Ancaman Munas Tandingan Kubu Bamsoet Dinilai sebagai Peringatan

Senin, 25 November 2019 - 19:08 WIB
Ancaman Munas Tandingan Kubu Bamsoet Dinilai sebagai Peringatan
Ancaman Munas Tandingan Kubu Bamsoet Dinilai sebagai Peringatan
A A A
JAKARTA - Pernyataan kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengancam bakal menggelar musyawarah nasional (Munas) tandingan dinilai sebagai peringatan. Maka itu, ancaman kubu Bamsoet itu diminta diterima dengan lapang dada.

"Ya kalau menurut saya ini bentuk peringatan. Jadi, harus kita terima kan dengan lapang dada. Buat kita semua lah, bukan hanya untuk timnya Pak Airlangga maupun Pak BS (Bambang Soesatyo-red). Buat kita semua termasuk buat diri saya," ujar Politikus Partai Golkar Agun Gunandjar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Agun menilai Partai Golkar harus kembali kepada filsafat demokrasi itu sendiri jika ingin menjadikan partai berlambang pohon beringin itu didukung dan dipercaya oleh masyarakat. "Jadi ya serahkan kepada pada pemegang kedaulatan itu dengan penuh," kata Agun yang belum lama ini menyatakan dirinya maju sebagai salah satu bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar itu.

Ketua panitia khusus (Pansus) Hak Angket DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengaku bisa memahami pernyataan Kubu Bamsoet yang berbau ancaman itu. "Karena faktualnya hari ini banyak Plt (Pelaksana tugas-red). Yang berikutnya pun bisa dilihat semua sudah banyak DPD-DPD yang dikumpulkan, yang diarahkan. Bahkan saya dengar ada yang diintimindasi segala rupa dan itu terjadi bahkan sudah ada praktik-praktik disumpah pakai Alquran itu kan konyol buat saya," jelas Agun.

Namun, Agun berharap bahwa Munas tandingan itu tidak dilakukan oleh Kubu Bamsoet. Agun masih menaruh harapan kepada kubu Airlangga Hartarto.

"Saya meyakini di tubuh Pak AH masih banyak orang-orang yang berpikir tentang demokrasi, banyak kader-kader muda di sana, banyak calon-calon pemimpin tahun 2024 yang harus leading maju ke depan dari pada terjebak pada suatu situasi yang akhirnya tidak konsisten demokrasi saya mikir mereka akan bergeser kembali ke demokrasi yang sejatinya," tuturnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6809 seconds (0.1#10.140)