PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama: Selamat Bekerja, Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin

Minggu, 20 Oktober 2019 - 19:28 WIB
PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama: Selamat Bekerja, Pak Jokowi-Kiai Maruf Amin
PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama: Selamat Bekerja, Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin
A A A
Pimpinan Pusat (PP) Pagar Nusa Nahdlatul Ulama menyampaikan selamat kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang telah dilantik, Minggu (20/10/2019).

Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Nahdatul Ulama (IPS NU) Pagar Nusa, Muchammad Nabil Haroen menyampaikan ucapan selamat tersebut seusai Jokowi-Ma'ruf Amin dilantik di ruang rapat paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

"Pemimpin Indonesia ini akan menahkodai negeri kita selama lima tahun ke depan pada 2019-2024. Selamat bekerja Pak Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin ," kata Nabil Haroen.

Dia menyatakan, duet pemimpin bangsa ini diharapkan akan melanjutkan gagasan-gagasan besar untuk Indonesia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan mendampingi dengan kapabilitas, ketenangan, serta gagasan penting tentang ekonomi kerakyatan.

Di sisi lain, Indonesia sedang menghadapi tantangan-tantangan besar di bidang ekonomi, Sumber Daya Manusia (SDM), pertahanan dan radikalisme. (Baca juga: Ketum PBNU: Pagar Nusa Andalan Nahdlatul Ulama)

"Bidang ekonomi harus menjadi perhatian penting bagi kita semua. Ancaman resesi global di depan mata. Problem ekonomi asuransi kesehatan BPJS harus segera dicarikan solusinya. Ketimpangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan perlu menjadi perhatian," cetus anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan ini.

Saat ini, SDM Indonesia sangat melimpah. "Kita punya potensi SDM yang sedang belajar dan bekerja di level internasional. Sementara, tantangan teknologi dan era revolusi 4.0 telah hadir dalam keseharian kita. Pemimpin Indonesia harus mendorong percepatan kualitas SDM serta produktifitas berbasis teknologi, kreatifitas dan nilai kebudayaan," tuturnya.

Di bidang pertahanan dan keamanan juga vital karena merupakan simpul penting dalam keberlangsungan pemerintahan. Isu geopolitik dan pertahanan di kawasan Asia Tenggara dan Laut China Selatan merupakan tantangan nyata. "Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat bagaimana kondisi geopolitik internasional menjadi tantangan Indonesia," paparnya.

Tantangan lain yang dihadapi pemerintahan baru ini yakni masalah radikalisme. Saat ini radikalisme menjadi problem besar bagi Indonesia dan negara-negara di dunia internasional. "Kelompok-kelompok radikal masih tetap eksis di negeri kita, dengan beragam pola, aliran dan ideologinya. Indonesia membutuhkan solusi nyata atas tantangan radikalisme ini," tandasnya.

Karena itu, lanjut dia, semua pihak perlu bergandengan dan bekerjasama untuk Indonesia. Seluruh elemen bangsa perlu sadar dengan perannya, memberi kontribusi untuk bangsa Indonesia. (Baca juga: Pagar Nusa Bicara Dalang di Balik Kerusuhan Jakarta 21-22 Mei)

"Pagar Nusa, selama beberapa dekade setia mengawal persatuan dan keutuhan Indonesia. Kami siap bekerja, bekerja, dan bekerja, untuk kebaikan Indonesia dan kemaslahatan bersama," tegasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6791 seconds (0.1#10.140)