Masuknya Nadiem Makarim di Kabinet Jokowi Bawa Aura Positif
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai, masuknya pendiri Gojek, Nadiem Makarim ke pemerintahan sebagai hal yang positif.
Kehadiran anak-anak muda di Kabinet Kerja Jilid II akan membawa warna baru dalam dunia politik Indonesia ke depannya. (Baca juga: Pengumuman Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin Bersamaan dengan Pelantikan)
”Nadiem ini simbol dunia digital, start up, anak muda dengan pencapaian yang luar biasa di bidangnya,” katanya.
Di saat bersamaan, sambung pria yang kerap disapa Toto ini, masuknya Nadiem dalam kabinet secara langsung membuka ruang kepada anak muda untuk menggeluti politik praktis.
”Biasanya selama ini ketika ingin masuk politik harus melalui partai politik atau ormas (organisasi kemasyarakatan). Tapi dengan masuknya Nadiem akan membuka ruang anak-anak muda punya pilihan baru yakni di politik,” terangnya.
Meski begitu, Toto menekankan tantangan yang akan dihadapi Nadiem tidaklah mudah. Tantangan terbesarnya ada pada birokrasi. Maka itu, Toto berharap Nadiem dapat membawa gaya kerja start up yang egaliter dan disruptif ke dalam birokrasi. (Baca juga: Jelang Pengumuman Kabinet, Bos Gojek Merapat ke Istana)
”Tantangan terberat Nadiem itu pada birokrasi di kementerian yang dipimpinnya. Kalau dia bisa membawa semangat gaya kerja di start up ke birokasi, maka ini efeknya bisa akan menular ke kementerian lainnya,” urainya.
Terpisah, Chief Economist BCA David E Sumual juga merespons positif masuknya Nadiem ke Kabinet Kerja Jilid II. Dia menilai Nadiem sebagai sosok yang paham dunia binis sehingga bisa mendorong perubahan paradigma dalam transaksi ekonomi ke depannya.
”Dia kan terbilang berhasil dengan platform transaksi digital lewat GoPay. Jadi adanya Nadiem akan membuat penggunaan IT (informasi dan teknologi) dalam pengembangan strategi ekonomi digital,” ujar David. (Baca juga: Jokowi: Saya Ingin Menteri Produktif, Pekerja Keras dan Cepat)
Di samping itu, David berharap Nadiem dapat memberikan terobosan dalam birokrasi yang selama ini dinilai masih menyulitkan dunia usaha. ”Sudah menjadi rahasia umum birokrasi di sini rumit. Perlu orang yang paham memanfaatkan teknologi sehingga mempermudah birokrasi dalam hubungannya dengan dunia usaha,” papar dia.
David juga menyinggung kehadiran Nadiem dalam kabinet akan mengundang investasi yang lebih banyak ke Indonesia.
”Dia terbukti berhasil mengundang investasi global ke perusahaan yang dirintisnya. Ini bisa menjadi contoh dalam pengembangan dan dia juga sudah punya jaringan investor yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor lain yang bukan hanya startup,” katanya.
Kehadiran anak-anak muda di Kabinet Kerja Jilid II akan membawa warna baru dalam dunia politik Indonesia ke depannya. (Baca juga: Pengumuman Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin Bersamaan dengan Pelantikan)
”Nadiem ini simbol dunia digital, start up, anak muda dengan pencapaian yang luar biasa di bidangnya,” katanya.
Di saat bersamaan, sambung pria yang kerap disapa Toto ini, masuknya Nadiem dalam kabinet secara langsung membuka ruang kepada anak muda untuk menggeluti politik praktis.
”Biasanya selama ini ketika ingin masuk politik harus melalui partai politik atau ormas (organisasi kemasyarakatan). Tapi dengan masuknya Nadiem akan membuka ruang anak-anak muda punya pilihan baru yakni di politik,” terangnya.
Meski begitu, Toto menekankan tantangan yang akan dihadapi Nadiem tidaklah mudah. Tantangan terbesarnya ada pada birokrasi. Maka itu, Toto berharap Nadiem dapat membawa gaya kerja start up yang egaliter dan disruptif ke dalam birokrasi. (Baca juga: Jelang Pengumuman Kabinet, Bos Gojek Merapat ke Istana)
”Tantangan terberat Nadiem itu pada birokrasi di kementerian yang dipimpinnya. Kalau dia bisa membawa semangat gaya kerja di start up ke birokasi, maka ini efeknya bisa akan menular ke kementerian lainnya,” urainya.
Terpisah, Chief Economist BCA David E Sumual juga merespons positif masuknya Nadiem ke Kabinet Kerja Jilid II. Dia menilai Nadiem sebagai sosok yang paham dunia binis sehingga bisa mendorong perubahan paradigma dalam transaksi ekonomi ke depannya.
”Dia kan terbilang berhasil dengan platform transaksi digital lewat GoPay. Jadi adanya Nadiem akan membuat penggunaan IT (informasi dan teknologi) dalam pengembangan strategi ekonomi digital,” ujar David. (Baca juga: Jokowi: Saya Ingin Menteri Produktif, Pekerja Keras dan Cepat)
Di samping itu, David berharap Nadiem dapat memberikan terobosan dalam birokrasi yang selama ini dinilai masih menyulitkan dunia usaha. ”Sudah menjadi rahasia umum birokrasi di sini rumit. Perlu orang yang paham memanfaatkan teknologi sehingga mempermudah birokrasi dalam hubungannya dengan dunia usaha,” papar dia.
David juga menyinggung kehadiran Nadiem dalam kabinet akan mengundang investasi yang lebih banyak ke Indonesia.
”Dia terbukti berhasil mengundang investasi global ke perusahaan yang dirintisnya. Ini bisa menjadi contoh dalam pengembangan dan dia juga sudah punya jaringan investor yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor lain yang bukan hanya startup,” katanya.
(cip)