Momentum Penguatan Industri Pertahanan

Rabu, 27 November 2019 - 05:16 WIB
Momentum Penguatan Industri...
Momentum Penguatan Industri Pertahanan
A A A
Ilham Prasetya GultomAdvokat, Pemerhati Pertahanan

ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM) and 6Th ASEAN Defence Minister’s Meeting (ADMM Plus) merupakan agenda tahunan perkumpulan para menteri pertahanan sekawasan ASEAN ditambah beberapa negara mitra wicara. Pertemuan ini baru saja digelar, yakni 16-18 November 2019 di Bangkok, Thailand.

Pada pagelaran kali ini, delegasi Indonesia dipimpin langsung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Kehadiran Prabowo tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta ADMM kali ini. Dalam debut internasionalnya, Prabowo dinilai banyak pihak cukup mumpuni dan sangat menguasai permasalahan-permasalahan ASEAN dalam aspek pertahanan. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi nilai tambah bagi Prabowo dalam pertemuan-pertemuan bilateral di sela-sela agenda ADMM dan ADMM Plus.

ADMM dan Komitmen Perdamaian

ADMM merupakan platform kerja sama antarmenteri pertahanan ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan confidence building measures (CBM) serta menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan melalui dialog dan kerja sama praktis. Selain anggota ASEAN, dilakukan juga perluasan kerja sama pertahanan (ADMM Plus) yang melibatkan delapan negara mitra wicara ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, China, Jepang, Korea, Selandia Baru, India, dan Rusia. Dalam penyelenggaraannya sejak 2006, ADMM dan ADMM Plus telah mengukir banyak kemajuan, utamanya membangun rasa saling percaya sesama anggota ASEAN, peningkatan capacity building , sampai ihwal praktis dan aplikatif seperti peningkatan koordinasi dan interoperabilitas pertahanan militer negara-negara anggotanya.

Perdamaian di kawasan ASEAN menjadi harga mutlak yang harus dijaga oleh seluruh anggota. Karena itu, untuk menjaga kerja sama tersebut, dibentuklah sejumlah ADMM-Plus Experts’ Working Groups (EWGs) pada tujuh area yang telah disepakati bersama, antara lain:

Humanitarian Assistance and Disaster Relief /Bantuan Kemanusiaan dan Bantuan Bencana,Military Medicine (MM)/Kedokteran Militer,Counter Terrorism (CT)/Tangkal Terorisme,Maritime Security (MS)/Keamanan Maritim,Peacekeeping Operations (PKO)/Penjaga Perdamaian Dunia,Humanitarian Mine Action (HMA)/Bantuan Penanggulangan Ranjau,Cyber Security (CS)/Keamanan Siber

Untuk mempermudah koordinasi dan implementasi kegiatan-kegiatan EWGs, setiap EWG memiliki sistem Keketuaan Bersama (Co-Chairmanship) yang dipegang oleh dua negara (satu negara anggota ASEAN dan satu negara mitra wicara) selama periode tiga tahun. Untuk periode 2017-2020, Indonesia merupakan Co-chair ADMM-Plus EWG on Peacekeeping Operations bersama dengan Australia.

Indonesia sendiri memiliki komitmen kuat dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan ASEAN. Menhan Prabowo dengan tegas menyampaikan bahwa ASEAN harus mampu menjadi penyeimbang dan penghubung di kawasan Indo Pasifik guna menghindari ada kekuasaan yang dominan. Invasi sesama negara ASEAN tidak boleh terjadi. Meskipun ada gesekan-gesekan politik dan ekonomi bukan menjadi alasan suatu negara untuk kemudian melakukan kampanye militer terhadap negara anggota lainnya.

Diplomasi Pertahanan

Pertemuan para menhan sekawasan ditambah dengan mitra wicara sejatinya harus melahirkan konsep yang dapat mengintegrasikan instrumen militer dan diplomatik terkait pencegahan konflik. Stabilitas keamanan di kawasan menjadi penentu kelancaran jalur perdagangan dan peningkatan ekonomi. Dalam executive summary ADMM 2018 bahkan telah ditegaskan komitmen kolektif ADMM Plus untuk memperkuat kerja sama regional melawan ancaman bersama. ( Chairman’s Statement Of The 5th ASEAN Defence Ministers’ Meeting-Plus (ADMM Plus), Point 4).

Terkait dengan hal tersebut, Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan pertemuan ADMM dan ADMM Plus untuk mencapai kepentingan nasional kita (Indonesia National Interest ). Kepentingan nasional itu mencakup tiga hal penting, yakni keamanan nasional, ekonomi nasional, dan kesejahteraan nasional. Dalam hierarki Indonesia National Interest ada empat interest yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara lain, pertama , Survival Interest yang mencakup integritas teritorial NKRI. Kedua , Vital Interest yang mencakup pemulihan ekonomi dan demokrasi. Sangat sulit untuk mengatakan sebuah negara dalam kondisi baik-baik saja jika perekonomiannya buruk dan perkembangan demokrasinya menurun. Ketiga , Important Interest yang mencakup kemajuan teknologi informasi. Keempat , Marginal Interest yang mengarah pada upaya pemerintah untuk menjangkau pengaruh di luar regional, khususnya ASEAN.

