Finalisasi Wamen, Jokowi Tak Masalah Berapapun Jumlahnya
Finalisasi Wamen, Jokowi Tak Masalah Berapapun Jumlahnya
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menuntaskan nama-nama untuk wakil menteri (Wamen) periode 2019-2024. Saat ini dia mengatakan tengah melakukan finalsiasi.
“Nanti finalisasinya ini kira-kira malam ini. Tapi yang penting, tadi setiap wamen harus memiliki kompetensi yang mendukung kerja para menteri,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Dia mengatakan sejauh ini wamen berasal dari kalangan profesinal dan juga partai. Jika hari ini final, Jokowi mengungkapkan akan segera dilakukan pelantikan. (Baca juga: Istana Masih Menghitung Kebutuhan Wakil Menteri)
“Jadi kita harapkan sore hari ini sudah final semua dan segera dilantik,” tuturnya.
Jokowi menambahkan akan menempatkan wamen sejauh jika diperlukan untuk membantu menteri. Dia pun tak mempermasalahkan jumlahnya selama betul-betul membantu kerja menteri.
“Misalnya di BUMN, kalau menterinya membutuhkan wamen sampai 3 dan itu diperlukan. Kita tahu BUMN kita ada berapa, 140-an BUMN. 140-an perusahaan. Jadi kalau mengelola perusahaan sebanyak itu perlu pengawasan, perlu dikontrol. Perlu cek, kalau memang diperlukan itu ya enggak apa-apa. Paling penting wamen itu betul-betul berfungsi membantu para menteri,” pungkasnya.
“Nanti finalisasinya ini kira-kira malam ini. Tapi yang penting, tadi setiap wamen harus memiliki kompetensi yang mendukung kerja para menteri,” ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Dia mengatakan sejauh ini wamen berasal dari kalangan profesinal dan juga partai. Jika hari ini final, Jokowi mengungkapkan akan segera dilakukan pelantikan. (Baca juga: Istana Masih Menghitung Kebutuhan Wakil Menteri)
“Jadi kita harapkan sore hari ini sudah final semua dan segera dilantik,” tuturnya.
Jokowi menambahkan akan menempatkan wamen sejauh jika diperlukan untuk membantu menteri. Dia pun tak mempermasalahkan jumlahnya selama betul-betul membantu kerja menteri.
“Misalnya di BUMN, kalau menterinya membutuhkan wamen sampai 3 dan itu diperlukan. Kita tahu BUMN kita ada berapa, 140-an BUMN. 140-an perusahaan. Jadi kalau mengelola perusahaan sebanyak itu perlu pengawasan, perlu dikontrol. Perlu cek, kalau memang diperlukan itu ya enggak apa-apa. Paling penting wamen itu betul-betul berfungsi membantu para menteri,” pungkasnya.
(kri)
Explore More