Pangkogabwilhan I: Hubungan Strategis Indonesia-Tiongkok Harus Dipertahankan
A
A
A
NATUNA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono melaksanakan Patroli Udara di Perairan Natuna dengan menggunakan pesawat Boeing 737 AI-7301 Skadron Udara 5, Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Ranai, Natuna, Sabtu (4/1/2020).
Usai melaksanakan Patroli Udara di Laut Natuna, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono di hadapan awak media menyampaikan bahwa hubungan strategis yang sudah terjalin baik antara Indonesia dengan Tiongkok harus tetap dipertahankan.
"Jangan ada oknum-oknum yang memperkeruh suasana hubungan strategis kedua negara tersebut," ujarnya dalam rilisnya kepada SINDOnews.
Terkait adanya kapal Coast Guard dan kapal ikan China yang berada di Laut Natuna, kata Yudo, jangan sampai memancing situasi menjadi memanas di perairan Indonesia. Kapal-kapal tersebut sudah mengakui bahwa Laut Natuna merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Dia menilai kapal Coast Guard yang berada di Laut Natuna adalah perwakilan dari Pemerintah Tiongkok dan sudah diberikan pemahaman terkait keberadaan mereka (kapal) di Perairan Natuna. Dia melanjutkan kapal Pemerintah China yang sebenarnya sudah mengetahui aturan internasional dan sudah mengetahui kebijakan pemerintah Indonesia.
"Kepada para nelayan Indonesia yang berada di Perairan Natuna, Pangkogabwilhan I mengatakan agar tidak resah dan terganggu atas situasi dan kondisi serta keberadaan Coast Guard dan kapal asing tersebut. Keamanan laut merupakan tugas dari TNI, saat ini sudah tindaklanjuti oleh adanya patroli Kapal Perang Indonesia (KRI) di Perairan Natuna yang menjaga wilayah kedaulatan Indonesia," tutupnya.
Usai melaksanakan Patroli Udara di Laut Natuna, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono di hadapan awak media menyampaikan bahwa hubungan strategis yang sudah terjalin baik antara Indonesia dengan Tiongkok harus tetap dipertahankan.
"Jangan ada oknum-oknum yang memperkeruh suasana hubungan strategis kedua negara tersebut," ujarnya dalam rilisnya kepada SINDOnews.
Terkait adanya kapal Coast Guard dan kapal ikan China yang berada di Laut Natuna, kata Yudo, jangan sampai memancing situasi menjadi memanas di perairan Indonesia. Kapal-kapal tersebut sudah mengakui bahwa Laut Natuna merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Dia menilai kapal Coast Guard yang berada di Laut Natuna adalah perwakilan dari Pemerintah Tiongkok dan sudah diberikan pemahaman terkait keberadaan mereka (kapal) di Perairan Natuna. Dia melanjutkan kapal Pemerintah China yang sebenarnya sudah mengetahui aturan internasional dan sudah mengetahui kebijakan pemerintah Indonesia.
"Kepada para nelayan Indonesia yang berada di Perairan Natuna, Pangkogabwilhan I mengatakan agar tidak resah dan terganggu atas situasi dan kondisi serta keberadaan Coast Guard dan kapal asing tersebut. Keamanan laut merupakan tugas dari TNI, saat ini sudah tindaklanjuti oleh adanya patroli Kapal Perang Indonesia (KRI) di Perairan Natuna yang menjaga wilayah kedaulatan Indonesia," tutupnya.
(kri)