Gaya Prabowo

Meskipun Prabowo merupakan menhan pendatang baru, namun sedikit pun tidak terlihat rasa kikuk, gugup, apalagi sikap ragu-ragu selama mengikuti acara ADMM, termasuk dalam pertemuan-pertemuan bilateral maupun trilateral dengan negara-negara peserta. Sikap gagah dan percaya diri, ditambah dengan balutan busana yang apik, semakin memperlihatkan aura kepemimpinannya. Indonesia menjadi negara yang paling diprioritaskan oleh negara peserta lain untuk berdialog dalam pertemuan bilateral maupun trilateral di sela-sela acara ADMM dan ADMM Plus.

Wakil perdana menteri Thailand sekaligus juga menteri pertahanan Thailand menjadi teman dialog pertama Prabowo. Dilanjutkan pertemuan bilateral dengan Menhan Filipina Delfin Negrillo Lorenzana, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Vietnam, dan juga dengan Menhan Amerika Serikat H E Mark Thomas Esper.

Negara-negara di ASEAN termasuk mitra wicara tentu saja mengikuti perkembangan politik Indonesia. Kontestasi Prabowo dengan Joko Widodo dalam dua kali pemilihan presiden sudah pasti mereka cermati secara detail. Visi pertahanan yang dikemukakan oleh Prabowo dalam debat capres yang lalu seperti peningkatan kemampuan industri strategis nasional dalam rangka memenuhi kebutuhan alutsista. Termasuk peningkatan anggaran pertahanan untuk memenuhi kekuatan minimum dan modernisasi alutsista, juga memperkuat pengembangan kapabilitas badan pertahanan siber sedikit-banyak akan menjadi deterrence effect (efek gentar) bagi negara-negara tersebut.

Hal seperti inilah yang menjadi satu di antara alasan bagi negara-negara sekawasan untuk membuka ruang dialog dengan Indonesia. Para menhan itu ingin secara langsung mendengarkan penyampaian Prabowo tentang program kerja sama yang akan saling mereka tawarkan satu sama lain. Kita mengetahui bersama bahwa di luar sepuluh negara ASEAN yang menjadi peserta ADMM Plus, ada delapan negara besar dan merupakan pemain raksasa di dunia industri pertahanan. Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, Australia, Korea, India, dan Selandia Baru tidak semata-mata hadir untuk membicarakan stabilitas keamanan kawasan. Lebih dari itu, mereka juga sebenarnya sedang "berlomba-lomba untuk merebut pasar" di kawasan ASEAN ini.

Dalam situasi seperti ini, Menhan Prabowo harus bisa men-transformer dirinya menjadi sales marketing paling andal. Kalau perlu, mengalahkan Joe Girard, pria asal Detroit yang dijuluki The World Greatest Salesman dan tercatat pada Guinness Book of World Records atas kemampuannya menjual mobil secara personal atau eceran dalam satu tahun sebanyak 1.425 mobil.

Selepas pertemuan formal ADMM dan ADMM Plus ini, program-program kerja sama yang telah dibicarakan di dalam forum agenda resmi tentu saja akan ditindaklanjuti oleh seluruh negara peserta. Persiapan dan implementasi program sesegera mungkin akan dijalankan. Begitu juga dengan hasil pertemuan bilateral yang telah dilakukan oleh Menhan Prabowo dengan beberapa menhan negara lain untuk segera ditindaklanjuti. Sebagai contoh, tawaran tank medium buatan Pindad dari Indonesia kepada Filipina harus segera dilanjutkan dengan melakukan komunikasi G to G. Apalagi, menhan Filipina sudah terang-terangan menyampaikan apresiasi dan merasa puas dengan pembelian produk kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) yang dibuat oleh industri galangan kapal nasional Indonesia, PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya.

Gerak cepat Prabowo dalam memimpin percepatan dan penguatan bidang pertahanan ini harus didukung dengan baik oleh seluruh BUMN industri strategis dan swasta. Momentum ADMM untuk penguatan industri pertahanan kita harus dikelola dengan baik. Prabowo harus segera membagikan energi positif ADMM kepada seluruh pemangku kepentingan. Prabowo adalah konduktor dalam orkestra besar ini. Menjadi pembina untuk kemajuan industri pertahanan di dalam negeri dan terhadap negara lain harus bisa menjadi "Joe Girard" yang hebat.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6849 seconds (0.1#10.140)