BNPT-BSSN Berkolaborasi Waspadai Serangan Siber Teroris

Minggu, 22 Desember 2019 - 11:22 WIB
BNPT-BSSN Berkolaborasi Waspadai Serangan Siber Teroris
BNPT-BSSN Berkolaborasi Waspadai Serangan Siber Teroris
A A A
JAKARTA - Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan dunia siber saat ini bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, perkembangan ini dapat membuka peluang ekonomi baru di dunia digital, namun di sisi lain juga dimanfaatkan oleh para pelaku aksi terorisme untuk melancarkan aksinya hingga menyebarkan paham mereka. Karena itu, perlu adanya upaya bersama agar hal itu bisa dihindari

Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius MH dalam acara penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara BNPT dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Jakarta, Jumat 20 Desember 2019.

“Hari ini kami mengadakan penandatanganan MoU antara BNPT dan BSSN sekaligus perjanjian kerja sama antara Deputi II BNPT dan Deputi Identifikasi BSSN. Kita memerlukan kerja sama dengan BSSN karena gerakan radikal terorisme saat ini telah menggunakan ruang siber untuk menyebarkan pemahaman mereka,” tutur Suhardi. (Baca Juga: Wakil Kepala BSSN Ajak Generasi Muda Jaga Jati Diri Bangsa)

Dia mengatakan, BNPT membutuhkan bantuan BSSN untuk melakukan identifikasi dan mencari solusi bersama mengatasi ancaman terorisme di ruang siber.

“Kita butuh bantuan dari BSSN pada khususnya untuk mengidentifikasi dan mencari solusi bersama terkait masalah di dunia siber. Karena BSSN adalah lembaga negara yang bertanggung jawab untuk keamanan ruang siber ini,” kata mantan Kabareskrim Polri itu.

BSSN, kata dia, memiliki peran signifikan terkait keamanan ruang siber dan salah satu tugasnya itu berhubungan dengan BNPT yakni terkait counterterorism di dunia siber.

“BSSN memiliki peran sangat signifikan. Oleh sebab itu kita ingin bekerja sama supaya mentransfer informasi, mentransfer pengetahuan, kompetensi dan lain sebagainya. Karena BSSN juga mengurusi masalah infrastruktur siber dan teknologinya. Salah satunya itu berhubungan denganBNPT untuk counter terorisme di dunia siber ,” ungkap mantan Sestama Lemhanas itu

Suhardi mengatakan selain dengan BSSN, BNPT juga memiliki kerja sama penganggulangan terorisme di dunia maya dengan Kemenkominfo khususnya terkait penutupan akun.

Menurut dia, BSSN adalah leading sector dalam pengamanan infrastruktur siber dari serangan teroris. “Kami telah melakukan sharing informasi, tetapi untuk penutupan akun itu ranahnya Kemenkominfo, kita ada task force di situ dan leadingnya adalah Kemenkominfo. Tetapi karena infrastruktur kritikal seperti yang dikatakan tadi bisa saja jadi target serangan teroris makanya kita kerjasama dengan BSSN,” tutur Suhardi.

Kepala BSSN Letjen TNI Purn Hinsa Siburian menyampaikan apresiasinya atas MoU yang dilakukan antara BNPT dan BSSN. Menurut dia, infrastruktur kritikal bisa saja menjadi target serangan teroris.

“Sebagian data tentang terorisme itu sebenarnya sudah kita kerja samakan dan hari ini kita resmikan secara legal. Karena salah satu yang menjadi fokus kami adalah ancaman serangan terhadap infrastruktur siber kita yang kritikal. Sistem infrastruktur kritikal adalah semua objek vital nasional yang berbasis elektronik dan tersambung dengan internet dan itu bisa saja jadi menjadi target serangan teroris,” tuturnya.

Hinsa menyampaikan selain infrastruktur kritikal, potensi ancaman lain yang perlu diwaspadai adalah penyebaran radikalisme di ruang siber dan karena hal ini jugalah BSSN menjalin kerja sama dengan BNPT.

“Selain mengamankan infrastruktur kritikal, kami juga mewaspadai cepatnya persebaran informasi di internet yang bisa saja digunakan untuk mempercepat proses indoktrinasi seseorang kepada paham radikalisme dan terorisme melalui internet. Disitulah kita nanti sharing informasi, sharing pengetahuan dan keterampilan di bidang siber juga dengan rekan-rekan di BNPT,” kata Kepala BSSN.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8143 seconds (0.1#10.140)