Jokowi Minta Anggaran Pembangunan SDM Fokus
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya hal ini harus dikerjakan secara sinergis antara satu kementerian dengan yang lainnya.
“Ini pekerjaan besar yang harus menjadi prioritas dan harus dikerjakan secara sinergis antar kementerian-kementerian yang ada. Tidak sektoral, tidak terkotak-kotak,” katanya saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (31/10/2019).
Dia mengatakan bahwa anggaran untuk pembangunan SDM cukup berlimpah. Dia meminta agar anggaran ini difokuskan.
“Kalau kita lihat anggaran di sini anggaran yang berlimpah. Tapi saya lihat belum fokus pada titik yang ingin kita capai,” tuturnya.
Dia mencontohkan anggaran di bidang kesehatan mencapai Rp132 triliun. Namun biasanya masih tersebar jadi harus difokuskan.
“Sebagai contoh di bidang kesehatan. Anggarannya seingat saya total Rp132 ribu miliar. Biar kelihatan besar, Rp132 ribu miliar, Rp132 triliun. Ini gede banget. Tetapi, biasanya di kementerian itu disebar ke semua. Ini tidak fokus,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar anggaran benar-benar terkonsentrasi. Misalnya untuk urusan pemenuhan asupan gizi seperti makanan tambahan. Kemudian bisa juga untuk pola hidup sehat maupun pencegahan penyakit
“Itu betul-betul jadi sebuah area yang harus kita kerjakan. Tapi ini juga bukan hanya tugas menteri kesehatan saja. Tapi juga tugas mendibud melalui kurikulum pendidikan. Juga di menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, juga di menteri sosial, dan kementerian-kementerian lain,” pungkasnya.
“Ini pekerjaan besar yang harus menjadi prioritas dan harus dikerjakan secara sinergis antar kementerian-kementerian yang ada. Tidak sektoral, tidak terkotak-kotak,” katanya saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (31/10/2019).
Dia mengatakan bahwa anggaran untuk pembangunan SDM cukup berlimpah. Dia meminta agar anggaran ini difokuskan.
“Kalau kita lihat anggaran di sini anggaran yang berlimpah. Tapi saya lihat belum fokus pada titik yang ingin kita capai,” tuturnya.
Dia mencontohkan anggaran di bidang kesehatan mencapai Rp132 triliun. Namun biasanya masih tersebar jadi harus difokuskan.
“Sebagai contoh di bidang kesehatan. Anggarannya seingat saya total Rp132 ribu miliar. Biar kelihatan besar, Rp132 ribu miliar, Rp132 triliun. Ini gede banget. Tetapi, biasanya di kementerian itu disebar ke semua. Ini tidak fokus,” ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar anggaran benar-benar terkonsentrasi. Misalnya untuk urusan pemenuhan asupan gizi seperti makanan tambahan. Kemudian bisa juga untuk pola hidup sehat maupun pencegahan penyakit
“Itu betul-betul jadi sebuah area yang harus kita kerjakan. Tapi ini juga bukan hanya tugas menteri kesehatan saja. Tapi juga tugas mendibud melalui kurikulum pendidikan. Juga di menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, juga di menteri sosial, dan kementerian-kementerian lain,” pungkasnya.
(pur)