Partai Golkar Tolak Pilpres Melalui MPR
A
A
A
JAKARTA - Usul Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) oleh MPR ditanggapi Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin itu tidak setuju dengan usul tersebut.
"Partai Golkar masih konsisten menginginkan semangat reformasi adalah pemilihan presiden secara langsung," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, Jumat (29/11/2019).
Karena pilpres secara langsung adalah bentuk perwujudan dari kedaulatan rakyat. Maka itu, kata dia, Partai Golkar yang memiliki paradigma baru reformasi konsisten mendorong agar pilpres tetap dipilih langsung oleh rakyat.
"Soal pandangan PBNU seperti itu ya serahkan kepada PBNU. Masing-masing organisasi punya pandangannya sendiri," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Mengenai anggapan bahwa pemilu langsung menimbulkan biaya politik terlalu mahal, dia menilai masalah itu harus dicarikan solusinya. "Agar biaya politik tidak mahal tetapi kedaulatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi ada pada rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan itu betul-betul bisa dihawantah di dalam kehidupan demokrasi kita," ujarnya.
"Partai Golkar masih konsisten menginginkan semangat reformasi adalah pemilihan presiden secara langsung," ujar Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, Jumat (29/11/2019).
Karena pilpres secara langsung adalah bentuk perwujudan dari kedaulatan rakyat. Maka itu, kata dia, Partai Golkar yang memiliki paradigma baru reformasi konsisten mendorong agar pilpres tetap dipilih langsung oleh rakyat.
"Soal pandangan PBNU seperti itu ya serahkan kepada PBNU. Masing-masing organisasi punya pandangannya sendiri," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Mengenai anggapan bahwa pemilu langsung menimbulkan biaya politik terlalu mahal, dia menilai masalah itu harus dicarikan solusinya. "Agar biaya politik tidak mahal tetapi kedaulatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi ada pada rakyat karena suara rakyat adalah suara Tuhan itu betul-betul bisa dihawantah di dalam kehidupan demokrasi kita," ujarnya.
(cip)