Yaqut Cholil: Banser-FPI Tak Pernah Ada Masalah, Gesekan Kecil Wajar

Jum'at, 01 November 2019 - 14:31 WIB
Yaqut Cholil: Banser-FPI...
Yaqut Cholil: Banser-FPI Tak Pernah Ada Masalah, Gesekan Kecil Wajar
A A A
JAKARTA - PKB sepakat dengan pernyataan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nashdlatul Ulama (PBNU) bahwa habib sebagai keturunan Nabi harus dihormati, termasuk Habib Rizieq Shihab. Namun, menurut PKB proses hukum juga harus tetap berjalan termasuk terhadap habib sekalipun.

“Ya kan habib. Makanya Habib Rizieq kan habib, dihormati iya. Penghormatan terhadap seseorang itu saya kira harus dipisahkan dengan misalnya ada persoalan-persoalan lain itu. Misalnya saya ini habib, terus kemudian ada orang-orang NU di sekitar saya menghormati saya, ya oke. Tp kalau saya punya masalah hukum gitu misalnya, harus diproses secara hukum. Tidak boleh karena saya ini habib kemudian tidak diproses secara hukum,” kata Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Quomas di Kompleks Parlemen Senahan, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Ketua Umum Banser ini menegaskan, selama ini Banser tidak pernah memiliki masalah dengan Front Pembela Islam (FPI) yang dikomandoi Habib Rizieq. Jadi, pernyataan bahwa dengan adanya imbauan dari PBNU ini bisa mencairkan suasana, menurutnya tidak ada yang perlu dicairkan. Namun, jika gesekan-gesekan kecil antara keduanya itu hal yang wajar.

“Kalau kemudian dalam masa-masa tertentu ada sedikit senggolan, gesekan di antara FPI dan Banser itu kan dinamika di lapangan. Dan itu sangat situasional. Dan itu bukan permusuhan apalagi konflik yang sifatnya permanen. Jadi tidak ada yang perlu dicairkan, selama ini juga nggak ada apa-apa,” tegasnya.

Karena itu, Yaqut menilai bahwa pernyataan FPI bahwa imbauan PBNU ini mencairkan suasana, sangat berlebihan. Karena menurutnya, tidak pernah ada masalah antara Banser dan FPI.

“Saya kira kalau pernyataan Kiai Said kemudian dinilai itu akan mencairkan hubungan antara banser dan FPI, berlebihan saya kira. Karena tidak pernah ada apa-apa antara FPI dan Banser. Ini soal beda sikap saja,” ucap Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Yaqut menjelaskan, perbedaan sikap antara Banser dan FPI itu ada beberapa hal, salah satunya soal harokah atau gerakan. FPI berdakwah dengan cara mengedepankan nahi mungkar sementara Banser, mengedepankan amar maruf.

“Ya banyak hal (perbedaan). Harokah kalau dalam istilah kami, harokah itu gerakan. Jadi kalau mereka berdakwah FPI berdakwah dengan cara mengedepankan nahi mungkar, kalau kami di Banser mengedepankan amar ma'ruf. Itu saja beda harokahnya,” terangnya.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)