Tunjuk Menteri Pemberani dan Bubarkan Lembaga yang Tak Bermanfaat

Minggu, 20 Oktober 2019 - 07:37 WIB
Tunjuk Menteri Pemberani...
Tunjuk Menteri Pemberani dan Bubarkan Lembaga yang Tak Bermanfaat
A A A
JAKARTA - Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI masa jabatan 2019-2024 pada Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019) siang nanti.

Salah satu yang dijanjikan Jokowi di periode kedua pemerintahannya adalah membentuk kabinet kerja yang efektif dan memilih menteri-menteri yang berani. Hal ini seiring dengan salah satu langkah besar Jokowi yang menginginkan pentingnya reformasi birokrasi untuk menuju Indonesia yang maju.

"Kita butuh menteri-menteri yang berani. Kalau-kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat, lembaga-lembaga yang bermasalah, sekali lagi, sekali lagi, saya pastikan saya bubarkan," ujar Jokowi saat menyampaikan pidato Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) lalu.

Jokowi mengatakan bahwa reformasi birokrasi dan kelembagaan diperlukan agar kinerja setiap lembaga menjadi semakin sederhana dan lincah. "Ini juga hati-hati, kalau pola pikir kita, kalau mindset birokrasi kita tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas," tegasnya kala itu.

Dikatakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, kecepatan dalam melayani dan kecepatan dalam memberikan izin menjadi salah satu kunci reformasi birokrasi. "Saya akan cek sendiri, akan saya kontrol sendiri, begitu saya lihat tak efisien atau tak efektif, saya pastikan, saya pastikan, akan saya pangkas dan saya copot pejabatnya," tutur Jokowi.

Dijelaskan Jokowi, untuk mencapai visi Indonesia yang maju, pola-pola pikir lama harus segera ditinggalkan. "Kita juga tidak ingin ada lagi pola-pola kerja yang linier. Tidak ada lagi kerja-kerja yang hanya rutinitas, tidak ada lagi kerja monoton yang begitu-begitu saja. Tidak ada lagi kerja di zona yang nyaman. Penyakit kita ada di situ. Kita harus berubah, kita harus berubah, sekali lagi, kita harus berubah," serunya.

Menurutnya, dalam membangun nilai-nilai baru dalam bekerja dituntut untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Maka kita harus membangun pola kerja yang adaptif, pola kerja yang produktif, pola kerja yang inovatif dan kompetitif," tegasnya.

abdul rochim
(kri)
Berita Terkait
Selain Wapres, Jokowi...
Selain Wapres, Jokowi Disarankan Aktifkan Ma'ruf Amin Jadi Penasihat
Pemerintah Diimbau Antisipasi...
Pemerintah Diimbau Antisipasi Gimik Politik Terkait Dana Stimulus UMKM
Ketua MA dan Hakim MK...
Ketua MA dan Hakim MK Ambil Sumpah di Hadapan Jokowi
Survei: 67,8% Publik...
Survei: 67,8% Publik Puas terhadap Kinerja Jokowi-Maruf
Semprot Menteri Soal...
Semprot Menteri Soal Kinerja, Jokowi Ancam Bubarkan Lembaga Sampai Reshuffle
Soroti Kinerja Menteri,...
Soroti Kinerja Menteri, Jokowi: Tak Ada Progres Signifikan
Berita Terkini
Profil Mulyadi, Purnawirawan...
Profil Mulyadi, Purnawirawan Bintang 2 yang Pernah Bertugas Amankan Referendum Timor Timur
10 menit yang lalu
PPATK Ungkap Pemain...
PPATK Ungkap Pemain Judi Online Mayoritas Berpenghasilan di Bawah Rp5 Juta
35 menit yang lalu
Hakim Mangapul Pemberi...
Hakim Mangapul Pemberi Vonis Bebas Ronnald Tannur Divonis 7 Tahun Penjara
47 menit yang lalu
Akselerasi Swasembada...
Akselerasi Swasembada Pangan, Kementan Dorong Perlindungan Varietas Tanaman
1 jam yang lalu
Prabowo Panggil Sejumlah...
Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Koperasi Merah Putih
1 jam yang lalu
Ganjar Kembali Hadiri...
Ganjar Kembali Hadiri Sidang Hasto: Tetap Semangat, Tidak Kendor
2 jam yang lalu
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved