Tegas! Panglima TNI Siapkan Operasi Pasukan di Perbatasan Laut Natuna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi Pasukan Pengamanan Perbatasan (Pamtas) guna mengamankan kawasan Laut Natuna Utara. Hal tersebut juga telah disampaikan Panglima TNI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah kita sampaikan ke Presiden. Mulai tahun ini kita adakan operasi yang sifatnya Pamtas, Pam perbatasan," kata Panglima TNI saat ditemui usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2023 di Museum Satriamandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Dalam pelaksanaannya, kata Panglima TNI, Pamtas akan memfokuskan pengamanan di Laut Natuna Utara yang berbatasan dengan China, Vietnam, dan Malaysia, dan memanfaatkan Markas Gugus Tempur Laut I dalam melakukan patroli.
"Di situ kan ada perbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam, dan Malaysia, di situ kita susun khusus untuk melaksanakan pamtas di situ," katanya.
"Dan Markas Gugus Tempur Laut I kan sudah ada di sana dan sudah aktif di sana. Tentunya kita fokus pengamanan di sana," sambungnya.
Baca juga: Nelayan Minta Pengamanan Laut Natuna Utara Diperkuat
Lebih lanjut Laksamana Yudo menjelaskan, jika pihaknya belum melihat pelanggaran hukum dari kapal asing. Kebanyakan dari hanya bermanuver pada zona bebas bernavigasi.
"Kalau masalah pelanggaran wilayah, sampai saat ini tidak ada. Jadi pelanggaran wilayah itu adalah apabila ada kapal atau pesawat militer asing yang masuk di Teritorial Indonesia, 12 mil itu sudah pelanggaran wilayah," ucapnya.
"Tapi kalau dia cuma bermanuver di ZTE, karena ZTE ini zona bebas bernavigasi, freedom navigasi, jadi ga melanggar wilayah. Kecuali kalau dia mengambil sumber daya alam di ZTE itu namanya melanggar, melanggar hukum," tutupnya.
"Sudah kita sampaikan ke Presiden. Mulai tahun ini kita adakan operasi yang sifatnya Pamtas, Pam perbatasan," kata Panglima TNI saat ditemui usai Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2023 di Museum Satriamandala, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2023).
Dalam pelaksanaannya, kata Panglima TNI, Pamtas akan memfokuskan pengamanan di Laut Natuna Utara yang berbatasan dengan China, Vietnam, dan Malaysia, dan memanfaatkan Markas Gugus Tempur Laut I dalam melakukan patroli.
"Di situ kan ada perbatasan dengan Tiongkok dan Vietnam, dan Malaysia, di situ kita susun khusus untuk melaksanakan pamtas di situ," katanya.
"Dan Markas Gugus Tempur Laut I kan sudah ada di sana dan sudah aktif di sana. Tentunya kita fokus pengamanan di sana," sambungnya.
Baca juga: Nelayan Minta Pengamanan Laut Natuna Utara Diperkuat
Lebih lanjut Laksamana Yudo menjelaskan, jika pihaknya belum melihat pelanggaran hukum dari kapal asing. Kebanyakan dari hanya bermanuver pada zona bebas bernavigasi.
"Kalau masalah pelanggaran wilayah, sampai saat ini tidak ada. Jadi pelanggaran wilayah itu adalah apabila ada kapal atau pesawat militer asing yang masuk di Teritorial Indonesia, 12 mil itu sudah pelanggaran wilayah," ucapnya.
"Tapi kalau dia cuma bermanuver di ZTE, karena ZTE ini zona bebas bernavigasi, freedom navigasi, jadi ga melanggar wilayah. Kecuali kalau dia mengambil sumber daya alam di ZTE itu namanya melanggar, melanggar hukum," tutupnya.
(maf)