ACT Ajak Masyarakat Peduli Warga Terdampak Kekeringan
A
A
A
JAKARTA - Banyak wilayah di Indonesia masih mengalami kekeringan. Selain di Gunungkidul, Yogyakarta, krisis air terjadi salah satunya di Desa Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sejak awal tahun 2019, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah melakukan upaya membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan. Salah satunya di Cibarusah.Belasan truk tanki air atau water truck dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Cibarusah.
"Kita membantu dengan mengerahkan 13 belas water tank truck dan membangun sumur wakaf," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan saat berkunjung ke Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (31/10/2019). (Baca Juga: ACT Luncurkan Program Beras untuk Santri)
ACT menginformasikan musibah kekeringan di Cibarusah sangat memprihatinkan. Warga di sana sangat sulit mendapatkan air bersih akibat musim kemarau yang panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga di sana hanya mengandalkan kubangan air hujan yang warnanya sangat keruh. Sementara sungai yang selama ini menjadi salah satu sumber air masyarakat sudah mengering.
Kondisi tersebut memaksa warga untuk merogoh kocek kira-kira Rp50 ribu untuk membeli air bersih sehari. Selama satu bulan, mereka harus mengeluarkan Rp1,5 juta.
Lukman berharap semua pihak untuk pedulin dengan musibah kekeringan yang terjadi di banyak daerah.
"Kita ingin masyarakat aware dengan musibah kekeringan ini," katanya.
Dalam kunjungannya, Lukman juga menjelaskan tentang program ACT mengenai bantuan beras untuk santri. ACT akan menyalurkan 100 ton beras untuk ratusan pesantren di 12 provinsi.
ACT memaparkan banyak pesantren yang kondisinya memprihantikan. Bahkan tidak sedikit santri yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan. "Kita ingin bergandengan tangan dengan banyak pihak, termasuk SINDO untuk membantu mereka," katanya.
Kedatangan Lukman dan jajaran dari ACT diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews, Djaka Susila.
Sejak awal tahun 2019, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah melakukan upaya membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan. Salah satunya di Cibarusah.Belasan truk tanki air atau water truck dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Cibarusah.
"Kita membantu dengan mengerahkan 13 belas water tank truck dan membangun sumur wakaf," kata Direktur Komunikasi ACT Lukman Azis Kurniawan saat berkunjung ke Gedung SINDO, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (31/10/2019). (Baca Juga: ACT Luncurkan Program Beras untuk Santri)
ACT menginformasikan musibah kekeringan di Cibarusah sangat memprihatinkan. Warga di sana sangat sulit mendapatkan air bersih akibat musim kemarau yang panjang.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga di sana hanya mengandalkan kubangan air hujan yang warnanya sangat keruh. Sementara sungai yang selama ini menjadi salah satu sumber air masyarakat sudah mengering.
Kondisi tersebut memaksa warga untuk merogoh kocek kira-kira Rp50 ribu untuk membeli air bersih sehari. Selama satu bulan, mereka harus mengeluarkan Rp1,5 juta.
Lukman berharap semua pihak untuk pedulin dengan musibah kekeringan yang terjadi di banyak daerah.
"Kita ingin masyarakat aware dengan musibah kekeringan ini," katanya.
Dalam kunjungannya, Lukman juga menjelaskan tentang program ACT mengenai bantuan beras untuk santri. ACT akan menyalurkan 100 ton beras untuk ratusan pesantren di 12 provinsi.
ACT memaparkan banyak pesantren yang kondisinya memprihantikan. Bahkan tidak sedikit santri yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan. "Kita ingin bergandengan tangan dengan banyak pihak, termasuk SINDO untuk membantu mereka," katanya.
Kedatangan Lukman dan jajaran dari ACT diterima langsung oleh Pemimpin Redaksi KORAN SINDO dan SINDOnews, Djaka Susila.
(dam)