Jelang Pilkada, KPI Imbau Masyarakat Percaya pada Media Mainstream
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Mulyo Hadi Purnomo mengimbau kepada masyarakat untuk percaya kepada media mainstream dalam hal ini media yang sudah terdaftar dalam dewan pers yakni media online, media cetak, televisi dan radio. Hal ini terkait banyaknya berita bohong menjelang pemilihan umum khususnya Pilkada.
"Saya rasa informasi yang paling valid meski agak kekiri sedikit atau kekanan media mainstream televisi radio itu jauh lebih dipertanggungjawabkan dari pada media sosial yang mungkin akan isinya itu banyak hoaks dan sebagainya. Jadi percaya pada media mainstream televisi dan radio," ujar Mulyo usai menghadiri peluncuran program Pemilu Rakyat 2020 di gedung iNews Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Dalam kesempatan itu Mulyo mengungkapkan, ada beberapa hal yang ditemukannya dalam pemilu beberapa waktu lalu. Seperti keluhan berkaitan dengan waktu, waktu untuk iklan dan waktu untuk sosialisasi sehingga kemudian masyarakat kurang tahu. Padahal ada kewajiban dari lembaga penyiaran untuk mensukseskan.
"Kedua memang banyak calon-calon yang memanfaatkan lembaga penyiaran yang sebetulnya tidak berizin, radio-radio komunitas dan kami sendiri tidak bisa menindak kalau sudah bicara tentang itu kami harus koordinasi dengan Kominfo," jelasnya.
"Ketiga jujur harus diakui ada beberapa kasus teman-teman jurnalis agak kurang independen agak kurang netral, agak kurang jadi ada keberpihakan pada calon-calon tertentu terutama pada calon-calon inkumben, nanti yang sangat tidak harapkan terjadi di pemilu 2020 nanti," tambahnya.
Maka dari itu, untuk meminimalisir hal tersebut, KPI pun telah menyiapkan beberapa kegiatan terkait Pilkada. Dengan menggelar roadshow dibeberapa kota guna sosialisasi.
"Sudah kami siapkan ada beberapa kegiatan pilkada dan kami akan road show di 9 provinsi dan beberapa kota yang lain dan kami akan siapkan petunjuk pelaksanaan dalam pengawasan pilkada nanti tetapi juga kami harus menyebut barangkali ada perubahan di KPU," tuturnya.
Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI ini pun mengapresiasi langkah MNC Media dengan meluncurkan program Pemilu Rakyat 2020 di gedung iNews Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"KPI saya rasa ini bagus karena memulai secara lebih awal dan ini menjadi bagian dari predikat politik yang mudah-mudahan bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi masyarakat akan adanya suatu peran demokrasi di 2020. Jadi masyarakat akan tau lebih awal, dan lebih siap-siap jadi saya pikir sangat bagus," tutupnya.
"Saya rasa informasi yang paling valid meski agak kekiri sedikit atau kekanan media mainstream televisi radio itu jauh lebih dipertanggungjawabkan dari pada media sosial yang mungkin akan isinya itu banyak hoaks dan sebagainya. Jadi percaya pada media mainstream televisi dan radio," ujar Mulyo usai menghadiri peluncuran program Pemilu Rakyat 2020 di gedung iNews Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Dalam kesempatan itu Mulyo mengungkapkan, ada beberapa hal yang ditemukannya dalam pemilu beberapa waktu lalu. Seperti keluhan berkaitan dengan waktu, waktu untuk iklan dan waktu untuk sosialisasi sehingga kemudian masyarakat kurang tahu. Padahal ada kewajiban dari lembaga penyiaran untuk mensukseskan.
"Kedua memang banyak calon-calon yang memanfaatkan lembaga penyiaran yang sebetulnya tidak berizin, radio-radio komunitas dan kami sendiri tidak bisa menindak kalau sudah bicara tentang itu kami harus koordinasi dengan Kominfo," jelasnya.
"Ketiga jujur harus diakui ada beberapa kasus teman-teman jurnalis agak kurang independen agak kurang netral, agak kurang jadi ada keberpihakan pada calon-calon tertentu terutama pada calon-calon inkumben, nanti yang sangat tidak harapkan terjadi di pemilu 2020 nanti," tambahnya.
Maka dari itu, untuk meminimalisir hal tersebut, KPI pun telah menyiapkan beberapa kegiatan terkait Pilkada. Dengan menggelar roadshow dibeberapa kota guna sosialisasi.
"Sudah kami siapkan ada beberapa kegiatan pilkada dan kami akan road show di 9 provinsi dan beberapa kota yang lain dan kami akan siapkan petunjuk pelaksanaan dalam pengawasan pilkada nanti tetapi juga kami harus menyebut barangkali ada perubahan di KPU," tuturnya.
Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI ini pun mengapresiasi langkah MNC Media dengan meluncurkan program Pemilu Rakyat 2020 di gedung iNews Tower, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"KPI saya rasa ini bagus karena memulai secara lebih awal dan ini menjadi bagian dari predikat politik yang mudah-mudahan bisa memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi masyarakat akan adanya suatu peran demokrasi di 2020. Jadi masyarakat akan tau lebih awal, dan lebih siap-siap jadi saya pikir sangat bagus," tutupnya.
(maf)