Partai Politik Mulai Bersiap Hadapi Pilkada 2020
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 sudah di depan mata. Berdasarkan agenda Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pilkada Serentak akan digelar pada 23 September 2020.
Sebanyak 270 kabupaten/kota dan provinsi bersiap menghadapi ajang lima tahunan untuk memilih kepala dan wakil kepala daerah. Tak heran, kini partai politik (parpol) pun ramai-ramai memanaskan "mesin" politik. Bahkan, tidak sedikit parpol yang telah mematok target kemenangan pada ajang politik terbesar tahun depan. (Baca juga: Ini Proses dan Tahapan Pilkada Serentak 2020)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), misalnya, terus melakukan persiapan menghadapi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, hingga saat ini, ada 74 daerah yang calonnya berasal dari kader PKB. "Itu jumlah sementara yang tersebar di semua kepulauan, tapi masih bisa berkembang. Ya kita targetkan semua calon yang kita usung bisa menang," ujar Hasanuddin Wahid, Rabu (25/12/2019). (Baca juga: Sejumlah Catatan Terkait Pilkada Versi Mahfud MD)
Hasan mengatakan, sebagai upaya persiapan, Desk Pilkada PKB di seluruh tingkatan mulai DPP, DPW, hingga DPC melakukan proses rekrutmen, pemetaan kekuatan dan juga survei untuk melihat kekuatan calon yang akan diusung baik dari sisi elektabilitas calon, kekuatan daerah dan juga daya dukung lain yang diperlukan untuk memenangkan pertarungan. "PKB tidak tergesa-gesa untuk mencalonkan orang. Ditimbang-timbang, dianalisis dulu oleh desk pilkada yang bekerja mulai DPP, DPW, DPC. Kita ada survei darat dan survei langit (istiharah para ulama)," urainya.
Begitu pula Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai partai pemenang Pemilu 2019, akan menjadikan agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 partai berlogo banteng moncong putih itu pada 10-12 Januari 2020 mendatang sebagai momentum konsolidasi kekuatan partai. Salah satunya yakni konsolidasi kemenangan pada pilkada serentak 2020.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menargetkan kemenangan sekurang-kurangnya 60%. "Ini akan kami lihat sesuai dengan dinamika politik, pemetaan politik, dan bagaimana seluruh proses itu berjalan. Dan yang penting bagi kami bukan targetnya, tapi pilkada ini momentum untuk konsolidasi partai," ujar Hasto.
Hasto mencontohkan, di Pilgub Jatim 2018 lalu, calon yang diusung partainya yakni Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputri kalah dari Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Namun, kekalahan tersebut dijadikan sebagai momentum untuk konsolidasi partai menghadapi Pileg 2019. "Hasilnya, pileg kami menang di Jawa Timur. Itu sebagai sebuah contoh bahwa konsolidasi lebih penting. Masalah jadi atau tidak, itu rakyat yang menentukan," paparnya.
Partai Golkar yang baru saja menggelar Musyawarah Nasional (Munas), juga bersiap menghadapi Pilkada Serentak 2020. Ketua DPP Partai Golkar demisioner Ace Hasan Syadzily mengatakan, partainya saat ini masih menyelesaikan struktur kepengurusan partai yang baru. Pada pertengahan Januari, kepengurusan baru akan diumumkan. Setelah itu pihaknya akan tancap gas menyiapkan pilkada.
Anggota DPR itu mengatakan, rekomendasi pencalonan pilkada akan secepatnya dikeluarkan. Bisa saja, rekomendasi mulai dikeluarkan pada Januari 2020 mendatang. Yang pasti, kata dia, partainya tidak menerapkan politik mahar. Selain itu, Golkar akan memprioritaskan kader sendiri untuk diusung.
Sedangkan, PPP yang belum lama ini menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) pada 14 Desember 2019 lalu, juga menyatakan kesiapannya menghadapi Pilkada 2020.
Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, partainya sudah membentuk Sekretariat Nasional (Setnas) Pilkada DPP PPP. Menurut dia, setnas bertugas untuk melakukan persiapan dan memenangkan pilkada. Mereka akan terus berkoordinasi dengan pengurus daerah, baik DPW maupun DPC.
Saat ini, pengurus daerah sudah mulai melakukan penjaringan calon gubernur, bupati, dan wali kota. Namun, keputusan terakhir tetap ada di DPP PPP. Jadi, semua hasil penjaringan akan diserahkan ke pengurus pusat. Politikus asal Madura itu mengatakan, partainya akan mulai mengeluarkan rekomendasi Januari 2020.
Tidak hanya partai yang ada di parlemen, parpol yang berada di luar parlemen seperti Hanura juga bersiap menyambut Pilkada Serentak 2020. Hanura yang baru saja menggelar Munas dan kembali menetapkan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum, menjadikan Pilkada Serentak 2020 sebagai momentum penting.
OSO mengatakan, meski tidak memiliki wakil di DPR RI, namun partainya memiliki 807 wakil rakyat di tingkat DPRD 1 dan II. "Syukur Alhamdulillah, meskipun diterjang badai, kita masih dipercaya oleh rakyat, masih memiliki 807 anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat," katanya.
