Aburizal Meyakini Munas Golkar Bisa Musyawarah Mufakat
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie meyakini pemilihan ketua umum dalam musyawarah nasional ( Munas ) Partai Golkar pada 3-5 Desember di Jakarta akan bisa berlangsung secara musyawarah mufakat .
Menurut Aburizal, Dewan Pembina meyakini Munas partai berlambang Beringin tersebut akan berlangsung sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) partai, yaitu pemilihan ketua umum berlangsung secara musyarawah mufakat. (Baca juga: Ketua Dewan Pembina Golkar Minta Tokoh Muda Beringin Jaga Soliditas Partai)
"Dewan Pembina yakin munas akan berlangsung sesuai AD-ART yaitu pemilihan ketua umum akan berlangsung secara musyawarah mufakat. Jika tidak bisa maka baru pemilihan langsung, dan Golkar tidak akan pecah karena Munas ini," tegas mantan Menko Kesra tersebut saat memberikan pernyataan pers tentang pelaksanaan Munas Partai Golkar di Bakrie Tower, Jumat (22/11/2019).
Aburizal menambahkan, Dewan Pembina akan memberikan masukan jangka panjang dan strategis terkait perbaikan bangsa dan Partai Golkar. "Termasuk di dalamnya pelaksanaan Visi Negara Kesejahteraan 2045 yang pernah dihasilkan Partai Golkar tahun 2012," jelasnya.
Selain itu, dia juga meminta munas membahas soal surat Dewan Pembina yang disampaikan pada Juni 2019 lalu mengenai evaluasi partai. Evaluasi dipandang penting agar Golkar dapat memajukan calon presiden dari kader partai sendiri dalam pemilihan umum 2024.
"Dewan Pembina mengusulkan agar DPP terpilih untuk memikirkan mekanisme penunjukan Capres 2024 dari internal Partai Golkar," tegasnya. (Baca juga: Musyawarah Mufakat Munas Golkar Dinilai Akan Jadi Bargaining Politik)
Selain itu mengingatkan agar Munas tidak hanya berbicara soal pemilihan ketua umum, tetapi juga berbicara soal bangsa.
Menurut Aburizal, Dewan Pembina meyakini Munas partai berlambang Beringin tersebut akan berlangsung sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) partai, yaitu pemilihan ketua umum berlangsung secara musyarawah mufakat. (Baca juga: Ketua Dewan Pembina Golkar Minta Tokoh Muda Beringin Jaga Soliditas Partai)
"Dewan Pembina yakin munas akan berlangsung sesuai AD-ART yaitu pemilihan ketua umum akan berlangsung secara musyawarah mufakat. Jika tidak bisa maka baru pemilihan langsung, dan Golkar tidak akan pecah karena Munas ini," tegas mantan Menko Kesra tersebut saat memberikan pernyataan pers tentang pelaksanaan Munas Partai Golkar di Bakrie Tower, Jumat (22/11/2019).
Aburizal menambahkan, Dewan Pembina akan memberikan masukan jangka panjang dan strategis terkait perbaikan bangsa dan Partai Golkar. "Termasuk di dalamnya pelaksanaan Visi Negara Kesejahteraan 2045 yang pernah dihasilkan Partai Golkar tahun 2012," jelasnya.
Selain itu, dia juga meminta munas membahas soal surat Dewan Pembina yang disampaikan pada Juni 2019 lalu mengenai evaluasi partai. Evaluasi dipandang penting agar Golkar dapat memajukan calon presiden dari kader partai sendiri dalam pemilihan umum 2024.
"Dewan Pembina mengusulkan agar DPP terpilih untuk memikirkan mekanisme penunjukan Capres 2024 dari internal Partai Golkar," tegasnya. (Baca juga: Musyawarah Mufakat Munas Golkar Dinilai Akan Jadi Bargaining Politik)
Selain itu mengingatkan agar Munas tidak hanya berbicara soal pemilihan ketua umum, tetapi juga berbicara soal bangsa.
(shf)