Jokowi-Prabowo Tertawa Bersama, Perindo: Itu Akhir dari Game
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP Partai Perindo, Ahmad Rofiq mengatakan, rekonsiliasi yang terjadi bersifat politis. Pasalnya, rekonsiliasi itu muncul akibat dari pertentangan politik yang semata-mata memperebutkan kekuasaan.
"Ini clear tidak ada hubungannya dengan agama, tidak ada hubungannya dengan budaya, dan lain-lain," kata Rofiq dalam diskusi Rekonsiliasi Nasional di Kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
(Baca juga: DPR Kaji Usulan Pemekaran Papua)
Untuk itu Rofiq mengatakan, sesungguhnya apa yang terjadi selama ini akhir dari 'games' dan permainan politik, ada yang kalah dan ada yang menang. Problemnya, kata Rofiq, games politik itu menjadi rusak karenanya ada isu yang dikembangkan dan dikapitaliasi sedemikian rupa.
"Karena satu sisi tim yang 01 dinyatakan itu adalah bahwa ini adalah anti Islam. tidak berpihak pada kepentingan islam, sedangkan 02 tarulah yang akan memperjuangkan Islam. Jadi agama itu yang diseret seret sampai babak belur," ungkapnya.
Sedangkan kata Rofiq, jika melihat hari ini terkait Prabowo Subianto yang bergabung ke pemerintahan Jokowi, kemudian dikembangkan seolah-olah rakyat tertipu.
"Sementara apa yang terjadi hari ini ketika Pak Jokowi dengan Pak Prabowo tertawa bersama dengan satu meja, para pendukungnya merasa bahwa saya dipermainkan. Bahwa sesungguhnya ini adalah game. Bahwa ini adalah pelajaran masal bahwa pemilu pascareformasi adalah semata-mata proses peralihan kekuasaan," tandasnya.
"Ini clear tidak ada hubungannya dengan agama, tidak ada hubungannya dengan budaya, dan lain-lain," kata Rofiq dalam diskusi Rekonsiliasi Nasional di Kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
(Baca juga: DPR Kaji Usulan Pemekaran Papua)
Untuk itu Rofiq mengatakan, sesungguhnya apa yang terjadi selama ini akhir dari 'games' dan permainan politik, ada yang kalah dan ada yang menang. Problemnya, kata Rofiq, games politik itu menjadi rusak karenanya ada isu yang dikembangkan dan dikapitaliasi sedemikian rupa.
"Karena satu sisi tim yang 01 dinyatakan itu adalah bahwa ini adalah anti Islam. tidak berpihak pada kepentingan islam, sedangkan 02 tarulah yang akan memperjuangkan Islam. Jadi agama itu yang diseret seret sampai babak belur," ungkapnya.
Sedangkan kata Rofiq, jika melihat hari ini terkait Prabowo Subianto yang bergabung ke pemerintahan Jokowi, kemudian dikembangkan seolah-olah rakyat tertipu.
"Sementara apa yang terjadi hari ini ketika Pak Jokowi dengan Pak Prabowo tertawa bersama dengan satu meja, para pendukungnya merasa bahwa saya dipermainkan. Bahwa sesungguhnya ini adalah game. Bahwa ini adalah pelajaran masal bahwa pemilu pascareformasi adalah semata-mata proses peralihan kekuasaan," tandasnya.
(maf)