Pembangunan SDM, Jadi Kunci Pembangunan Keamanan Siber Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pada periode kedua pemerintahannya, Presiden Jokowi telah meletakkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul menjadi prioritas pembangunan. Usai dilantik sebagai Presiden Periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019, Jokowi, menegaskan pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama, mendorong SDM yang pekerja keras dan dinamis.
Pemerintah juga akan membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya itu, menurut Jokowi, perlu juga untuk mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita. "Itupun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita," tegas Jokowi. Lebih lanjut, menurut dia, kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Di samping penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri.
Sejumlah program kerja yang ditujukan pada penguatan kapasitas SDM masyarakat Indonesia ini dapat ditarik benang merah yang kuat soal komitmen pemerintahan pada pembangunan SDM. Sejumlah program tersebut menjadi dasar yang penting untuk menyiapkan bonus demografi pada 2030 yang terjadi di Indonesia.
Merespons arahan dan pidato Presiden Jokowi tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai leading sector dalam pembangunan SDM-SDM bertalenta digital terus meningkatkan pembangunan SDM keamanan siber dan sandi. Salah satunya melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, mulai dari institusi pemerintah, universitas atau akademisi, komunitas, praktisi, serta pihak swasta.
Langkah fundamen BSSN ialah melakukan sosialisasi mengenai Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber yang telah dirancang dan diresmikan pada tahun 2019 lalu. Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber menunjukkan profesi di bidang keamanan siber yang berjumlah lebih dari 30 jenis okupasi dengan keahlian yang berbeda. Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber menjadi strategi dari BSSN untuk mendorong berkembangnya SDM keamanan siber terbaik yang mampu meningkatkan keamanan siber nasional.
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, BSSN saat ini dalam proses membangun. “Pembangunan tentunya bukan hanya fisik secara teknologi, namun kita juga membangun sumber daya manusianya. SDM merupakan kunci dalam menjaga keamanan siber," ucap Hinsa dalam keterangan tertulis.
Hinsa melanjutkan, SDM keamanan siber dan sandi negara akan dikembangkan melalui Riset and Development (RND) agar teknologi yang dimiliki BSSN tidak ketinggalan. BSSN juga akan mengembangkan penelitian dan pengembangan (Litbang) dengan lembaga-lembaga Litbang negara dan perguruan tinggi.
Peran nyata BSSN dalam pembangunan SDM diantaranya diwujudkan melalui program-program yang dapat mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, seperti Literasi Keamanan Siber untuk para pelaku start-up e-commerce, workshop secure coding bagi pengembang start-up digital, seminar dan edukasi ke masyarakat tentang kesadaran keamanan data pribadi.
Pada 2021, BSSN melaksanakan program literasi, penerapan, dan penilaian keamanan informasi pada pelaku usaha dalam rangka mendukung program stimulus ekonomi melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya pelaku UKM di titik tujuan pariwisata super prioritas di antaranya Labuan Bajo (Kab. Manggarai Barat, Provinsi NTT), Likupang (Kab. Minahasa Utara, Provinsi Sulut), termasuk di Bali.
BSSN telah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer, dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu di Bidang Security Operation Center (SOC) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 391 Tahun 2020.
Pemerintah juga akan membangun SDM yang terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak hanya itu, menurut Jokowi, perlu juga untuk mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita. "Itupun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan. Kita perlu endowment fund yang besar untuk manajemen SDM kita," tegas Jokowi. Lebih lanjut, menurut dia, kerja sama dengan industri juga penting dioptimalkan. Di samping penggunaan teknologi yang mempermudah jangkauan ke seluruh pelosok negeri.
Sejumlah program kerja yang ditujukan pada penguatan kapasitas SDM masyarakat Indonesia ini dapat ditarik benang merah yang kuat soal komitmen pemerintahan pada pembangunan SDM. Sejumlah program tersebut menjadi dasar yang penting untuk menyiapkan bonus demografi pada 2030 yang terjadi di Indonesia.
Merespons arahan dan pidato Presiden Jokowi tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai leading sector dalam pembangunan SDM-SDM bertalenta digital terus meningkatkan pembangunan SDM keamanan siber dan sandi. Salah satunya melakukan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, mulai dari institusi pemerintah, universitas atau akademisi, komunitas, praktisi, serta pihak swasta.
Langkah fundamen BSSN ialah melakukan sosialisasi mengenai Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber yang telah dirancang dan diresmikan pada tahun 2019 lalu. Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber menunjukkan profesi di bidang keamanan siber yang berjumlah lebih dari 30 jenis okupasi dengan keahlian yang berbeda. Peta Okupasi Nasional Keamanan Siber menjadi strategi dari BSSN untuk mendorong berkembangnya SDM keamanan siber terbaik yang mampu meningkatkan keamanan siber nasional.
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, BSSN saat ini dalam proses membangun. “Pembangunan tentunya bukan hanya fisik secara teknologi, namun kita juga membangun sumber daya manusianya. SDM merupakan kunci dalam menjaga keamanan siber," ucap Hinsa dalam keterangan tertulis.
Hinsa melanjutkan, SDM keamanan siber dan sandi negara akan dikembangkan melalui Riset and Development (RND) agar teknologi yang dimiliki BSSN tidak ketinggalan. BSSN juga akan mengembangkan penelitian dan pengembangan (Litbang) dengan lembaga-lembaga Litbang negara dan perguruan tinggi.
Peran nyata BSSN dalam pembangunan SDM diantaranya diwujudkan melalui program-program yang dapat mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia, seperti Literasi Keamanan Siber untuk para pelaku start-up e-commerce, workshop secure coding bagi pengembang start-up digital, seminar dan edukasi ke masyarakat tentang kesadaran keamanan data pribadi.
Pada 2021, BSSN melaksanakan program literasi, penerapan, dan penilaian keamanan informasi pada pelaku usaha dalam rangka mendukung program stimulus ekonomi melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya pelaku UKM di titik tujuan pariwisata super prioritas di antaranya Labuan Bajo (Kab. Manggarai Barat, Provinsi NTT), Likupang (Kab. Minahasa Utara, Provinsi Sulut), termasuk di Bali.
BSSN telah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer, dan Kegiatan yang berhubungan dengan itu di Bidang Security Operation Center (SOC) yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 391 Tahun 2020.