206 Perwira Polri Dimutasi, IPW Pertanyakan Jabatan Kabareskrim
A
A
A
JAKARTA - Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, mutasi terhadap 206 perwira Polri kemarin sangat menarik untuk dicermati. Karena, kata dia, ada yang sangat aneh.
"Sebab, posisi Kabareskrim yang kosong dan sangat vital untuk diisi oleh figur baru justru belum terisi dalam mutasi ini. Ada apa dengan Polri?" kata Neta kepada wartawan, Minggu (10/11/2019). (Baca Juga: Jadi Kabaharkam, Firli Bahuri Bakal Sandang 3 Bintang di Bahu
Menurutnya, IPW menilai mutasi di tubuh Polri kali ini terlihat sangat aneh. Bagaimana tidak, yang posisinya kosong sekarang itu jabatan Kabareskrim setelah Idham Azis menjadi Kapolri. Namun, mengapa jabatan yang kosong itu belum diisi dalam mutasi ini, justru yang dimutasi sejumlah posisi yang sesungguhnya belum begitu mendesakkan untuk direposisi.
Menurut dia, ada sejumlah fenomena yang patut dicermati dalam perkembangan dinamika di tubuh Polri. Salah satunya adanya tarik menarik yang kuat menyangkut posisi Kabareskrim. Ada indikasi intervensi jalur kekuasaan untuk mendudukkan figur tertentu sebagai Kabareskrim, sementara internal Polri menilai figur tersebut masih sangat junior dan menginginkan tampilnya figur senior yang menjadi Kabareskrim baru.
"Tarik menarik ini membuat penunjukan Kabareskrim yang baru berjalan sangat alot tidak secepat penunjukkan plt Kapolri maupun Kapolri baru, sehingga TR mutasi yang keluar Jumat kemarin itu tidak bisa menampilkan Kabareskrim baru," katanya.
"Sebab, posisi Kabareskrim yang kosong dan sangat vital untuk diisi oleh figur baru justru belum terisi dalam mutasi ini. Ada apa dengan Polri?" kata Neta kepada wartawan, Minggu (10/11/2019). (Baca Juga: Jadi Kabaharkam, Firli Bahuri Bakal Sandang 3 Bintang di Bahu
Menurutnya, IPW menilai mutasi di tubuh Polri kali ini terlihat sangat aneh. Bagaimana tidak, yang posisinya kosong sekarang itu jabatan Kabareskrim setelah Idham Azis menjadi Kapolri. Namun, mengapa jabatan yang kosong itu belum diisi dalam mutasi ini, justru yang dimutasi sejumlah posisi yang sesungguhnya belum begitu mendesakkan untuk direposisi.
Menurut dia, ada sejumlah fenomena yang patut dicermati dalam perkembangan dinamika di tubuh Polri. Salah satunya adanya tarik menarik yang kuat menyangkut posisi Kabareskrim. Ada indikasi intervensi jalur kekuasaan untuk mendudukkan figur tertentu sebagai Kabareskrim, sementara internal Polri menilai figur tersebut masih sangat junior dan menginginkan tampilnya figur senior yang menjadi Kabareskrim baru.
"Tarik menarik ini membuat penunjukan Kabareskrim yang baru berjalan sangat alot tidak secepat penunjukkan plt Kapolri maupun Kapolri baru, sehingga TR mutasi yang keluar Jumat kemarin itu tidak bisa menampilkan Kabareskrim baru," katanya.
(mhd)