Videonya soal Pembubaran FPI Diprotes, Ini Jawaban Pandji Pragiwaksono
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama komedian Panji Pragiwaksono tiba-tiba mencuat ke publik. Rekaman videonya yang membahas tentang peran dan pembubaran Front Pembela Islam (FPI) dengan membandingkan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama menjadi perbincangan di media sosial.
Dalam video yang diposting di chanel Youtubenya, Pandji berpendapat pembubaran FPI percuma karena nanti akan muncul lagi dengan nama baru, karena FPI juga punya simpatisan yang cukup banyak.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi, Kejagung Periksa Deputi Direktur Penyertaan BPJS Ketenagakerjaan
Pandji membandingikan dengan peran dua ormas besar Islam yakni NU dan Muhammadiyah yang disebutnya jauh dengan rakyat. Sedangkan, FPI selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi seperti saat ini. Bahkan urusan remeh temeh pun FPI dianggap cukup diandalkan.
Baca Juga: Jalan Mulus Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri
Pandji mengatakan itu berdasarkan apa yang pernah diungkapkan sosiolog Thamrin Tamagola. "FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiyah) jauh dari rakyat. Mereka elite-elite politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. suratnya dibawa ke dokter jadi diterima," kata Pandji dalam video berjudul FPI Dibubarin Percuma? feat Afif Xavi & Fikri Kuning yang diunggah di chanel YouTubenya, 4 Januari 2021.
"Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga ke situ, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan," ujar Pandji dalam video tersebut.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Mau 'Kawin', Airlangga: Pemerintah Belum Bisa Komentar
Video Pandji pun menuai respons ada yang setuju adapula yang melancarkan kritik. Salah satunya dari tokoh muda Nahdlatul Ulama, Savic Ali
"Statement 'dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiya) jauh dari rakyat. Mereka elite-elite politik.' Apakah juga kutipan dari Pak @tamrintomagola? Buat saya statemen soal FPI dekat dengan (sebagian) rakyat oke aja, tapi imbuhan (karena) NU-MU jauh dari rakyat dan elite problematis," cuit Savic Ali melalui akun Twitternya, @savicali, 20 Januari 2021.
Dalam video yang diposting di chanel Youtubenya, Pandji berpendapat pembubaran FPI percuma karena nanti akan muncul lagi dengan nama baru, karena FPI juga punya simpatisan yang cukup banyak.
Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi, Kejagung Periksa Deputi Direktur Penyertaan BPJS Ketenagakerjaan
Pandji membandingikan dengan peran dua ormas besar Islam yakni NU dan Muhammadiyah yang disebutnya jauh dengan rakyat. Sedangkan, FPI selalu hadir di tengah masyarakat dalam kondisi seperti saat ini. Bahkan urusan remeh temeh pun FPI dianggap cukup diandalkan.
Baca Juga: Jalan Mulus Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri
Pandji mengatakan itu berdasarkan apa yang pernah diungkapkan sosiolog Thamrin Tamagola. "FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiyah) jauh dari rakyat. Mereka elite-elite politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. suratnya dibawa ke dokter jadi diterima," kata Pandji dalam video berjudul FPI Dibubarin Percuma? feat Afif Xavi & Fikri Kuning yang diunggah di chanel YouTubenya, 4 Januari 2021.
"Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga ke situ, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan," ujar Pandji dalam video tersebut.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Mau 'Kawin', Airlangga: Pemerintah Belum Bisa Komentar
Video Pandji pun menuai respons ada yang setuju adapula yang melancarkan kritik. Salah satunya dari tokoh muda Nahdlatul Ulama, Savic Ali
"Statement 'dua ormas besar Islam (NU dan Muhamamdiya) jauh dari rakyat. Mereka elite-elite politik.' Apakah juga kutipan dari Pak @tamrintomagola? Buat saya statemen soal FPI dekat dengan (sebagian) rakyat oke aja, tapi imbuhan (karena) NU-MU jauh dari rakyat dan elite problematis," cuit Savic Ali melalui akun Twitternya, @savicali, 20 Januari 2021.