Sebanyak 270 kabupaten/kota dan provinsi bersiap menghadapi ajang lima tahunan untuk memilih kepala dan wakil kepala daerah. Tak heran, kini partai politik (parpol) pun ramai-ramai memanaskan "mesin" politik. Bahkan, tidak sedikit parpol yang telah mematok target kemenangan pada ajang politik terbesar tahun depan. (Baca juga: Ini Proses dan Tahapan Pilkada Serentak 2020)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), misalnya, terus melakukan persiapan menghadapi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, hingga saat ini, ada 74 daerah yang calonnya berasal dari kader PKB. "Itu jumlah sementara yang tersebar di semua kepulauan, tapi masih bisa berkembang. Ya kita targetkan semua calon yang kita usung bisa menang," ujar Hasanuddin Wahid, Rabu (25/12/2019). (Baca juga: Sejumlah Catatan Terkait Pilkada Versi Mahfud MD)
Hasan mengatakan, sebagai upaya persiapan, Desk Pilkada PKB di seluruh tingkatan mulai DPP, DPW, hingga DPC melakukan proses rekrutmen, pemetaan kekuatan dan juga survei untuk melihat kekuatan calon yang akan diusung baik dari sisi elektabilitas calon, kekuatan daerah dan juga daya dukung lain yang diperlukan untuk memenangkan pertarungan. "PKB tidak tergesa-gesa untuk mencalonkan orang. Ditimbang-timbang, dianalisis dulu oleh desk pilkada yang bekerja mulai DPP, DPW, DPC. Kita ada survei darat dan survei langit (istiharah para ulama)," urainya.
Begitu pula Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sebagai partai pemenang Pemilu 2019, akan menjadikan agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 partai berlogo banteng moncong putih itu pada 10-12 Januari 2020 mendatang sebagai momentum konsolidasi kekuatan partai. Salah satunya yakni konsolidasi kemenangan pada pilkada serentak 2020.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menargetkan kemenangan sekurang-kurangnya 60%. "Ini akan kami lihat sesuai dengan dinamika politik, pemetaan politik, dan bagaimana seluruh proses itu berjalan. Dan yang penting bagi kami bukan targetnya, tapi pilkada ini momentum untuk konsolidasi partai," ujar Hasto.
Hasto mencontohkan, di Pilgub Jatim 2018 lalu, calon yang diusung partainya yakni Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputri kalah dari Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Namun, kekalahan tersebut dijadikan sebagai momentum untuk konsolidasi partai menghadapi Pileg 2019. "Hasilnya, pileg kami menang di Jawa Timur. Itu sebagai sebuah contoh bahwa konsolidasi lebih penting. Masalah jadi atau tidak, itu rakyat yang menentukan," paparnya.
Partai Golkar yang baru saja menggelar Musyawarah Nasional (Munas), juga bersiap menghadapi Pilkada Serentak 2020. Ketua DPP Partai Golkar demisioner Ace Hasan Syadzily mengatakan, partainya saat ini masih menyelesaikan struktur kepengurusan partai yang baru. Pada pertengahan Januari, kepengurusan baru akan diumumkan. Setelah itu pihaknya akan tancap gas menyiapkan pilkada.
Anggota DPR itu mengatakan, rekomendasi pencalonan pilkada akan secepatnya dikeluarkan. Bisa saja, rekomendasi mulai dikeluarkan pada Januari 2020 mendatang. Yang pasti, kata dia, partainya tidak menerapkan politik mahar. Selain itu, Golkar akan memprioritaskan kader sendiri untuk diusung.
Sedangkan, PPP yang belum lama ini menggelar musyawarah kerja nasional (Mukernas) pada 14 Desember 2019 lalu, juga menyatakan kesiapannya menghadapi Pilkada 2020.
Wasekjen PPP Achmad Baidowi mengatakan, partainya sudah membentuk Sekretariat Nasional (Setnas) Pilkada DPP PPP. Menurut dia, setnas bertugas untuk melakukan persiapan dan memenangkan pilkada. Mereka akan terus berkoordinasi dengan pengurus daerah, baik DPW maupun DPC.
Saat ini, pengurus daerah sudah mulai melakukan penjaringan calon gubernur, bupati, dan wali kota. Namun, keputusan terakhir tetap ada di DPP PPP. Jadi, semua hasil penjaringan akan diserahkan ke pengurus pusat. Politikus asal Madura itu mengatakan, partainya akan mulai mengeluarkan rekomendasi Januari 2020.
Tidak hanya partai yang ada di parlemen, parpol yang berada di luar parlemen seperti Hanura juga bersiap menyambut Pilkada Serentak 2020. Hanura yang baru saja menggelar Munas dan kembali menetapkan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum, menjadikan Pilkada Serentak 2020 sebagai momentum penting.
OSO mengatakan, meski tidak memiliki wakil di DPR RI, namun partainya memiliki 807 wakil rakyat di tingkat DPRD 1 dan II. "Syukur Alhamdulillah, meskipun diterjang badai, kita masih dipercaya oleh rakyat, masih memiliki 807 anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat," katanya.
(cip)