Ratusan Anggota Komunitas Pecinta Permainan Tradisional Kumpul di Bogor
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 500 anggota komunitas permainan tradisional yang tergabung dalam Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI) berkumpul di Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/12/2019).
Mereka dikumpulkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selama empat hari sejak Minggu 8 Desember hingga Rabu 11 Desember besok untuk mengikuti Musyawarah Nasional Komunitas dengan tema Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP, Prof Hariyono saat membuka workshop dan pameran permainan tradisional di Lapangan Highland Park Resort Bogor itu menyampaikan kegiatan tersebut sebagai wujud aksi nyata BPIP dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda saat ini.
"Para pesertanya datang dari seluruh Indonesia yang berasal dari 28 komunitas permainan tradisional seluruhIndonesia, para pengrajin alat permainan/olahraga tradisional dan para pelajar yang tergabung dalam PPI," katanya, Selasa (10/12/2019).
Dia juga menyampaikan pesan bahwa suatu bangsa hanya akan berdiri kokoh jika mampu merawat kebudayaannya.
"Kegiatan hari ini menunjukkan bahwa keberagaman permainan rakyat dan olahraga tradisional membuktikan kebudayaan kita sudah sangat maju dan inklusif," katanya.
Menurut Hariyono, kondisi itu membuktikan bangsa Nusantara sebagai homo loden (makhluk bermain) yaitu manusia yang suka bermain tetapi tidak suka main-main.
"Makhluk bermain adalah makhluk yang disiplin, taat aturan ikhlas menjalankan tugas dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi, dan itulah nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya makhluk yang main-main tidak serius, suka mengeluh dan memperlakukan orang lain sebagai objek, itu tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila," paparnya.
Sementara itu, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina mengajak semua pihak untuk bergotong royong mempopulerkan permainan rakyat dan olahraga tradisional.
"Marilah kita mengembangkan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini secara menyeluruh, lengkap dan terpadu. Kita ciptakan sistem sehingga permainan rakyat dan olahraga tradisonal menjadi wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila, menghilangkan sekat-sekat yang ada di masyarakat, sarana belajar ke-Indonesia-an, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk UKM pengrajin alat permainan rakyat dan olahraga tradisional, serta berdampat peningkatan ekonomi pada masyarakat," tuturnya.
Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), M Zaini menyatakan dibentuknya wadah yang dipimpinnya ini sebagai salah satu upaya menampung dan mewadahi seluruh aspirasi dari para penggiat, pengrajin, serta peneliti di bidang permainan rakyat dan olahraga tradisional se-Indonesia.
"Bahkan pada hari ini kita juga sepakat para penggiat permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia siap dijadikan sebagai penggiat-penggiat Pancasila yang membawa misi mengaktualisasikan, menginternalisasi, dan mengarusutamakan Pancasila ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Dia menegaskan siap mempopulerkan kembali 2.600 jenis permainan tradisional yang ada di Indonesia ke kalangan generasi milenial.
Adapun permainan tradisional itu antara lain surakarta/bas-basan spur, teuku umar spel, congklak/dakon, catur jawa, gasing, layang-layang, dan olahraga tradisonal engrang, terompah panjang, hadang, tarik tambang, sumpitan, balogo/logo dan Dagongan.
"Sudah saatnya Pancasila ditanamkan oleh komunitas-komunitas untuk membumikan Pancasila dari desa ke desa dan mari kita tumbuhkan nilai-nilai karakter ke-Indonesia-an dan kecintaan kepada tanah air melalui permainan tradisional," tuturnya
Mereka dikumpulkan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) selama empat hari sejak Minggu 8 Desember hingga Rabu 11 Desember besok untuk mengikuti Musyawarah Nasional Komunitas dengan tema Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Giat Permainan Tradisional.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPIP, Prof Hariyono saat membuka workshop dan pameran permainan tradisional di Lapangan Highland Park Resort Bogor itu menyampaikan kegiatan tersebut sebagai wujud aksi nyata BPIP dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda saat ini.
"Para pesertanya datang dari seluruh Indonesia yang berasal dari 28 komunitas permainan tradisional seluruhIndonesia, para pengrajin alat permainan/olahraga tradisional dan para pelajar yang tergabung dalam PPI," katanya, Selasa (10/12/2019).
Dia juga menyampaikan pesan bahwa suatu bangsa hanya akan berdiri kokoh jika mampu merawat kebudayaannya.
"Kegiatan hari ini menunjukkan bahwa keberagaman permainan rakyat dan olahraga tradisional membuktikan kebudayaan kita sudah sangat maju dan inklusif," katanya.
Menurut Hariyono, kondisi itu membuktikan bangsa Nusantara sebagai homo loden (makhluk bermain) yaitu manusia yang suka bermain tetapi tidak suka main-main.
"Makhluk bermain adalah makhluk yang disiplin, taat aturan ikhlas menjalankan tugas dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi, dan itulah nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya makhluk yang main-main tidak serius, suka mengeluh dan memperlakukan orang lain sebagai objek, itu tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila," paparnya.
Sementara itu, Deputi Pengendalian dan Evaluasi BPIP Rima Agristina mengajak semua pihak untuk bergotong royong mempopulerkan permainan rakyat dan olahraga tradisional.
"Marilah kita mengembangkan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini secara menyeluruh, lengkap dan terpadu. Kita ciptakan sistem sehingga permainan rakyat dan olahraga tradisonal menjadi wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila, menghilangkan sekat-sekat yang ada di masyarakat, sarana belajar ke-Indonesia-an, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah produk UKM pengrajin alat permainan rakyat dan olahraga tradisional, serta berdampat peningkatan ekonomi pada masyarakat," tuturnya.
Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI), M Zaini menyatakan dibentuknya wadah yang dipimpinnya ini sebagai salah satu upaya menampung dan mewadahi seluruh aspirasi dari para penggiat, pengrajin, serta peneliti di bidang permainan rakyat dan olahraga tradisional se-Indonesia.
"Bahkan pada hari ini kita juga sepakat para penggiat permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia siap dijadikan sebagai penggiat-penggiat Pancasila yang membawa misi mengaktualisasikan, menginternalisasi, dan mengarusutamakan Pancasila ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Dia menegaskan siap mempopulerkan kembali 2.600 jenis permainan tradisional yang ada di Indonesia ke kalangan generasi milenial.
Adapun permainan tradisional itu antara lain surakarta/bas-basan spur, teuku umar spel, congklak/dakon, catur jawa, gasing, layang-layang, dan olahraga tradisonal engrang, terompah panjang, hadang, tarik tambang, sumpitan, balogo/logo dan Dagongan.
"Sudah saatnya Pancasila ditanamkan oleh komunitas-komunitas untuk membumikan Pancasila dari desa ke desa dan mari kita tumbuhkan nilai-nilai karakter ke-Indonesia-an dan kecintaan kepada tanah air melalui permainan tradisional," tuturnya
(dam)