Jabat Menhan, Prabowo Subianto Jadi Media Darling
A
A
A
JAKARTA - Nama Prabowo Subianto masih menjadi perbincangan seusai dilantik menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seusai dilantik, namanya semakin menjadi buah bibir, bahkan banyak pihak menganggapnya sebagai media darling.
Direktur Indostrategi Arif Nurul Imam menilai, Prabowo memiliki potensi besar menjadi media darling. Terlebih posisinya sekarang menjadi Menhan. (Baca juga: AS Siap Kerjasama dengan Menhan Prabowo)
"Iya potensi itu besar, selain karena jabatan Menhan, Pak Prabowo juga ketua umum partai besar dan dalam Pilpres 2019 kemarin merupakan rival Presiden Jokowi. Di sisi lain, masuknya Prabowo ke kabinet juga menuai pro kontra, baik dari pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo," ujar Arif saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/11/2019).
Namun, potensi besar Prabowo menjadi media darling tidak menjadi ancaman bagi Jokowi. Sebab, Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi menjadi presiden seusai dirinya terpilih dua periode. (Baca juga: Komisi I DPR Panggil Prabowo Subianto)
"Bagi Jokowi, Prabowo bukan ancaman karena di 2024 Presiden Jokowi sudah tidak bisa maju lagi sebagai capres selain itu kehadiran Prabowo di kabinet sebagai kekuatan penyeimbang agar tidak ada dominasi partai pendukung Jokowi dalam pilpres kemarin," jelasnya.
Tak hanya itu, potensi Prabowo menjadi media darling juga punya nilai lebih, bahkan bisa jadi amunisi untuk Pilpres 2024. "Ya tentu punya nilai lebih kalau menjadi media darling karena secara tidak langsung akan menaikkan minimal menjaga popularitasnya," tuturnya.
Direktur Indostrategi Arif Nurul Imam menilai, Prabowo memiliki potensi besar menjadi media darling. Terlebih posisinya sekarang menjadi Menhan. (Baca juga: AS Siap Kerjasama dengan Menhan Prabowo)
"Iya potensi itu besar, selain karena jabatan Menhan, Pak Prabowo juga ketua umum partai besar dan dalam Pilpres 2019 kemarin merupakan rival Presiden Jokowi. Di sisi lain, masuknya Prabowo ke kabinet juga menuai pro kontra, baik dari pendukung Jokowi maupun pendukung Prabowo," ujar Arif saat dihubungi SINDOnews, Selasa (5/11/2019).
Namun, potensi besar Prabowo menjadi media darling tidak menjadi ancaman bagi Jokowi. Sebab, Jokowi tidak bisa mencalonkan lagi menjadi presiden seusai dirinya terpilih dua periode. (Baca juga: Komisi I DPR Panggil Prabowo Subianto)
"Bagi Jokowi, Prabowo bukan ancaman karena di 2024 Presiden Jokowi sudah tidak bisa maju lagi sebagai capres selain itu kehadiran Prabowo di kabinet sebagai kekuatan penyeimbang agar tidak ada dominasi partai pendukung Jokowi dalam pilpres kemarin," jelasnya.
Tak hanya itu, potensi Prabowo menjadi media darling juga punya nilai lebih, bahkan bisa jadi amunisi untuk Pilpres 2024. "Ya tentu punya nilai lebih kalau menjadi media darling karena secara tidak langsung akan menaikkan minimal menjaga popularitasnya," tuturnya.
(cip)