebagaimana umumnya yang dilaksanakan Pak Jokowi, beliau selalu ingin melibatkan kerjasama. Di dalam negeri secara politik secara ekonomi, di luar negeri juga seperti itu. Jadi siapa pun pihak yang mau bekerjasama pasti akan diterima dengan hati terbuka dan tangan terbuka,” ujarnya.
Dia mengakui Presiden melibatkan semua pihak secara internasional dalam membangun ibu kota negara baru. Presiden ingin ibu kota baru dapat menjadi persembahan Indonesia untuk dunia.
“Jadi bukan saja dalam pekerjaannya baik investasinya maupun juga sejumlah kegianta-kegiatan. Di dalamnya riset teknologi, investasi terus kemudian konservasi lingkungan semuanya presiden ingin melibatkan negara-negara yang ada di dunia,” ungkapnya.
Fadjroel menuturkan saat hini sudah tercatat sudah ada beberapa negara yang berminat terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru. Misalnya perusahaan asal Jepang Soft Bank juga menyatakan minatnya untuk membangun infastruktur di ibukota baru.
“Kemudian juga dengan pertemuan di Abu Dhabi, Presiden juga menyampaikan dan mengundang semua negara mana pun, baik dari UEA, Korea Selatan, Jepang, China, Eropa atau manapun untuk bekerjasama membangun ibu kota baru,” paparnya.
(dam)