Jokowi-Ma'ruf Dinilai Turut Langgengkan Politik Dinasti
A
A
A
JAKARTA - Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, fenomena Gibran Rakabuming Raka, Boby Nasution dan Siti Nur Azizah jika dicermati secara politik dapat dinilai sebagai fenomena dinasti politik generasi keempat di Indonesia.
(Baca juga: Tanggapan Para Tokoh Terkait Jokowi Tak Terbitkan Perppu KPK)
Adapun Gibran yang merupakan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin maju di Pilwalkot Solo. Sedangkan menantu Jokowi, Boby Nasution berniat maju sebagai wali kota Medan. Sementara Anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah ingin maju di Pilwalkot Tangerang Selatan.
"Saya sebut generasi keempat, karena politik dinasti terjadi pada keluarga Soekarno, Soeharto, SBY dan kini Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Ubedilah Badrun, Minggu (3/11/2019).
(Baca juga: Gibran Akui Megawati Mentor Politik Paling Disegani)
Badrun berpendapat, dinasti politik di tingkat lokal juga sebenarnya terjadi, misalnya pada keluarga Ratu Atut di Banten dan Yasin Limpo di Sulawesi dan beberapa daerah lainnya.
Dia menambahkan, Jokowi-Ma'ruf turut berkontribusi melanggengkan budaya politik dinasti di Indonesia jika betul Gibran, Boby dan Siti NA maju di Pilwalkot.
"Sesuatu yang sebenarnya ditolak kelompok substantif prodemokrasi di Indonesia. Sebab dukungan kelompok substantif pro-demokrasi di Indonesia pada Jokowi Makruf atau sebelumnya Jokowi-JK adalah karena Jokowi bukanlah siapa-siapa," ujarnya.
"Jokowi bukan lahir dari Dinasti politik Soekarno, Soeharto atau SBY dan karenanya diharapkan tidak membangun dinasti politik baru," sambungnya.
(Baca juga: Tanggapan Para Tokoh Terkait Jokowi Tak Terbitkan Perppu KPK)
Adapun Gibran yang merupakan Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin maju di Pilwalkot Solo. Sedangkan menantu Jokowi, Boby Nasution berniat maju sebagai wali kota Medan. Sementara Anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah ingin maju di Pilwalkot Tangerang Selatan.
"Saya sebut generasi keempat, karena politik dinasti terjadi pada keluarga Soekarno, Soeharto, SBY dan kini Jokowi-Ma'ruf Amin," ujar Ubedilah Badrun, Minggu (3/11/2019).
(Baca juga: Gibran Akui Megawati Mentor Politik Paling Disegani)
Badrun berpendapat, dinasti politik di tingkat lokal juga sebenarnya terjadi, misalnya pada keluarga Ratu Atut di Banten dan Yasin Limpo di Sulawesi dan beberapa daerah lainnya.
Dia menambahkan, Jokowi-Ma'ruf turut berkontribusi melanggengkan budaya politik dinasti di Indonesia jika betul Gibran, Boby dan Siti NA maju di Pilwalkot.
"Sesuatu yang sebenarnya ditolak kelompok substantif prodemokrasi di Indonesia. Sebab dukungan kelompok substantif pro-demokrasi di Indonesia pada Jokowi Makruf atau sebelumnya Jokowi-JK adalah karena Jokowi bukanlah siapa-siapa," ujarnya.
"Jokowi bukan lahir dari Dinasti politik Soekarno, Soeharto atau SBY dan karenanya diharapkan tidak membangun dinasti politik baru," sambungnya.
(maf)